l i m a b e l a s

5.6K 474 16
                                    

H A P P Y R E A D I N G •

"Ujian hari ini dicukupkan sampai sini, kembali besok dengan semangat pagi. Selamat beristirahat, langsung pulang jangan pada keluyuran. Saya permisi... " ujar Bapak pengawas yang berlalu pergi.

"BAIK PAK."

Semua penghuni kelas langsung membereskan barang-barang mereka. Setelahnya, mereka langsung keluar dari kelas dan menuju rumahnya masing-masing.

"Ekhem, cieee yang tadi salting" goda Raga yang mendekat ke arah bangku milik Nada.

"Mulai deh lo gak jelasnya" balas Nada malas.

"Elah, salting mah bilang aja kali" ujar Raga yang terkekeh sambil memperagakan kejadian tadi di kantin. Nada yang sudah kesal langsung melempar kotak pensilnya ke arah Raga, untung saja Raga sigap langsung menangkapnya.

"Parah lo, gimana kalau kena muka ganteng gua" kesal Raga yang melempar kotak pensil itu dan ditangkap oleh Nada. Nada langsung memasukan kotak pensilnya ke dalam tas.

"Jadi jelek, syukurin lo" balas Nada yang terkekeh.

"Parah lo"

"Udah, balik sanah lo!"

"Ngusir gua?"

"Iyalah, udah sana balik" ujar Nada yang mengusir Raga.

"Yaudah, gua balik deh bentar lagi juga mendung" balas Raga yang mengambil helmnya. Raga langsung keluar dari ruangannya tapi tiba-tiba Raga datang kembali dan berdiri di ambang pintu.

"Gada yang mau gua anter balik nih? Mumpung ada tumpangan gratis" ujar Raga yang tersenyum.

"Gak ada"

"Mentang-mentang diantar jemput supir, lo pada nolak rezeki. Dasar orang kaya!" kesal Raga yang langsung pergi. Sedangkan Nada dam Gracia hanya terdiam, tampaknya mereka tidak peduli.

"Cia ayok balik" ujar Nada yang langsung menggandeng tangan Gracia.

Keduanya keluar dari ruangan dan berjalan menuju gerbang depan. Setelah sampai, Gracia tiba-tiba berhenti dan menatap wajah Nada.

"Ada apa?"

"Nad, gua mau minta maaf soal malam tadi. Gua bodoh banget, sampe minta lo buat kayak gitu" ujar Gracia yang menunduk.

"Gapapa kok, santai aja. Gua bantu lo karena gua juga ngerti keadaan lo Cia" balas Nada yang tersenyum sambil memegang tangan Gracia.

"Kalau lo gak mau, lo gak usah lakuin itu Nad" ujar Gracia.

"Iya, gua gak bakalan lakuin kalau gua gak mau" balas Nada yang tersenyum.

Keduanya langsung berjalan kembali, di sana supir Gracia sudah menunggunya. Gracia berhenti kembali.

"Nad, gua pulangnya harus di jemput yah? Tuhan marah ya, kalau gua pulang sendiri?" tanya Gracia tiba-tiba. Nada memantung di tempatnya, apa maksud pertanyaan Gracia barusan?

"Gua duluan yah" ujar Gracia yang melabaikan tangannya. Nada hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Dirinya masih mencerna ucapan Gracia barusan.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang