e m p a t p u l u h d u a

3.2K 259 57
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

"Lo, Rayna kan?"

"Iya, kenapa?"

Keduanya saling menatap.

"Kita mau nanya-nanya soal Riska, lo temen deketnya kan?" tanya Gracia yang fokus menatap Rayna.

"Iya, emang ada apa sama Riska? Kenapa kalian nanyain soal dia?" tanya Rayna yang kebingungan.

"Kita cuman pengen tanya-tanya doang kok" jawab Nada.

"Bulan-bulan lalu Riska pernah cerita gak sama lo kalau dia lagi deket sama seseorang?" tanya Gracia.

"Dia gak pernah cerita soal privasinya sama gua, kenapa kalian nanyain itu?" tanya Rayna kembali. Dirinya kebingungan dan sedikit penasaran.

"Kita waktu itu pernah liat Riska sama orang lain, gua kira itu lo tapi kayaknya bukan yah" jawab Nada yang terkekeh. Dirinya sengaja berbohong, Gracia ikutan terkekeh mendengar  ucapan Nada barusan.

"Akhir-akhir ini lo ngerasa aneh gak sama Riska?" tanya Gracia.

"Dia biasa aja kok, tapi bulan lalu dia ketemuan sama cowok. Karena gua khawatir jadi gua ikutin dia, tapi ternyata dia lagi jalan sama Geraldine" jawab Rayna.

"Geraldine yah, oh oke. Makasih infonya Ra" ujar Nada yang tersenyum. Rayna hanya mengangguk.

Gracia dan Nada langsung beranjak dari duduknya. Mereka akan kembali ke kelas. Tapi tiba-tiba ucapan Rayna membuat keduanya berhenti.

"Kalian ngerasa Riska di bunuh juga, kan?" tanya Rayna tiba-tiba.

Gracia dan Nada saling menatap, keduanya langsung duduk kembali dan menatap Rayna dengan serius.

"Riska gak mungkin bunuh diri gitu aja, dia gak pernah dituntut apapun sama orang tuanya. Dia juga baik-baik aja, Riska pasti bakalan cerita kalau ada sesuatu. Tapi waktu itu, tiba-tiba aja ekspresinya panik setelah dapet pesan" jelas Rayna.

"Pesan apa?"

"Gua gak sengaja liat isi chatnya waktu itu, katanya dia tau rahasia yang di sembunyiin Riska. Gua gak tau siapa yang kirim, soalnya itu nomor gak dikenal" jelas Rayna.

"Rahasia?"

"Kalau soal itu gua juga gak tau, gua rasa yang bunuh Riska itu, nomor yang gak di kenal itu" ujar Rayna yakin.

"Bisa jadi, lo inget gak nomornya?" tanya Gracia. Rayna hanya menggelengkan kepalanya.

"Ponsel Riska, ada di mana?"

"Hilang, polisi gak nemuin ponsel Riska sama sekali" jawab Rayna. Keduanya menghela napas kecewa.

"Oke, gapapa. Kalau gitu makasih buat infonya" ujar Gracia yang langsung berdiri.

"Tunggu, kalian lagi nyari pembunuhnya kan? Gua berharap kalian secepatnya nangkap pelakunya" ujar Rayna yang tersenyum. Keduanya hanya mengangguk dan berlalu pergi dari perpustakaan.

xxxx

"Gimana, kalian dapet apa?"

"Rayna juga ngerasa kalau Riska itu di bunuh, terus katanya Riska dapet pesan dari orang yang gak di kenal. Isi pesannya bilang kalau orang gak di kenal itu tau sesuatu yang di sembunyiin Riska, bisa jadi orang itu yang bunuh Riska" jelas Nada.

"Bulan lalu juga, Riska jalan sama Geraldine. Kalian gak curiga sama Geraldine, kan?" tanya Gracia yang penasaran.

"Gua inget sesuatu, waktu kematian Jingga. Gua liat Geraldine agak panik gitu waktu polisi interogasi dia sama Davin" ujar Raja yang beru ingat sesuatu.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Where stories live. Discover now