e m p a t p u l u h t u j u h

3.2K 226 27
                                    

H A P P Y R E A D I N G

"Lo pikir gua percaya?"

"Emang itu kenyataannya" jawab Nada dengan kesal.

"Jadi maksudnya, lo transmigrasi kayak di novel-novel gitu?" tanya Aleo yang memastikan.

"Iya, gua niatnya cuman mau bantu Nada doang" jawab Nada yang menatap lurus ke arah depan.

"Kalau lo bukan Nada, terus lo siapa?"

"Freya"

"Ohh.. "

"Oh, doang?" heran Nada yang kaget.

"Kenapa? Orang gua gak tau lo siapa" jawab Aleo yang tampak tidak peduli.

"Lo.. gak kenal Freya?" tanya Nada yang memastikan.

"Iyalah, lo pikir lo doang yang namanya Freya? Gak, banyak kok di luaran sana" jawab Aleo yang tersenyum ke arah Nada.

"Seriusan gak tau?"

Aleo berpikir sejanak, tiba-tiba matanya melotot kaget. Ia langsung melirik ke arah Nada.

"Lo... Freya adeknya si Arthur?"

Nada hanya menganggukkan kepalanya.

"Jadi, lo si pendek yang suka makan kacang itu?" tanya Aleo yang kembali memastikan jika Freya memang benar orang yang dirinya kenal.

"Gua gak pendek yah, lo nya aja yang ketinggian" kesal Nada yang menatap Aleo tidak suka.

"Dasar cewek gak mau ngaku" ujar Aleo yang terkekeh.

Hening.

Tiba-tiba suasananya menjadi hening. Keduanya sedang berada di rooftop sekolah, mereka menghabiskan waktu istirahatnya berdua sambil makan dan mengobrol. Keduanya terlihat sangat nyaman.

"Kok bisa yah, yang dulunya kita gak saling kenal gataunya sekarang bisa jadi someone i really love, kek gak nyangka aja gitu" celetuk Nada yang tersenyum sendiri.

"Lo.... suka sama gua?" tanya Aleo tiba-tiba. Nada langsung melirik ke arah Aleo.

"Gak, m-aksud gua--"

"Gua juga suka sama lo" ungkap Aleo yang menatap Nada dengan serius.

"Masa sih?"

"Iya, lo gak percaya?"

"Enggak, lo kan cinta mati sama Arissa" ujar Nada yang menatap Aleo.

"Sekarang udah enggak, mulai detik ini gua cuman mau lo" ungkap Aleo yang menatap Nada dengan hangat.

"Mau gua yang mana ni? Gua si pembunuh atau gua si pendek yang suka makan kacang?" tanya Nada.

"Apa maksud lo si pembunuh?" tanya Aleo yang penasaran, dirinya sedikit terkejut dengan ucapan Nada barusan.

"Itu..... gua rasa gua pembunuhnya" jawab Nada dengan tegas, dirinya tidak yakin tapi ini kenyataannya.

"Maksud lo apa? Jangan buat gua bingung" kesal Aleo yang membutuhkan penjelasan yang sangat jelas.

"Yang bunuh Ajeng itu gua, bukan Davin" ungkap Nada sambil menunduk. Dirinya tidak yakin kalau ini benar atau salah.

"Hah?"

"Darren bilang, malam sebelum Ajeng meninggal gua pergi dari rumah entah kemana. Dan pas gua pulang, gua udah tergeletak gitu aja di lantai depan rumah. Gua gak inget sama sekali kenapa gua bisa ada di sana" jelas Nada yang masih menundukkan kepalanya.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Where stories live. Discover now