d u a p u l u h

4.7K 377 30
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

Keesokan harinya, hari ini adalah hari yang di tunggu oleh para murid. Yaitu hari pembagian lapor. Semua murid kini sudah berkumpul di lapangan.

"Akhirnya kita kembali mendapatkan kejuaraan, yaitu juara basket yang kemaren diadakan di sekolah kita. Terima kasih kepada anggota tim basket yang sudah berusaha semaksimal mungkin."

"Setelah diadakannya turnamen kemarin, akhirnya hari ini nilai ujian kalian yang kemarin akan di bagikan. Untuk peringkat sudah di tempel di manding, kalian bisa liat nanti setelah di bubarkan. Yang mendapatkan peringkat pertama sampai duapuluhlima kalian lolos dan semester depan kalian masuk kelas unggulan. Buat murid yang tidak lolos masuk kelas unggulan masih ada kesempatan di kelas 12 nanti."

Pengumuman itu terus berlanjut. Semua murid fokus mendengarkan kepala sekolah yang memberikan pengumuman dan arahan. Pengumuman itu berjalan beberapa menit, sampe semua murid pegal berdiri sambil mendengarkan pengumuman dari beberapa guru. Setelah sekian menit kedepan, akhirnya pengumuman pun selesai.

"Pengumuman kali ini di cukupkan sampai di sini, kalian bisa melihat peringkat di manding. Saya undur diri dan kalian boleh bubar" ujar Guru bk.

Setelahnya para murid langsung bubar dan berbondong - bondong pergi ke arah mading.
Setelah turnamen kemaren yang di menangkan oleh SMA Lentera Intelegency, hari ini adalah hari yang paling mereka tunggu. Dimana semua murid akan melihat nilai hasil kerja keras mereka. Terlihat jelas mereka sangat berharap mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.

Kini mading sudah di gerumui oleh para siswa siswi. Nada dan Gracia saja sampe kesusahan untuk melihat.

"Anjir gila, kek mau dibagi sembako aja" celetuk Raga yang berdiri di samping Nada.

"Emang sepenting itu yah nilai?" tanya Nada. Gracia dan Raga keduanya pun menatap Nada.

"Yaiyalah, penting banget. Kalau lo dapet nilai bagus pasti orang tua lo bangga, terus kita juga gampang masuk universitas negeri mana aja" ujar Raga. Memang ada benarnya, tapi menurut Nada nilai tidak sepenting itu. Mau masuk universitas negeri atau swasta yang penting bisa masuk.

"Jadi menurut kalian angka nilai sama peringkat lebih penting dari pada kesehatan, gitu?" tanya Nada kembali. Keduanya saling menatap.

"Ya... keduanya penting" jawab Raga terkekeh.

"Menurut lo, gimana Cia?" tanya Nada ke arah Gracian.

"Ya sama, keduanya penting juga lah" jawab Gracia sambil terkekeh.

'Tapi mental kalian itu loh' batin Nada.

Hening.

Ketiganya terdiam dan tidak memulai percakapan. Di depan sana mading masih digerumui oleh murid lain. Beberapa murid mulai keluar dari kerumuan itu.

"Udah di duga sih, peringkat satu sampe tiga pasti mereka" ujar salah satu siswi yang keluar dari kerumunan.

"Kalau masih ada Arthur pasti dia yang dapet peringkat pertama" balas siswi yang di sebelahnya.

"Apalagi kalau masih ada Fanny, mereka berdua cuman beda dikit doang" ucap sebelahnya.

"Bener, jadi kangen Jingga gak sih?"

Novum Corpus [Transmigration] ✅Where stories live. Discover now