Empat Puluh Delapan

6.7K 987 37
                                    

Setelah kegemparan yang lumayan besar itu, tibalah saatnya.

Malam festival.

Pihak OSIS mengadakan pesta bersama di tengah lapangan, para siswa-siswi diwajibkan datang menggunakan gaun dan pasangan mereka masing-masing kalau punya. Sulit meredakan suasana festival setelah ditangkapnya beberapa teman mereka, kasus Bullying di sekolah ini memang selalu meresahkan, semua orang berharap dengan adanya kejadian ini Bullying segera hilang dari sekolah mereka.

"Hehehe, bagus kan?" Risa memutar-mutar gaun yang ia gunakan.

Elona menepuk tangannya. "Bagus, kamu cantik banget."

Risa menggunakan Gaun berwana light blue yang melekat sempurna di tubuhnya, rambutnya ia sanggul ke atas dengan sebuah mahkota Bunga kecil yang indah, ini adalah pesta setelah festival, semua orang menantikannya, biasanya setiap malam festival selesai, keesokan harinya sekolah dipenuhi oleh pasangan kekasih baru.

"Lo juga cantik kok,"

Elona menggunakan gaun berwarna soft pink selutut, itu gaun pemberian Risa, rambutnya diikat satu dengan hiasan pita yang senada dengan gaun nya, matanya sedikit bengkak karena terlalu lama menangis, namun hal itu tidak menghalangi kecantikan seorang Elona.

"Ayo kita ke lapangan," Risa menarik Elona dan membawanya pergi.

Lapangan Outdoor SMA mereka cukup luas dan lebar, ketika mereka tiba sudah banyak sekali pasangan yang berkumpul, ada juga yang datang bersama temannya. Masa SMA adalah masa yang indah dan penuh kenangan, festival yang diadakan setiap tahunnya dijadikan awal dari pembaruan yang terjadi pada mereka setiap tahun.

"Mereka pada kemana yah?" Risa mencari anak-anak cowok itu, entah kemana mereka pergi, tidak terlihat, mereka saling berpamitan tadi untuk bersiap-siap dan berjanji akan berkumpul di lapangan pukul 7 jika wesudah selesai.

"Mungkin masih ganti baju," gumam Elona, mengingat apa yang terjadi diantara mereka di ruang BK tadi membuat Elona berharap untuk tidak bertemu Gellan dulu, ia malu dan gugup.

Mengingat Gellan, membuat jantung Elona berdebar kencang.

Sepertinya sekarang giliran dia yang menyukai Gellan.

Eh tunggu dulu!

Suka? Siapa? Elona? Pada siapa? Gellan?

Apa laki-laki seperti Gellan mau bersama perempuan sepertinya?

Tapi tadi Gellan mencium pipinya, itu artinya Gellan masih suka padanya kan?

Elona tidak membuat Gellan terlalu lama menunggu kan?

Bagaimana ini?

Bagaimana jika Gellan sudah tidak suka padanya?

Elona membuat Gellan menunggu terlalu lama.

"Lah, mereka ngapain disana?"

Elona melirik Risa dan mengikuti arah pandangnya.

Kedua matanya terbuka lebar melihat Gellan dan teman-temannya ada di atas panggung.

"Oh, gitu yah, pakai rahasiaan." Risa tersenyum licik. "Awas aja nanti."

Gellan duduk di atas kursi bulat di tengah-tengah panggung sembari memegangi gitarnya, Hery bermain Bass, Yasghir dengan Keyboard, dan Zain dengan Drummer.

"Halo!" Gellan menyapa semua orang.

Jeritan yang membahana langsung terdengar, bahkan ada yang sampai loncat-loncat engga jelas.

Elona hampir terdorong jatuh karena kehebohan itu.

"Woy Gellan bangsat! Gila! Hampir jatuh gue!" Risa mendumel, fans Gellan benar-benar gila.

Your Guardian Angel (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang