Lima

8.2K 1.1K 31
                                    

"Ares baik-baik saja."

Elona langsung tersenyum lega, air mata kebahagiaan mengalir dan membasahi kedua pipinya. "Terima kasih banyak Dokter." Dia merunduk sopan pada Dokter Eben, yang selama ini selalu merawat Ares.

Dokter Eben menepuk pundak Elona. "Kamu sudah melakukan yang terbaik, berkat kamu Ares bisa melewati masa kritisnya."

Elona menghapus air matanya, dia sangat senang. "Saya engga tahu harus apa kalau dia pergi, saya benar-benar sangat berterima kasih."

Dokter Eben tersenyum ramah. "Ini sudah tugas ku, ngomong-ngomong aku ada kabar baik untukmu."

"Yah?" Elona menatap Dokter Eben penasaran.

"Mulai sekarang biaya pengobatan Ares akan ditanggung oleh rumah sakit."

"Eh, yah?!" Elona berseru kaget. "Jadi saya tidak perlu membayar lagi?"

Dokter Eben menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, ini bantuan khusus untuk orang-orang yang tidak berkecukupan dan menderita penyakit mematikan."

"Tapi saya tidak pernah mendengar hal ini sebelumnya."

Dokter Eben menggaruk kecil dahinya. "Saya yang memasukkan nama Ares, ini rahasia diantara kita." Dia mengedipkan sebelah matanya.

Elona kembali menangis. "Terima kasih banyak Dokter Eben." Dia memeluk Dokter muda itu. "Ah maaf saya kelepasan." Sedetik kemudian ia langsung sadar dan melepaskan pelukannya.

Dokter Eben hanya tersenyum ramah kemudian pamit undur diri.

Elona duduk di tepi kasur, ia menggenggam tangan Ares. "Kamu dengar Ares, sekarang kakak bisa tidur dengan baik, kamu bisa tenang sekarang, biaya pengobatan kamu ditanggung rumah sakit jadi kamu tidak perlu khawatir dengan kakak lagi." Dia sangat bersyukur, sangat.

Ternyata takdir tidak kejam, dia masih memberikan Elona sedikit kebahagiaan.

Di hari ulang tahunnya.

"Mulai sekarang kita bisa tidur bersama lebih lama, kakak juga bisa pulang lebih cepat dan menemani kamu." Dia tersenyum melihat wajah tenang adiknya. "Maafkan kakak yah sayang, kakak tidak akan melakukan kesalahan seperti kemarin lagi."

Itu yang terkahir.

Elona menyesal karena menerima begitu saja tawaran lembur dari bosnya hanya untuk uang tambahan dan meninggalkan Ares dalam bahaya.

Ia tidak akan pulang lebih dari jam 10 lagi.

Ia sangat takut kemarin.

Jantungnya tidak bisa berhenti berdebar dan aliran darah mengalir lebih cepat dari biasanya, membuat dada sesak dan kehilangan konsentrasi untuk bernafas.

Elona membaringkan kepalanya di samping tangan Ares, ia memejamkan matanya untuk sejenak.

Ia sangat lelah.

***

Maafkan kakak yah sayang, kakak tidak akan melakukan kesalahan seperti kemarin lagi.

Hah?

Dalam alam bawah sadarnya Gellan mendengar seseorang menyebut dirinya sendiri dengan kata kakak. Kalau Gellan belum amnesia karena kecelakaan yang ia alami, seorang Magellan Danalta tidak pernah mempunyai seseorang yang ia bisa panggil kakak, lalu sepertinya Gellan kehilangan kedua tangan dan kakinya.

Ia tidak bisa merasakan mereka.

Bisa sih cuma entah kenapa rasanya kedua kaki dan tangannya lebih pendek dari yang ia ingat.

Your Guardian Angel (The End)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin