chapter 158

704 99 3
                                    

Darah dan cairan merembes melalui perban. Bahkan wajah dan matanya juga diperban.

Sepertinya seluruh tubuhnya terbakar dan dia tidak bisa bergerak.

"Ya Tuhan...!Ayah......!"

Aku melihatnya dan langsung menangis dengan meraung-raung sedih.

Aku benar-benar menangis saat ini karena aku sudah banyak berlatih.

Setelah datang ke sini, aku banyak berlatih akting dan itu berkat kemampuanku yang mulai meningkat.

Sekarang mungkin aku bisa menjadi aktor profesional dan memainkan peran pendukung di grup kecil.

Terrence yang ada di sebelahku memelukku sambil menenangkanku.

"Apa yang terjadi?"

Terrence bertanya dengan suara terkejut walau sudah mengetahui semua yang telah terjadi.

Arentine menghela nafas panjang pada pertanyaannya.

"Terjadi kecelakaan kebakaran yang mendadak tadi malam. Yang Mulia tidak bisa keluar dari sana..........."

"Apa yang dilakukan para pelayan?"

Arentine tidak menjawab pertanyaan tersebut dan menghindari tatapannya. Dia tampak tidak mau bicara.

Kepala pelayan paruh baya yang berdiri di sampingnya menjawab sebagai gantinya.

"Itu........Yang Mulia tidak berada di istana......Dia berada di istana yang ditinggalkan."

Keheningan langsung menyelimuti ruangan.

Setelah menangis beberapa saat, aku menghapus air mataku dan mengangkat kepalaku.

"Bagaimana ini bisa terjadi......"

Tentu saja aku tahu ini akan terjadi. Karena aku yakin bahwa aku akan berhasil.

Karena aku sudah melihat pandangan ke depan beberapa kali di mansion.

Setiap kali rencana direvisi seolah-olah berjalan melalui simulasi yang diprediksi, aku meraih Terrence dan memeriksa masa depan.

Di antara mereka semua rencana dengan masa depan paling sukseslah yang dipilih. Itu bekerja seperti yang diharapkan.

Sebaliknya, salah satu dari mereka berkata dengan hati-hati.

"Mungkinkah Grand Duchess dapat menyembuhkan dengan kekuatan suci..."

Pada kata-kata itu, tidak hanya pelayan yang setia kepada kaisar, tetapi juga Phillos yang menatapku dengan penuh semangat.

"Saya? Bagaimana dengan Sorel?"

Aku menyeka air mata dan bertanya tetapi Arentine yang menjawab.

"Sorel sakit dan tidak bisa bergerak. Katanya kalau berbuat salah bisa membahayakan nyawanya. Sorel sendiri menolak untuk melakukannya."

"Ya ampun.........."

Mendengar kata-kata itu, ekspresi absurd muncul di wajah para menteri.

Aku tidak mengerti mengapa kamu tidak bisa datang ke sini karena kamu sakit pada saat seperti ini setelah merawat orang berkali-kali.

Sebenarnya walaupun tubuhku sakit, aku masih bisa menggunakan kekuatan suciku.

Sepertinya dia hanya menggertak bahwa dia tidak bisa melakukannya karena dia memang tidak ingin melakukannya.

'Tentu saja Sorel tidak bisa karena dia kehilangan kekuatan sucinya.'

Di sisi lain, aku langsung menerimanya.

Aku Hanya Ingin Pernikahanku Aman (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang