d e l a p a n

5.9K 514 34
                                    

• H A P P Y  R E A D I N G •

"Pagi Cia... " sapa Nada yang baru saja masuk ke ruangan.

"Pagi Nad, gimana tadi interogasi nya?" tanya Gracia. Kebetulan tadi Gracia melihat Nada yang masuk ke ruang BK.

"Biasa aja, cuman nanya-nanya pas waktu kemarin gua ada di mana dan sebagainya. Padahal gua gak kenal siapa siswi itu. Dan lo tau, mereka sama sekali gak percaya sama gua. Ngeselin banget, tapi untung aja mereka akhirnya percaya juga" jelas Nada yang menghela napas tenang.

"Maklum aja, mereka curiga mungkin sama lo" balas Gracia yang fokus dengan bukunya.

"emang ngeselin, tapi gua baru tau kalau siswi itu ternyata namanya Riska Megantara" ujar Nada yang menidurkan kepalanya di meja.

"Pasti semua murid pada kaget, soalnya Riska itu orangnya kalem dan pinter juga. Tapi kenapa tiba-tiba bunuh diri kayak gitu" ucap Gracia yang masih fokus dengan bukunya.

"Gatau, bikin kesel aja. Kenapa juga murid lain pake curiga segala sama gua" kesal Nada yang menghentakkan kakinya.

"Karena lo obsesi sama nilai Nad, mereka mikir gitu" balas Gracia. Nada melirik ke arah Gracia yang fokus dengan bukunya.

"Gak capek belajar mulu?"

"Nad, ketika lo malas-malasan kayak gini, jutaan orang di luar sana mati-matian belajar buat ada di posisi lo" ujar Gracia lembut.

"Gua tau Cia, lo gak usah kasih gua motivasi. Soalnya gua tetep males" balas Nada yang membalikan tubuhnya memunggungi Gracia.

"Sejak kapan lo jadi pemalas kayak gini, Nad?"

"Sejak tadi."

Sedangkan di ruangan lain.

Keadaan ruangan 01 tenang, kelas mereka sudah terbiasa kehilangan satu persatu muridnya. Dan kali ini mereka kehilangan kembali teman mereka, Riska Megantara. Kini mereka sedang berbincang-bincang soal kejadian kemarin.

"Siapa aja yang udah diinterogasi sama polisi?" tanya Azka, ketua kelas LI 1.

"Gaby, Ryanno, Audrey, sama gua" jawab Zara.

"Gimana interogasi nya?" tanya Azka yang duduk di depan Zara.

"Biasa aja, cuman tanya-tanya gimana keseharian Riska di sekolah sama di rumah. Tapi gua gatau kebiasaan di rumahnya gimana, Rayna kemana coba? Dia kan temen deketnya" jawab Zara yang kebingungan karna tidak melihat Rayna dari pagi.

"Katanya pingsan, jadi di suruh pulang" balas Audrey yang kebetulan dirinya tadi pagi melihat Rayna.

"Pasti syok, gua juga sama sih syok" ucap Zara.

"Menurut kalian Riska kenapa ngelakuin itu?" tanya Audrey tiba-tiba.

"Apa karena depresi? Tapi dia gak keliatan banyak masalah" ujar Gaby.

"Harusnya kalau ada masalah dia cerita sama kita" balas Audrey.

"Lo bener, kenapa Riska harus milih mati?"

"Sebenarnya gada seorang pun di dunia ini yang pengen mati. Mereka milih mati, karena mereka cuman pengen mengakhiri rasa sakit" ujar Zara yang tersenyum.

"Tapi terkadang orang yang pengen mati juga takut sama kematian tuh" balas Azka.

"Bener juga, tapi mau sekuat apapun seseorang, kalau mental nya udah down ya harus gimana lagi" ujar Zara.

"Orang lain gak bakal paham sih gimana rasanya hidup tapi mati, kadang kita bertahan untuk terlihat baik-baik aja"  balas Gaby.

"Ya, ucapan kalian semua bener banget. Tapi kenapa omongan kalian kayak gitu?" tanya Audrey yang sedari tadi hanya menyimak.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon