e m p a t p u l u h e n a m

2.9K 185 32
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

Satu tahun yang lalu....

"Sial, kenapa cuman dapet 75 sih" kesal Nada sambil mengacak-acak rambutnya frustrasi.

Sebelum bel istirahat tadi, kertas ulangan kemarin baru saja di bagikan dan Nada hanya mendapatkan nilai 75. Dirinya sangat frustrasi, padahal sebelum ulangan Nada sudah belajar sampai pagi tapi kenapa nilainya tetap jelek?

"Gak adil, mereka dapet nilai gede tapi gua tetep dapet nilai kecil walaupun udah belajar mati-matian!" kesal Nada yang memegang kertas ulangannya dengan kuat.

Nada menatap ke bawah, dirinya berada di rooftop untuk mencari udara segar. Kertas ulangannya masih ia pegang dengan kuat, di pikirannya Nada ingin meremas kertasnya dan membakarnya supaya Ayahnya tidak tahu.

"Kalau Papah tau, gua bakalan di kurung lagi" ujarnya yang sedikit terisak.

Beberapa hari lalu dirinya baru saja di kurung karena di ulangan matematika minggu lalu ia hanya mendapatkan nilai 70. Padahal Nada sudah belajar mati-matian, tapi kenapa selalu dapat nilai jelek. Apa otaknya sedang bermasalah? Itu membuat dirinya frustrasi.

Tiba-tiba suara pintu rooftop terdengar di telinganya. Nada berbalik dan menatap siapa yang datang. Sebelum orang itu menampakkan dirinya, Nada langsung berlari dan bersembunyi di tumpukkan kursi.

"Davin?"

Nada sedikit bingung, apa yang Davin lakukan disini? Karena Nada sedikit penasaran,dirinya terdiam sambil menatap apa yang akan di lakukan Davin. Tapi ternyata Davin hanya terdiam sambil menatap langit.

Di saat Nada hendak akan pergi dari rooftop, tiba-tiba pintu rooftop kembali terbuka menampakkan seorang siswi dengan rambut panjang sambil melipatkan kedua tangannya menghampiri Davin.

"Mau lo apa?"

"Mudah, kalau gurunya udah ngasih lo bocoran soal ujian, lo tinggal bagi sama gua" jawab Davin yang tersenyum.

"Lo gila? Lo pikir gua mau? Gak lah!" tegas gadis ini.

Nada fokus mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Ia membuka kamera di ponselnya dan merekam keduanya. Nada berjaga-jaga, siapa tau ini bisa dijadikan bukti supaya dirinya bisa menjatuhkan Davin.

"Kalau lo gak mau, gua tinggal kasih tau semua orang kalau Arissa si anak donatur sekolah ternyata nyogok gurunya biar dapet bocoran soal ujian. Gimana?" tanya Davin yang menyeringai. Arissa tampak sangat kesal, dirinya sudah menduga bahwa ada sesuatu dengan Davin.

"Sebelum lo ngelakuin itu, gua pastiin lo udah keluar dari sekolah ini!" tegas Arissa yang masih melipatkan kedua tangannya. Davin tertawa mendengar itu, dirinya hanya menganggukkan kepalanya.

"Mungkin aja lo yang bakalan duluan keluar dari sekolah ini" ujar Davin sambil tersenyum.

"Gua yakin, besok lo gak bakalan bisa nginjak  sekolah ini lagi. Bokap gua bisa ngelakuin apapun itu, soal keluarin lo dari sekolah ini mudah banget bagi gua" jelas Arissa yang tersenyum kemenangan.

"Gak usah percaya diri, lo pikir gua gak ada rencana buat ngelakuin ini semua? Gua punya bukti" ujar Davin yang tersenyum sambil memperlihatkan rekaman di mana guru itu memberikan bocoran soal ujian ke arah Arissa.

"Mereka gak bakalan percaya sama orang miskin kayak lo!" tegas Arissa yang mencoba untuk tenang.

"Lo harus tau satu hal, walaupun lo orang kaya dan punya kekuasaan karena anak donatur di sekolah ini, itu gak bakalan berhasil buat nyogok kepala sekolah. Inget, walaupun lo bisa nyogok guru lain tapi lo gak bisa nyogok kepsek kalau lo lupa" jelas Davin yang mencoba mengingatkan Arissa akan satu hal penting ini.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Where stories live. Discover now