e m p a t p u l u h s e m b i l a n

2.8K 171 25
                                    

"Nad, makasih udah jadi bagian dari hidup gua dan maaf karena gua selalu nuduh lo. Gua ngelakuin itu supaya lo inget gua, tapi ternyata gak mempan sama sekali. Sampai detik ini, lo adalah orang yang paling berkesan dalam hidup gua. Mulai detik ini, lo harus hidup buat diri lo sendiri" ujar Geraldine sambil tersenyum.

Entah kenapa perasaanya mulai tenang setelah dirinya mengungkapkan semua itu. Tapi ada satu hal lagi yang belum dirinya ungkap, soal Davin. Setelah menelepon dengan Nada, Geraldine berencana akan bertemu dengan Aleo. Ia harus menyelesaikan masalah ini.

Geraldine belum mematikan teleponnya, ia hendak akan menyeberang karena motornya terparkir di depan sana. Geraldine melirik ke arah kanan dan kiri, melihat tidak ada kendaraan yang melaju dengan cepat.

Di saat Geraldine akan menyeberang, dari kejauhan ia melihat sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil itu melaju dengan tidak stabil. Geraldine pikir, mobil itu masih sangat jauh hingga dirinya melangkah untuk menyeberang tapi tiba-tiba mobil itu menabrak dirinya dengan begitu keras.

BRAK

Tubuh Geraldine terhempas beberapa meter. Orang-orang yang melihat itu langsung berlari ke arah Geraldine dengan tergesa-gesa. Kepalanya sudah berlumuran darah, bajunya yang berwarna putih kini sudah berubah berwarna merah. Orang-orang sudah menghubungi ambulan.

Kini jalanan macet karena kecelakaan. Mobil mewah yang menabrak Geraldine sudah rusak parah karena menabrak tiang lampu jalanan. Sopir yang menabrak Geraldine juga terluka parah. Orang-orang menduga sopir ini melajukan mobilnya dengan keadaan mabuk karena mereka mencium bau alkohol dan ada beberapa botol miras di dalam mobil.

Beberapa menit kemudian, ambulan datang dengan beberapa mobil polisi. Geraldine dan sopir yang menabrak dirinya langsung di bawa ke rumah sakit. Jalanan mulai stabil kembali.

Sedangkan dari dalam kafe, orang itu tidak berniat ingin membantunya. Orang itu keluar dari kafe dan menatap Geraldine yang di bawa ke dalam ambulan. Ia melihat sebuah ponsel yang tidak jauh darinya, orang itu langsung mengambilnya dan memasukkannya ke dalam saku. Tiba-tiba sebuah senyuman terukir dibibirnya.

"Ini salah lo sendiri, karena udah main-main sama gua" ujar Davin yang tersenyum.

xxxx

Telepon itu tiba-tiba saja berakhir. Nada dan Aleo masih terdiam dan berpikir. Barusan yang mereka dengar itu apa? Mereka harap tidak terjadi apa-apa dengan Geraldine.

"Kita harus gimana sekarang?"

"Lebih baik kita susul Geraldine aja"

"Kemana?"

"Itu masalahnya, gua juga gak tau" jawab Aleo yang menghembuskan napasnya kecewa.

Hening.

Tiba-tiba ponsel Aleo berdering, ia langsung mengecek ponselnya. Seketika raut wajah Aleo berubah setelah membaca pesan yang entah dari siapa.

"Kenapa?"

"Geraldine kecelakaan."

Keduanya langsung bergegas ke rumah sakit. Raja yang mengirim pesan barusan. Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di rumah sakit.

Setelah sampai di rumah sakit, di sana sudah ada orang tua Geraldine, adiknya, Raja dan juga Gracia. Terlihat jelas Ibunya Geraldine sedang menangis, dan Ayahnya mencoba menenangkannya. Sedangkan adiknya terlihat diam saja, tatapannya kosong.

"Gimana sama Geraldine?"

"Telat, Geraldine gak selamat" jawab Raja.

Setelah kehilangan satu sahabatnya, kenapa mereka harus kehilangan sahabatnya kembali. Aleo terdiam, ia tidak habis pikir dengan kejadian barusan. Padahal Geraldine barusan menelepon Nada, Geraldine kelihatan baik-baik saja.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Where stories live. Discover now