Bag 19. Cleobee think

5.7K 556 29
                                    

Lonceng masuk sudah berbunyi, tapi dia masih tak melihat kedatangannya, padahal dia sangat yakin terlebih tadi malam mereka sama-sama mengucap maaf dan memaafkan

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Lonceng masuk sudah berbunyi, tapi dia masih tak melihat kedatangannya, padahal dia sangat yakin terlebih tadi malam mereka sama-sama mengucap maaf dan memaafkan. Lalu, mengapa lelaki itu masih absen sekolah, sebenarnya apa yang terjadi? Tanpa sadar, Cleobee sangat penasaran dan khawatir tentang kondisinya.

Semua murid sudah berkumpul di dalam kelas, siap mengikuti jam pelajaran pertama. Tapi, tetap saja kedatangannya belum juga muncul. Cleobee sengaja memutar kepalanya, memandang ke belakang tapi malah bertemu mata dengan Jaxen. Satu lagi, dia juga bertemu mata dengan Winona yang masih memandangnya tajam.

Cleobee menarik sudut bibirnya, membalas tatapan mata itu lalu tersenyum dengan seringai tajamnya. Rupanya, berhasil membuat Winona naik pitam tapi ketika akan membalasnya seorang guru wanita masuk ke dalam kelas.

Sepanjang guru itu menjelaskan, pikiran Cleobee terbang entah ke mana, dia jadi tidak fokus memikirkan keadaan lelaki itu. Tepatnya pada jam istirahat pertama, dia sampai tidak sadar kalau loncengnya sudah berbunyi.

"Cleo ... ," panggil Bahiyyih.

Cleobee sedikit kaget karena panggilannya, lalu tersenyum manis pada menanggapi.

"Ayo ke kantin?" ajak Hikaru sangat hati-hati, takut kalau Cleobee masih marah dengannya.

Cleobee kembali tersenyum manis, menganggukkan kepalanya lalu beranjak berdiri sambil menggandeng tangan Olyvies. Dengan begitu, mereka kompak pergi ke kantin, dengan Winona yang tak henti-hentinya memandang mereka sinis.

"Gue makin benci sama dia," gerutunya pelan.

Bersamaan dengan itu, tak sengaja Jaxen mendengar, tapi memilih mengabaikan sebab Janu saja tidak peduli lagi dengannya. Dengan begitu, mereka berdua kompak keluar dari kelas. Tapi, Janu bersikap seperti itu bukan karena tidak menyukai Winona lagi, dia sengaja memberikan gadis itu untuk berpikir.

Para keempat gadis itu terlihat lebih bersemangat dengan senyumnya yang memancarkan aura positif pada setiap orang yang melihatnya. Siapapun, akan iri melihat pertemanan mereka, terlihat bersaing namun nyatanya punya solidaritas yang tinggi.

Cleobee lebih dulu duduk bersama Olyvies, sementara itu Bahiyyih dan Hikaru bertugas memesan makanan. Mereka memang sudah baikan, tapi entah mengapa rasanya masih sangat canggung untuk membahas masalah itu.

"Lo tadi malam ke mana?" tanya Olyvies memecah keheningan.

Cleobee memandang sahabatnya, benar sekali, sebelum pergi dengan Harvey dia meminta bantuan Olyvies untuk mengantarnya ke makam.

"Maaf, gue lupa, tadi malam gue pergi sama Harvey," balasnya.

Olyvies tersenyum, dia memang kesal tapi melihat wajahnya yang kembali bersemangat setelah bertemu dengan lelaki itu. Membuat Olyvies sadar, kalau yang paling dibutuhkan oleh Cleobee adalah Harvey.

"Pergi ke mana?" tanyanya antusias.

Cleobee menurunkan senyumannya, dan berganti memandang sahabatnya datar. "Ehm ... Ke danau kota lain," jawabnya.

Belenggu | Haruto ✔Där berättelser lever. Upptäck nu