28. Suasana Markas

56.7K 4.3K 208
                                    

Suasana grusak grusuk terjadi di kelas X IPS 4 saat akan dilaksanakannya ulangan dadakan oleh Bu Lastri, guru Ekonomi

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Suasana grusak grusuk terjadi di kelas X IPS 4 saat akan dilaksanakannya ulangan dadakan oleh Bu Lastri, guru Ekonomi. Bu Lastri yang jarang masuk, tapi selalu memerintahkan menulis materi setiap jadwal pelajaran sebanyak dua kali dalam seminggu. Yang jadi kaki tangan Bu Lastri adalah gadis cantik bermata sipit, bernama Acha Azzahra. Dia seorang sekretaris di kelas ini.

Di samping itu. Ada Raqel Argatama yang kerap di panggil Arga, duduk santai sambil membaca buku dengan partner-nya yang bernama Airin Frucia, sebagai wakil ketua. Keduanya terbilang rajin dan pandai. Namun sayang hanya bisa meraih peringkat sepuluh besar.

Tiga serangkai. Sofia Lauren, Sonia Margareta beserta Rania Raquella selalu duduk tenang tanpa menunjukkan raut terkesan terkejut akan perkataan dari Bu Lastri. Ulangan dadakan atau ujian dadakan sekali pun, ketiganya tidak akan pernah kelimpungan seperti murid lainnya.

Tapi berbeda lagi dengan Selina Grasia, Si bucin akut di kelas ini. Cowoknya ada di kelas sebelah. Leon Regandra. Di tambah Tsabina Keylova. Teman Si Bucin. Di grup kelas membahas materi, tapi dua manusia itu selalu membicarakan cowok atau pun crush. Sempat juga mengirim foto cogan yang di dapatnya dari mengobrak abrik aplikasi Pinterest.

"Kenzo udah belajar semalem, kan?" Acia menginterupsi Kenzo yang terlihat kurang tidur di sampingnya. Sesekali cowok itu mengunyah permen karet yang disembunyikan di samping lidah.

"Nggak sempet. Ini aja gua serasa mau bawa kasur ke kelas. Vazo geblek ngajakin gua main game mulu." Kenzo menoleh sekilas pada Acia. Lalu membuat gelembung dari permen karet.

Acia mendecak pelan lalu mengetuk kepala Kenzo dengan ujung pulpen. Setiap hari cowok ini ia nasehati agar fokus belajar, jangan terus main game. Tapi Kenzo selalu memberi alasan jika Vazo mengajaknya lebih dulu.

"Nanti Kenzo dapet nilai jelek gimana? Acia udah belajar semalam. Tapi mau kasih Kenzo contekan, rasanya nggak bisa. Acia takut kena marah Bu Lastri. Serem."

Kenzo terkekeh melihat raut melas Acia. Permen karet yang ada di mulut ia ludahkan ke belakang kursi. Kotor, memang. Tapi itulah Kenzo. Yang penting menurutnya simpel dan tidak merepotkan. Tinggal buang asal tanpa memikirkan sepatu siapa yang akan terkena sial nantinya.

"Cuma nilai doang mah. Gua bisa remidi atau cuma hafalin materi ke depan tanpa buku catatan nantinya. Otak gua encer soal itu." Kenzo tersenyum penuh arti.

Acia mengiyakan lalu menghadap depan. Bu Lastri memberi mereka waktu membaca buku catatan sekitar lima menit. Setelah itu buku catatan dan yang bersangkutan dengan pelajaran Ekonomi, akan dikumpul ke depan. Meja guru.

Bu Lastri mengecek arloji yang ada di pergelangan tangan. Ia jarang masuk dan beberapa kali izin tidak datang ke sekolah karena tengah hamil. Seraya menunggu waktu lima menit yang ia janjikan pada murid-murid, ia pamit sebentar keluar.

"Mampus gue! Gue lupa belajar semalam."

"Jangan sampai dapet soal jurnal!"

"Materi kita emang itu, Bege!"

TOUCH YOUR HEART (TERBIT)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ