25. Gabut Melanda

52.4K 4.6K 337
                                    

Hampir saja Acia ketahuan oleh Sonia dan teman-teman di kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir saja Acia ketahuan oleh Sonia dan teman-teman di kelas. Buru-buru Acia mengatakan jika Sagara, ketua OSIS di sekolah ini bukanlah sepupunya. Acia belum siap memberi tahu, karena memiliki alasan yang kuat. Acia memilih mengatakan jika ia asal sebut saja dan tidak kenal dengan Sagara, si Ketos tersebut. Barulah ekspresi tegang wajah Sonia berubah. Kemudian pergi begitu saja.

Teman baruku adalah sepupu musuhku! Mungkin kata itu cocok untuk menggambarkan posisi Kenzo saat ini. Acia berhasil membohongi semua anak kelas, tapi tidak dengan dirinya. Kenzo sangat tidak percaya jika Acia mempunyai hubungan dengan Sagara, si babu sekolah itu. Kenzo punya alasan membenci Sagara, salah satunya sok berkuasa di sekolah dan seenak jidat menyuruhnya memungut sampah di depan kelas. Tidak hanya itu, Sagara pernah melaporkannya ke guru BK saat ia ketahuan bolos bulan lalu.

Tapi tunggu. Kenzo ingat kejadian malam itu. Di mana ia sengaja menubruk pundak Sagara sampai barang keramat dengan gambar daun sirih di kemasan itu keluar dari dalam kantong. Jangan bilang barang itu untuk Acia? Apakah Sagara tinggal dengan Acia? Satu rumah?

"Nggak mungkin. Yakali serumah. Mereka cuma sepupuan, bukan suami istri." Kenzo membatin dengan mata tertuju pada papan tulis, guru tengah menerangkan pelajaran.

"Maaf Kenzo, Acia bohong. Acia belum siap ngasih tau Kenzo, Kak Galen, sama semua temen baru Acia. Ini bener-bener rahasia." Acia melirik sekilas wajah Kenzo dari samping.

Sejak Acia menyebut nama Sagara, ekspresi Kenzo jadi berubah. Terlihat begitu terkejut dan tersirat tatapan yang sulit untuk Acia artikan. Acia ingin bertanya, tapi ia urungkan. Bagaimana jika Kenzo balik bertanya? Acia tidak ingin keceplosan lagi dengan mengatakan jika Sagara adalah suaminya. Berharap rahasia ini tetap aman sampai dirinya dan Sagara lulus nantinya.

Tring

Bel pulang sekolah berbunyi. Suasana yang hening jadi heboh seketika karena sorakan anak kelas, kemudian menyimpan alat tulis ke dalam ransel masing-masing. Setelah penghormatan pada guru dan salam penutup untuk belajar hari ini. Satu persatu membubarkan diri, keluar dari kelas menuju parkiran.

"Lo pulang bareng siapa?"

"Mungkin Acia dijemput Bunda."

Kenzo manggut-manggut seraya menyampirkan ransel ke pundak sambil menunggu Acia yang tengah mengecek ponsel, mungkin ingin menghubungi bundanya untuk minta dijemput. Kenzo pun memilih menunggu Acia di ambang pintu.

"Bunda, Acia udah mau pulang."

"Bunda hari ini pulang telat. Acia pulang sama Sagara ya, Sayang. Bunda enggak bisa jemput Acia sekarang."

Pulang bersama Sagara? Wajah Acia memelas namun mengiyakan perkataan Monica sambil memutuskan panggilan setelah berpamitan untuk mencari Sagara ke parkiran. Bagaimana ini? Acia jadi gusar seketika, apalagi ada Kenzo di ambang pintu. Menunggu dirinya.

TOUCH YOUR HEART (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang