Bag 27. She's mine

6.1K 450 27
                                    

don't forget to vote and comment please, thank you😊

Sudah satu Minggu ini kelas 12-A sibuk mengerjakan proyek untuk festival sekolah, acaranya hanya tinggal menghitung hari dan pengerjaannya hampir selesai sepenuhnya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Sudah satu Minggu ini kelas 12-A sibuk mengerjakan proyek untuk festival sekolah, acaranya hanya tinggal menghitung hari dan pengerjaannya hampir selesai sepenuhnya. Tapi, sejak datangnya murid pertukaran pelajar dari Jepang, entah mengapa membuat waktu Harvey bersama sang kekasih sangat terganggu.

Terlebih mereka memang sedang disibukkan oleh kegiatan sekolah, semakin jarang untuk berdua dalam waktu yang lama. Harvey kesal, tapi dia hanya diam memperhatikan dari jauh. Takut, jika melarang hanya menunjukkan sifatnya yang kekanak-kanakan.

"Acaranya berapa hari lagi?" tanya Jaxen sambil mengecat papan triplek yang dijadikan sebagai rute perjalanan untuk rumah hantu.

"Dua hari lagi, makanya sekarang semua kelas sibuk dekor, tapi belajarnya gak berhenti," jawab Janu.

"Iya, gue heran kenapa sekolah maksa murid-muridnya ngelakuin dua hal sekaligus. Pagi sampai siang belajar, siang sampai sore dekor untuk acara festival," keluh Bahiyyih yang sedang membuat hantu dari topeng yang ia bentuk seram.

"Itulah keunggulan Pelita Bakti, gak mau ngebiarin muridnya bermalas-malasan!" seru Hikaru yang sedang mengecat papan triplek lainnya membentuk sebuah gambar hantu lainnya.

Semua kompak menghela napas panjang, kecuali Harvey yang terlihat tidak fokus pada bagiannya, bahkan dia salah mengecat dan membuat hantu yang seharusnya seram terlihat lucu.

"Har, kalau hantunya lucu gini, orang-orang mana takut," ucap Jaxen lalu terkekeh pelan.

Harvey menghela napasnya, dia sangat kesal pada semua hal, alhasil ia melempar kuasnya lalu pergi meninggalkan mereka. Lebih baik menghindar sebentar, sebelum kemarahannya semakin bertambah.

Atensi Harvey beralih pada perempuan cantik berambut ikat kuda, mengobrol akrab dengan murid pertukaran itu. Wajahnya berkerut dengan lirikan sinisnya, dia sangat kesal melihat kedekatan mereka.

"Alex, sekolah kami setiap awal semester memang selalu ada festival, biasanya sekolah lain diundang masuk untuk meramaikan acara," jelas Cleobee.

"Keren, sekolah kami diadakan setiap selesai ujian."

"Itulah perbedaannya, hahaha."

"Lalu, kenapa kamu tidak membantu teman-teman lainnya?"

"Guru nyuruh aku untuk bantu kamu," jawabnya.

Alex tersenyum manis, senang sekali rasanya ada yang memperhatikan dirinya ketika berada di negara asing. Bantuan wanita bernama Cleobee sangatlah berarti, tanpanya mungkin dia akan merasa sulit dengan segala budayanya.

"Cleo," panggil Harvey, belum sempat Cleobee memutar badannya, tangan kekar itu langsung menarik pinggang kekasihnya dengan posesif.

"Harvey, ngapain kamu di sini, bukannya bantu yang lain?" tanya Cleobee.

Belenggu | Haruto ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora