bagian dua

3.5K 297 4
                                    

Mark gak langsung pulang ke rumahnya,  lelaki itu berbelok arah menuju apertemen lucas.

"gila,  siapa cewe tadi? " tanya Lucas begitu Mark masuk.

"adiknya Renjun" jawab Mark acuh.

"Haechan?  Yg sering caper ke lu itu gak sih? " tanya Lucas memastikan.

"hm" jawab Mark.

"btw cantik juga weh dia,  masa lu gak tertarik"

Mark membuka kulkas untuk mengambil minuman "yg lainnya mana? Aman kan? " mengabaikan perkataan Lucas,  Mark lebih penasaran tentang teman temannya yg lainnya.

"erik ketangkap tapi sudah keluar,  yg lainnya aman"

Mark hanya mengangguk.

Ting

Pesan masuk di hp Mark, dari Haechan ternyata.

"aku sudah sampai dengan selamat kak,  apa luka kakak sudah di obati? "

Mark hanya menatap pesan itu tanpa berniat membalas,  ya gitulah Mark kalau sama Haechan,  cuek kambing.

"pancing lagi si Hyunjin keparat itu,  dia harus merasakan malu lagi" ujar Mark.

"gampang itu,  lu tenang aja"

"lukanya mau di obati? " tawar Lucas.

"gak,  najis,  gue bisa obati sendiri"

Lucas melempar Mark pake bungkus rokoknya "gue juga ogah nyentuh lu, najis anjing" ujar Lucas dengan ekspresi jijiknya.

Mark hanya cuek, mengambil obat yg di beli Haechan tadi lalu mulai mengobati lukanya.

❤❤❤
"tadi manis sekarang pahit lagi, dasar kak Mark aneh" gerutu Haechan.  Gadis itu kesal saat tau pesannya di read aja sama Mark.

Haechan membaringkan badannya,  ingatannya kembali lagi ke sikap Mark yg bikin dia fly tadi.  Manis banget ya tuhan batinnya menjerit.

Haechan melihat foto Mark di hp nya "sayang banget gak sih kak kalo kita gak pacaran" gumamnya sembari ngezoom foto Mark.

"ya tuhan ganteng banget sih kak"

"jadi makin cinta"

Benar,  Haechan tu bukan cuma mengagumi saja,  perasaannya sudah ada di tahap cinta,  tiga tahun bukan waktu yg sebentar untuknya mengejar cinta Mark. 
Kalo di tanya Haechan lelah gak sih?  Jawabannya gak,  dia happy selama Mark gak menyukai siapapun. Masih ada harapan.
Semoga!.

❤❤❤
Pagi pagi sekali Mark sudah meluncur untuk menjemput Renjun.  Tadi Renjun bilang ban motornya kempes makanya mau nebeng sama Mark. 
Saat di perjalanan Mark melihat ada yg jual makanan kesukaan Renjun.  Mark menghentikan motornya lalu membeli kue cucur kesukaan Renjun.  Setelah selesai,  dia kembali menjalankan motornya menuju rumah Renjun.

"kak Renjun" panggil Haechan.

"kenapa? "

"kakak pake apa ke kampus? " tanya Haechan.

"nebeng Mark"

Haechan mendekati Renjun "kak" panggilnya dengan suara manja.

"apa lagi? "

"kakak pake aja motor Haechan ya,  biar Haechan yg nebeng kak Mark"

Satu toyoran Haechan dapatkan,  dan itu dari Renjun,  gadis itu sangat heran dengan jalan pikiran adiknya ini.

"arah sekolah kamu sama kampus  Mark tu jauh,  gak mikir apa cape nya Mark"

Haechan nyengir "namanya juga usaha,  ya ya ya kak,  plis"

"aku sih terserah Mark,  kalo gak keberatan ya gak apa apa sih"

"yes" seru Haechan riang.

Renjun natap Haechan serius "kamu gak cape apa ngejar ngejar Mark?  tiga tahun lo chan,  aku yg jadi penonton aja rasanya cape banget liatnya"

"cinta itu butuh perjuangan kak,  biarin aja, aku gak cape kok, aku yakin kak Mark pasti bakal liat kearahku sebentar lagi"

"yakin amat" cibir Renjun.

"ya harus yakin dong biar tetap semangat"

Bel rumah berbunyi, Mark yg datang.  Haechan menyuruh kakaknya untuk diam,  biar dia yg membuka pintu.

"morning kak Mark,  idih tambah ganteng aja sih kak,  kakak bawa apa tu?".tanya Haechan.

"cucur kesukaan Renjun"

"kesukaan aku gak ada ni kak? "

"gak ada,  gue gak tau lu sukanya apa"jawab Mark acuh.

"mau tau gak aku sukanya apa? "

"gak! "

Haechan cemberut "ayo masuk kak"

"ni aku beliin kue cucur kesukaan kamu,  tadi kebetulan lewat sana"

Renjun tersenyum manis "thanks ya Mark"

"sama sama"

"kamu sudah siap kan? Ayo"

Haechan mendekat "hm kak Mark,  kal Renjun pake motor aku"

"kok gak bilang?"

"ni baru bilang"

"ya maksudnya gak bilang daritadi,  tau gitu aku langsung ke kampus"

"tapi aku yg gak ada motor,  nebeng ya kak"

Mark natap Renjun, "benaran? "

Renjun ngangguk "iya, aku pake motornya dia"

"gak usah kalo kamu keberatan,  arah kampus sama sekolahnya Haechan lumayan jauh, nanti kamu terlambat ke kampusnya" ujar Renjun.

Renjun lalu natap Haechan "naik taksi aja sana,  kasihan Mark"

Haechan mikir sebentar,  iya juga sih,  kasihan Mark.

"yaudah kalo gitu,  aku naik taksi aja,  kalo gitu aku duluan ya kak Renjun, kal Mark"

"bunda,  Haechan berangkat"

Mark hanya diam di tempatnya. 
Pas Haechan sudah keluar Mark lalu natap Renjun "aku tunggu di kampus,  aku duluan kalo gitu"

Pas keluar Mark melihat Haechan sedang main dengan seekor kucing.  Mungkin mengusir bosan saat menunggu taksi.

"nunggu taksi? "

Haechan hanya mengangguk.

Fokusnya masih pada binatang berbulu di depannya.  Mark gak langsung pergi,  malah berdiri memperhatikan Haechan.

Tiba tiba sebuah taksi menghampiri Haechan,  Haechan melihat ktnya,  benar,  itu pesanannya.

"duluan ya kak,  bye"

Haechan langsuk masuk kedalam taksi lalu pergi dari sana. Mark menghampiri kucing yg bermain dengan Haechan tadi  "kamu lucu" gumamnya entah ditujukan untuk siapa.

Bersambung..

Love You kak Mark (markhyuck gs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang