bagian sebelas

3.2K 264 10
                                    

Haechan memaksakan dirinya agar terlihat baik baik saja.  Dia harus sekolah hari ini.  Sooyoung dan Jongin mengijinkan Haechan ke sekolah.
Setelah sarapan Haechan langsung keluar.  Di luar Haechan berpapasan dengan Mark,  tiba tiba amarah Haechan muncul saat melihat wajah Mark.
Keduanya saling bertatapan untuk sesaat.
Tangan Haechan mengepal kuat,  jika biasanya Haechan menghindari kontak mata dengan Mark,  berbeda kali ini,  Haechan menatap Mark dengan tatapan bencinya.  Jika benar dugaan Haechan, maka Mark akan masuk dalam daftar orang yg sangat Haechan benci.
Mark menatap kepergian Haechan dengan tatapan yg sulit diartikan. 

"hay sayang,  sorry nunggu lama"

"gak papa kok,  ayo berangkat"

Selama perjalanan menuju kampus,  Renjun selalu mengajak Mark mengobrol tapi Mark hanya menjawab seadanya.  Tatapan Haechan tadi benar benar mengganggu pikirannya.  Mark gak salah melihat,  itu tatapan marah, tatapan benci juga. 

❤❤❤

Pada saat jam istirahat pertama,  Haechan mengajak Jaemin ke toilet.  Entah apa yg ada dalam pikiran gadis itu sampai ingin melakukan tes di area sekolahan.  Jaemin menggandeng tangan Haechan karena dia tau Haechan ketakutan saat ini.

"jangan kemana mana,  awasi sekitar juga" pinta Haechan pada Jaemin.

"iya,  aku gak bakal ninggalin kamu,  jangan takut"

Haechan masuk ke bilik toilet sedangkan Jaemin menunggu di luar.  Jaemin menunggu dengan gelisah,  Haechan di dalam sana juga gak kalah gelisahnya dari Jaemin.

Haechan keluar dengan tatapan kosongnya,  Jaemin menatap tangan Haechan "mana? " tanya Jaemin was was.  Melihat tatapan Haechan,  pikiran buruk menyelimuti pikiran Jaemin.  Jari telunjuk Haechan menunjuk keadalam.  Secepat kilat Jaemin masuk kedalam, tiga alat tes kehamilan dengan garis yg sama tergeletak di atas closet.  Badan Jaemin lemas seketika.  Tiba tiba Jaemin mendengar kegaduhan di luar,  secepat kilat Jaemin menyambar tespeck diatas closet lalu buru buru keluar sembari menarik tangan Haechan.

Meski di landa gelisah,  Haechan tetap fokus pada pelajarannya.  Dia sudah melewati masa takutnya,  dia sudah melewati masa cengengnya,  sekarang saat nya memikirkan bagaimana cara menghadapi masalah besar yg ada di hadapannya saat ini.  Jaemin daritadi selalu mengawasi sang sahabat,  Haechan terlihat tenang tapi Jaemin tetap khawatir.
Setelah kelas berakhir, Jaemin menyuruh supirnya untuk gak usah menjemputnya. Jaemin gak akan membiarkan Haechan membawa motor sendirian. 

"aku yg bawa motornya"

Haechan mengangguk.

"ke pantai bentar yuk"ajak Haechan.

Jaemin mengangguk "hari ini,  aku akan jadi supir kamu"

Haechan tersenyum "makasih Jaemin"

"sama sama"

❤❤❤
"TAKDIR BRENGSEK!  SELAMA TIGA TAHUN AKU MENJADI WANITA YG GAK TAU MALU HANYA UNTUK SEORANG LELAKI,  KAMU MENUTUP JALANKU,  DI SAAT AKU SUDAH MULAI MENYERAH DAN PASRAH KENAPA KAMU MALAH MENARIKKU KE GARIS YG SAMA,  APA MAUMU TAKDIIIR? " teriak Haechan kencang begitu mereka sampai di pantai.  Untung pantainya sepi karena ini masih terik.

Haechan membalikan badannya lalu menatap Jaemin.

"keluarin semuanya,  keluarin unek unek kamu,  kalo mau nangis nangis aja, jangan di pendam biar perasaan kamu jauh lebih baik" ujar Jaemin.

Haechan menggeleng "gilak ya,  aku menyerah takdir bekerja, ini benar benar gila Na"

"sumpah demi tuhan,  aku benci drama takdirku,  saking bencinya sampai mau nangis aja rasanya ogah banget min, aku ada di tahap muak dan lelah, LELAH banget"

Haechan menendang nendang pasir di depannya degan kasar.  Gadis itu mau marah tapi bingung mau marah ke siapa.  Dia gak kepikiran soal Mark.
Jaemin  memeluk Haechan "ayo kuat, kamu gak sendiri,  aku tau ceritanya, gak perlu banyak orang tau cerita yg sebenarnya,  karena kenyataannya kamu gak seburuk itu,  kamu tetap Haechan yg aku kenal,  Haechan yg baik dan gak pernah neko neko,  kita hadapi sama sama ok"

"sorry Na,  aku ngelibatin kamu sejauh ini,  kalo mau pergi ya pergi aja Na tapi boleh jujur,  aku ingin kamu,  aku lebih percaya ke kamu daripada kak Renjun,  aku jujur"

Jaemin semakin mengeratkan pelukannya "aku gak akan ngebiarin kamu sendiri dalam keadaan begini,  aku selalu ada di samping kamu chan,  pegang kata kataku itu ya"

Haechan mengangguk sembari membalas pelukan Jaemin dengan erat.

Masalah di depan mata,  jangan lemah,  ayo hadapi sebesar apapun masalah itu,  jangan jadi orang pengecut,  jangan jadi orang lemah,  hidup adalah perjuangan,  jika menyerah maka kau akan tumbang,  jika kuat maka kau akan menjumpai pelangimu yg indah.

Bersambung....



Love You kak Mark (markhyuck gs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang