📷 chapter t w e l v e

1.5K 200 7
                                    

"Oy, Rad!"

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Oy, Rad!"

Secara otomatis, Radya yang semula tengah berbalas pesan dengan Risha segera menengok ke sumber suara yang memanggilnya.

Laki-laki itu mendapati Jeremy di sana, tengah berjalan ke arahnya bersama dua orang gadis yang kemungkinan adalah teman-teman dekatnya. Namun, fokus Radya langsung tertuju pada gadis yang berada di tengah-tengah. Sebab sesaat setelah Radya menoleh, gadis itu langsung tertunduk dalam dan berusaha menyembunyikan diri di balik tubuh Jeremy yang jangkung.

Radya tentunya jadi terheran sendiri melihatnya. Kenapa pula sang gadis harus sampai bersembunyi seperti itu? Namun, sosoknya yang mungil serta rambut hitamnya yang hanya mencapai bahu segera mengingatkan Radya pada seseorang saat itu juga. Apakah mungkin, dia adalah ....

"Ngapain dah lo diem di situ?" tanya Jeremy setelah ia dan teman-temannya tiba di dekat Radya.

"Nggak ngapa-ngapain, ini dah mau balik gue," sahut Radya sekenanya. Sembari mematikan layar ponsel dan menaruh benda itu ke dalam saku celana, ia melanjutkan, "Lo kagak bawa motor, Jer? Padahal tadinya gue mau nebeng sampe parkiran mobil."

"Ya justru karena itu makanya gue nggak bawa, Rad," Jeremy membalas dengan diselingi candaan. Ia pun tertawa singkat setelah melihat perubahan raut wajah Radya. "Bercanda. Motor gue bermasalah lagi, makanya nggak gue pake dulu. Baru bisa besok gue bawa ke bengkelnya."

Radya pun mengangguk-angguk mengerti. Kemudian pandangannya tertuju pada gadis di samping Jeremy yang segera melempar senyum sopan padanya, dan juga satu gadis lagi yang masih setia berdiri di belakang Jeremy agar tubuhnya dapat tertutupi dengan sempurna. Oleh karena hal tersebut, dugaan Radya semakin kuat bahwa gadis itu adalah orang yang ia kenali.

"Oh, lupa gue. Ini temen-temen sekelas gue, Rad." Jeremy akhirnya menyadari kalau ia belum memperkenalkan orang-orang yang tengah bersamanya.

"Kania, Bang." Si gadis berambut panjang memperkenalkan diri, dan Radya pun mau tak mau melakukan hal yang sama juga.

Kemudian, Kania menoleh ke samping dan berusaha menarik tangan si gadis berambut sebahu. Dengan suara pelan--yang masih dapat tertangkap oleh indra pendengaran Radya--ia berkata, "Lo ngapain ngumpet segala sih, Sa?"

"Diem lo." Tanpa diduga, gadis di balik tubuh Jeremy membalas seraya berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Kania.

Dan pada saat itulah Radya yakin seratus persen bahwa dugannya sama sekali tidak meleset. Selain rambut dan postur tubuhnya, suara sang gadis adalah hal lain yang dapat Radya ingat dengan jelas dari pertemuan singkat kemarin--di mana ia akhirnya bertemu dengan gadis di dalam foto. Suaranya begitu khas, persis seperti seorang bocah perempuan yang memang sangat selaras dengan wajahnya yang terkesan imut.

"Eh, Sa, lo ngapain pegangan sama tas gue kayak gitu?" Jeremy tampak kebingungan dan berusaha untuk menoleh pada gadis di belakangnya. "Lo kenapa sih, sebenernya?"

Through the Lens [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora