l i m a p u l u h

3K 187 41
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

"Nad, lo gapapa?"

"Gapapa kok, kenapa?"

"Perasaan dari tadi lo ngelamun mulu, ada yang ganggu pikiran lo?" tanya Gracia sambil menatap Nada.

"Cia, gua rasa kecelakaan Geraldine ini di sengaja.  Pasti ada seseorang yang sengaja nyelakain Geraldine" jelas Nada dengan penuh keyakinan.

"Gua rasa juga gitu. Apa jangan-jangan, gak mungkin kan kalau ini ulah Davin?" tanya Gracia. Jika memang benar, apa ada alasan dibaliknya?

"Mungkin aja ini emang ulah Davin"

"Sekarang seratus persen gua yakin ini ulah Davin. Waktu di rumah sakit bisa aja Davin cuman akting, kan? Dari raut wajahnya aja dia keliatan gak khawatir sama sekali, cuman kaget biasa doang, kan? Lo juga liat kan ekspresi nya gimana?" tanya Gracia yang tidak habis pikir.

"Lo bener, Davin cuman akting doang. Dan lo juga tau, ponsel Geraldine gak ditemukan sama sekali. Itu yang bikin aneh, gak mungkin kalau pencuri yang ambil ponsel Geraldine. Ini bener-bener persis sama kecelakaan gua" jelas Nada yang baru sadar soal ponsel.

"Satu lagi ada yang aneh, Davin tau dari mana kalau Geraldine kecelakaan? Seingat gua, Raja cuman ngasih tau Aleo doang" ujar Gracia yang heran.

"Dan Aleo juga cuman ngasih tau Ryanno. Apa Ryanno yang ngasih tau Davin?"

"Gua juga gak tau. Buat memastikan ini bener apa enggak, mending kita tanya Ryanno aja" ujar Gracia yang beranjak dari duduknya.

"Kayaknya kita harus ngebahas ini lagi. Ayok ajak yang lainnya buat ngebahas ini secara langsung" balas Nada yang langsung berdiri.

Keduanya langsung berlari keluar kelas dan menuju lapangan basket.

Para murid berlalu-lalang di kolidor, jam pelajaran terakhir memang kosong karena para guru ada rapat mendadak. Karena sebentar lagi ujian semester, sepertinya para guru sengaja mengosongkan jam pelajaran untuk rehat sejenak sebelum ujian di mulai.

"Nad, kayaknya kita gak bisa ngomong sama mereka deh. Lo liat sendiri di sana ada Davin" ujar Gracia yang berbisik.

"Lo bener, lebih baik kita liat mereka main basket aja" balas Nada yang menarik Gracia duduk di tepi lapangan.

Kebetulan teman sekelas mereka ada di sana. Sekitar duapuluh menit mereka menonton permainan basket. Akhirnya Aleo dan teman-temennya selesai bermain basket.

"Kalian nonton kita main?"

"Menurut lo gimana?"

"Wih, ada gerangan apa ni cewek kelas unggulan nonton basket?" tanya Raja sambil menerima botol minum dari Gracia.

"Gabut aja sih" jawab Gaby.

"Biasanya kalau gabut belajar tuh" celetuk Galang.

"Bagus dong, itu namanya teman sekelas kita ada peningkatan buat menjadi orang normal" balas Nada sambil terkekeh.

"Jadi selama ini kita gak normal dong" ujar Letta yang pura-pura terkejut.

"Gua sih normal-normal aja, lo pada aja yang kagak normal" balas Felly yang tersenyum bangga.

"Idih, lo sama aja bego gak ada bedanya" celetuk Galang sambil duduk di samping Felly.

"Lo ngajak berantem mulu deh, heran gua" kesal Felly dengan tatapan tidak suka.

"Guys denger, gua punya rencana sehabis ujian nanti" ujar Raga sontak membuat mereka langsung menatap ke arah Raga.

"Apa?"

Novum Corpus [Transmigration] ✅Where stories live. Discover now