Empat Puluh

6.7K 1.1K 53
                                    

Njay tahu-tahu udah chapter 40 aja 🗿 harus cepat-cepat ditamatkan ini :v

Typo? Tandai aja guys. 😘

***

Seminggu berlalu begitu saja, selama itu Elona sibuk dengan latihannya bersama Risa dan ketiga temannya sehingga tanpa ia sadari seminggu sudah berlalu. Risa berkata bahwa dirinya sangatlah tidak berbakat dalam Dance dan bernyanyi. Tubuh Elona terlalu kaku dan susah mengikuti gerakan yang lainnya, suaranya memang bagus, tapi tidak bisa bernyanyi terlalu panjang dan lama.

Hah, dia benar-benar tidak bisa apa-apa.

Wajar sih, sebulan ini ia menjadi Kukang, Elona yang biasanya lincah entah lari kemana.

Ternyata benar jika kebiasaan tidak di latih, itu akan hilang tanpa kita sadari.

"Gellan ada di depan."

Elona menatap Risa, ia baru saja selesai membersihkan diri. "Ngapain?"

Risa menghela nafas. "Yah jemput lo sayang, peka dikit dong, ck."

"Oh," Elona manggut-manggut. "Aku kan engga ada minta, kenapa datang."

Karena kesal Risa menempeleng kepala Elona. "Astaga, kuatkan Gellan, lo benar-benar deh, kalau gini terus, awas aja sih Gellan berubah agresif." Dia melotot tajam pada Elona. "Habis lo, engga bisa jalan." Yah meksipun Risa ragu Gellan akan melakukan itu.

"Gellan tega mukul cewek?" tanya Elona syok.

Risa ingin mengatakan sesuatu, namun seseorang yang sedang mereka gibahin keburu hadir dan memukul belakang kepalanya.

"Mulut lo minta di Lakban yah?" Gellan tersenyum mengancam pada Risa.

Risa cengengesan, dia melangkah mundur. "Hahahaha, gue bercanda kok."

"Gue beda dari binatang-binatang yang lo kenal." sarkas Gellan.

Risa berdecak kesal. "Iya deh," Gellan tidak bisa diajak bercanda kalau tentang Elona. "Lo kan masih perawan ting-ting."

Elona syok mendengarnya.

Gellan memukul kepala Risa dengan keras, mungkin otak Risa jadi agak mereng.

"Kamu udah engga perawan?" tanya Elona pada Risa, wajahnya sedikit merah.

"Lah kok gue?!" Risa menjerit tidak terima. "Gue masih perawan anjir! Masih murnih! Bersih! Jernih! Kayak air!"

Gellan dan Elona menatap Risa ragu.

"Beneran..." Wajah Risa berubah, sekarang ia jadi gregetan. "Gue masih perawan." Dia tidak pernah melakukan hal seperti itu, jujur.

"Oh," Gellan tidak peduli, lagian itu kan urusan Risa. "Latihannya udah siap kan? Ayo pergi." Dia mengajak Elona pergi.

Sebelum Elona sempat membantah, Gellan keburu menarik tangannya.

"Lo berdua percaya gue kan?!" seru Risa.

Keduanya tidak merespon.

***

Tidak pulang, Gellan mengajaknya makan ke sebuah Cafe yang menyajikan segala jenis Dessert dan Daging. Dari luar sudah tercium aroma yang menggugah selera, Elona belum makan apapun sejak siang, ia jadi ngiler sendiri, gaya kehidupannya masih tetap sama, tidak ada yang berubah meskipun ia sekarang ikut latihan bersama Risa dan teman-temannya.

Your Guardian Angel (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang