Bag 16. Baewon attack

6.2K 503 73
                                    

warning/ harsword, violence

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

warning/ harsword, violence

Sesuai hasil rapat yang mereka lakukan beberapa hari ke belakang, malam ini Dandelion bersama tujuh anggota utama mendatangi markas sang musuh. Sudah lama sekali, sejak mereka menyulut api, Dandelion ingin membalas perbuatan mereka. Meski sebenarnya sedikit ragu, sebab Baewon terkenal dengan pertarungannya di atas ring, kalah strategi mereka bisa kalah babak belur.

Di depan sana, ada sebuah bangunan yang seperti gudang, di luarnya banyak motor besar terparkir. Harvey menyetak senyuman seringai tajam, mata dinginnya fokus memperhatikan gedung itu.

"Har," panggil Aksa.

Lelaki itu hanya memalingkan wajahnya memandang Aksa sekilas, lalu mengangkat tongkat bisbolnya di atas pundaknya dengan senyum seringai yang tajam.

"Jangan kebanyakan ragu," ucapnya lalu melangkahkan kakinya menuju pintu masuk.

Aksa hanya menghela napas, kemudian menyusul langkah Harvey dengan anggota lainnya yang menyusul di belakang.

Brak

Dengan kasar kaki panjangnya menendang pintunya hingga terbuka dan membuat anak-anak Baewon di dalamnya terkejut kaget. Dengan sigap mereka langsung berkumpul menjadi satu menyambut kehadiran Dandelion yang tidak diduga.

Gandhy, sang pemimpin Baewon tersenyum tajam menyambut kedatangan para lelaki tampan.

"Kenapa ketua kelas bisa ada di sini, apa yang lo mau?" tanya Gandhy.

Harvey sedikit terpancing karena ucapannya, ternyata sudah sejauh itu Gandhy memata-matai dirinya. Dia pun dengan senyum seringai tajamnya melangkahkan kakinya sambil menyeret tongkat bisbolnya.

"Kacung lo hebat juga, lo bayar berapa?" balasnya menantang.

Gandhy tersenyum remeh karena pertanyaannya. "Gue juga tahu lo dekat sama adiknya Jagad," lanjutnya.

Harvey mendelik kaget karena ucapannya, lalu memalingkan wajahnya memandang enam temannya di belakang, yang sama kagetnya setelah mendengar ucapan Gandhy.

"Bisa-bisanya ... Ketua dandelion deketin adik musuhnya!"

Sialan- Harvey kembali memandang lelaki itu tajam sambil memekik kesal, tidak seharusnya lelaki licik itu memancing emosinya dengan membahas Cleobee.

"Lo diam, bangsat! Urusan kita gak ada sangkut pautnya sama dia!" gertak Harvey.

Gandhy kembali tersenyum dengan seringai dan mata tajamnya, sudah lama sekali dia menantikan kejadian ini. Di mana, Dandelion mendatangi mereka.

Belenggu | Haruto ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora