Bag 45. Shouldn't

2.2K 214 53
                                    

Harvey mendorong tubuh wanita itu hingga jatuh terduduk di sofa, membuat Jeremy dan Aksa mengernyit heran tapi tak mau ambil pusing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harvey mendorong tubuh wanita itu hingga jatuh terduduk di sofa, membuat Jeremy dan Aksa mengernyit heran tapi tak mau ambil pusing. Harvey langsung pergi tanpa memandang lainnya, ia terlalu kesal karena tingkah Juliette. Buru-buru ia melangkahkan kakinya menghampiri Cleobee.

"Bee. Ikut aku, yok!" ajaknya sambil menarik paksa tangan itu menjauhi keramaian.

Mereka berada jauh dari keramaian yang dimaksud, yaitu rooftop lantai dua di rumah Aksa. Menikmati pesta dari atas, bahkan terkesan lebih menyenangkan karena semua terlihat jelas; seperti Jaxen dan Olyvies, serta Janu dan Winona yang sedang menari bersama.

"Kamu kenapa bawa aku ke sini?" tanya Cleobee penasaran.

"The best view dari rumah Aksa, kalau sore biasanya bisa lihat sunset." Harvey menjawabnya.

Baiklah, Cleobee percaya dan memang ia akui kalau pemandangan dari atap sini sangat indah, selain itu tepat dibelakang rumah Aksa ada sebuah perbukitan. Memang jauh, tapi kalau dilihat ketika suasananya terang pasti terlihat indah.

"Pantas ya, rumahnya jauh dari pusat kota, kalau ternyata punya pemandangan seindah ini," tukas Cleobee seraya melangkahkan kakinya menuju pinggiran pagar yang mengarah ke arah perbukitan.

Harvey tersenyum sangat manis, lalu menyusul kekasihnya, dan secara mengejutkan memeluk Cleobee dari belakang.

"Tapi, tetap sih! You are my view," godanya.

Cleobee terperangah ketika lengan lelaki itu melingkar di pinganggnya. Tapi, karena itu Harvey dia tak masalah. Perhatiannya turun memandang gelas sampanye yang sejak tadi digenggam oleh lelaki itu, karena penasaran dia merebut gelasnya.

"Aku penasaran deh sama rasanya, boleh ya aku coba?" tanyanya.

Harvey memalingkan wajahnya untuk memandang kekasihnya, lalu melepas rangkulannya dan merebut gelas itu. Baginya cukup dia saja yang terjebak dalam minuman alkohol.

"Jangan penasaran, rasanya ngga enak," jawabnya singkat lalu meneguk airnya hingga habis.

"Jangan langsung dihabisin." Cleobee menatapnya heran, lelaki itu bahkan melarangnya untuk meminum alkohol tapi dia sendiri tak bisa mengabaikan keinginan itu. Memang aneh, tapi itulah Harvey.

Setelah meneguk sampanye itu hingga habis, sesuatu yang aneh mulai Harvey rasakan dalam tubuhnya. Gejolak kesenangan dan gembira dalam tubuhnya tiba-tiba meningkat, setelah sekian lama tak merasakannya lagi.

"Aneh ... Ini kokain," celetuknya heran.

Cleobee tak bergeming pada ucapan lelaki itu, dia hanya memandangnya datar dan penuh tanya.

Belenggu | Haruto ✔Where stories live. Discover now