e m p a t p u l u h t i g a

2.8K 222 30
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

"Kelompoknya udah ibu bagikan, jangan lupa buat dikerjain. Karena waktunya udah habis, saya undur diri. Selamat beristirahat.. " ujar Bu Arumi yang keluar dari kelas unggulan.

Semua murid langsung membereskan buku-bukunya, mereka langsung keluar menuju kantin.

"Kita kerja kelompoknya di mana nih?" tanya Letta.

"Apartemen gua aja, soalnya kosong" jawab Davin.

"Oke, sepakat yah. Awas aja kalau kalian gak dateng, gak gua masukin di makalahnya" jelas Letta.

Teman sekelompoknya hanya mengangguk.

"Jam berapa?" tanya Nada.

"Habis balik sekolah kita langsung aja ke apartemen Davin, gimana?" tanya Yeri.

"Boleh tuh, gua setuju" jawab Davin.

"Gua juga" ujar Bara.

"Oke, sepakat yah pulang sekolah" balas Letta. Yang lainnya hanya mengangguk.

Nada langsung menaruh bukunya di kolong meja. Dirinya akan pergi ke kantin bersama Aleo, tapi Aleo masih sibuk dengan anggota kelompoknya.

"Nad, lo sibuk gak?"

"Kenapa emang?"

"Ada yang mau gua omongin sama lo, ini penting banget" ujar Wildan.

"Yaudah tinggal ngomong aja, ada apa?" tanya Nada yang menatap Wildan dengan serius.

"Jangan di sini, kita ngomong di luar aja" jawab Wildan. Nada hanya mengangguk.

Keduanya langsung keluar dari kelas. Wildan mencoba tenang, dirinya menarik napas dengan panjang dan menghembuskannya dengan tenang. Nada tampak kebingungan.

"Ada apaan?"

"Gua sebenarnya adalah R yang lo cari itu" ungkap Wildan dengan tenang.

"Maksud lo?"

"Gua yang ngasih lo surat beberapa minggu lalu, lo masih ingetkan sama suratnya?" tanya Wildan yang mencoba memastikan.

Nada terdiam sejenak, dirinya mencoba berpikir. Ia menatap Wildan dengan tajam.

"Gua gak bohong, yang gua tulis di surat itu beneran" ujar Wildan yang panik karena tatapan Nada.

"Kenapa baru ngomong sekarang?!" teriak Nada yang kesal.

"Itu.... karena gua lagi cari waktu yang pas" ujar Wildan yang terkekeh.

"Lo beneran R?" tanya Nada yang memastikan.

"Iya, nama gua Wildan Rifai Aditya ada R nya" jawab Wildan yang cengengesan.

"Gua serius"

"Gua juga serius, lo bisa cek tulisan gua kalau gak percaya" ujar Wildan yang meyakinkan Nada.

"Oke, gua percaya. Jadi, lo beneran tau siapa pelakunya?" tanya Nada. Wildan menganggukkan kepalanya.

"Siapa?"

"Davin" jawab Wildan singkat.

Nada terdiam sejenak, mencerna ucapan Wildan barusan. Nada sontak kaget, dirinya mencoba tenang mungkin bukan dia.

"Davin siapa?"

"Temen lo, anak kelas kita. Davin Mahendra Sadewa, yang barusan satu kelompok sama lo" jelas Wildan.

"Lo gila?"

"Gua masih waras"

"Lo sakit?"

"Gua sehat"

Novum Corpus [Transmigration] ✅Where stories live. Discover now