t i g a p u l u h l i m a

4.2K 325 227
                                    

H A P P Y R E A D I N G •

"Bu apa benar, kalau kita menabur ular di sekitaran garam bakal ngusir rumah?"

Hening.

Krik

Krik

Krik

Tiba-tiba suara gelak tawa Raja terdengar, setelahnya di susul oleh penghuni kelas yang ikutan tertawa. Pertanyaan Geraldine tadi memang terdengar bodoh.

Plak

"Mulut lo jangan mangap-mangap, bau jengkol" celetuk Geraldine yang menabok bibir Raja.

"Bangsat, wangi gini lo bilang bau jengkol? Hidung lo kayaknya ke tutup tai deh, bersihin sana. Pantesan kagak ada cewek yang mau sama lo" balas Raja yang kesal. Tabokan Geraldine barusan sangat keras.

"Ngajak berantem, bilang!" ujar Gerdine yang tidak terima dengan perkataan Raja barusan.

"Kalau kalian masih mau bertengkar, lebih baik di luar saja" celetuk Bu Arumi yang sudah melotot ke arah Raja dan Geraldine. Keduanya langsung terdiam dan fokus ke depan.

"Lain kali kalau mau bertanya jangan aneh-aneh" peringat Bu Arumi.

"Baik Bu."

Bu Arumi melanjutkan membahas pelajaran. Semua penghuni kelas fokus mendengarkan apa yang di ucapkan Bu Arumi. Ketika semuanya fokus tiba-tiba saja terdengar suara jeritan seseorang.

"AAAAAAAAAAA... "

Suara itu terdengar di kolidor, para murid dan guru-guru yang kaget mendengar itu langsung berbondong-bondong berlari menuju suara itu. Sedangkan kelas unggulan mereka masih terdiam sambil menatap murid-murid lain yang sudah berlaria.

"AYOK KITA JUGA KE SAN---"

"Duduk kalian, biar Ibu aja yang ke sana" ujar Bu Arumi. Penghuni kelas langsung duduk kembali dan menghelas napas kecewa. Tapi tiba-tiba Aleo berdiri dan keluar tanpa dosa. Seketika semua murid saling menatap dan berlari keluar tanpa memperdulikan Bu Arumi yang sudah melotot.

"Kalian ini.... "

"Bu saya izin keluar" ujar Azka yang izin terlebih dahulu. Ketua kelas memang beda.

Nada dan Gracia langsung menerobos masuk ke dalam kerumunan. Mereka harus berdiri di depan karena di belakang tidak terlihat. Keduanya kaget melihat seseorang gantung diri di ruangan olahraga. Guru-guru sudah menurunkan orang itu.

"A-a-a-audrey....." lirih Gaby yang kaget ketika melihat wajahnya.

Nada langsung mendekati Audrey yang tergeletak di lantai. Ia menatap lekat wajah Audrey, Nada mengelus wajah Audrey dengan lembut. Nada menatap sekelilingnya, ia melihat sesuatu. Di saat Nada akan mengambilnya, Aleo menariknya. Nada langsung menggeser benda itu supaya tidak ada yang mengambilnya.

"Jangan deket-deket, lo bisa hilangin bukti" ujar Aleo yang menarik Nada menjauh.

Nada berdiri dan menatap Audrey, dia bukan bunuh diri. Pikiran Nada mengarah ke sana. Nada menatap Gracia yang sudah panik, dan keringat di dahinya? Nada melihatnya. Apa jangan-jangan itu ulah Gracia? Apa ucapan Geraldine waktu itu benar?

Novum Corpus [Transmigration] ✅Where stories live. Discover now