Bag 17. Without you

6.2K 545 36
                                    

Sudah tiga hari ini Cleobee tidak melihat kehadiran lelaki itu. Padahal dia sudah menjadi ketua kelas, tapi seenaknya absen tanpa kabar. Bukan maksud khawatir, Cleobee tidak ingin jika pekerjaan seorang ketua kelas dilimpahkan padanya. Apalagi sejak awal dibentuknya perangkat kelas, Cleobee tidak pernah mengajukan diri.

Cleobee menghela napas panjangnya, sejak kejadian tiga hari yang lalu hubungannya dengan Harvey justru semakin renggang. Sebenarnya dia merasa tidak enak dan ingin minta maaf, pada sikapnya yang menyalahkan lelaki itu.

"Bee, kenapa melamun?" tanya Olyvies sambil melambaikan tangannya di depan wajah Cleobee.

Siang ini tepatnya pada jam kedua, mereka sedang mendapat jam kosong, dan hanya ditinggalkan beberapa soal latihan.

"Hm?" balas Cleobee dengan wajah linglungnya.

"Udah mau selesai, lo kumpulin tugas anak lainnya sana!" titah Olyvies ketika menyadari Cleobee yang terdiam melamun dengan wajah bingungnya.

"Eh ... Oke," balas Cleobee, kemudian bergerak menghampiri teman sekelasnya untuk mengambil lembar jawaban.

Cleobee terlihat tidak bersemangat mengumpulkan kertas jawaban itu. Tiba pada bagian Jaxen, tangan mungilnya kesusahan menarik kertas itu.

Tidak mendapatkan respon yang baik, alhasil ia menatap lelaki itu datar.

"Lo beneran adiknya Jagad?" tanya Jaxen. "Kok bisa ... Lo pintar tapi Abang lo enggak?" tanyanya sekali lagi.

Cleobee menghela napas panjangnya, lalu memaksa merebut kertas itu hingga akhirnya Jaxen pasrah dan menurunkan tenaganya. Padahal dia sangat penasaran, tapi Cleobee enggan memberikan jawaban dan langsung keluar dari kelasnya.

"Liv, si Cleo masih marah sama kita?" tanya Hikaru pada Olyvies.

Olyvies hanya menaikkan pundaknya karena tidak tahu, sudah tiga hari ini sejak masalah itu Cleobee mendiami mereka. Waktunya hanya diisi dengan belajar dan belajar. Olyvies sendiri tidak berani menganggu, karena orang seperti Cleobee jika diberi perhatian akan semakin menghindar.

Agaknya memang lebih baik kalau memberinya kelonggaran waktu, sampai Cleobee merasa baikan.

"Hm, ini semua gara-gara cewek tolol itu!" sindir Bahiyyih sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Lo ngomongin Wino!" seru seseorang yang tak lain adalah Liza, sebagai teman yang baik memang sudah tugasnya melindungi nama baik Winona. Padahal tidak perlu.

"Gue gak ada nyebut nama, tolol!" balas Bahiyyih semakin nyinyir.

"Kalau bukan dia siapa lagi emang!" tukas Reina ikut membela, tapi bukannya senang Winona tidak suka dengan perbuatan mereka.

Belenggu | Haruto ✔Where stories live. Discover now