bagian duabelas

3.2K 285 20
                                    

Semua terjadi begitu cepat,  Haechan gak menyangka semua terungkap secepat ini.  Akibat kecerobohan Haechan dan Jaemin,  mereka gak sadar kalau ada satu tespeck yg jatuh di toilet.  Petugas kebersihan yg menemukannya lalu di serahkan ke pihak sekolah.  Semua guru di kumpulkan ke ruang rapat lalu mereka mulai mengecek CCTV sekolah di area toilet.  Banyak siswi yg masuk di sana,  sesuai dengan waktu yg di temukan oleh petugas kebersihan maka kandidat terkuat adalah Haechan,  Jaemin dan ada dua junior mereka. 
Kedua adik kelas Haechan dan Jaemin sudah di introgasi dan bahkan di suruh tes kehamilan,  ternyata negatif.  Tertinggal dua lagi,  Haechan dan Jaemin.  Hari itu gak seperti biasanya, sekolah di bubarkan lebih awal sedangkan Haechan dan Jaemin di suruh stay di ruangan kepala sekolah.  Perasaan Haechan mulai gak enak dan Haechan sudah menyiapkan diri apapun kemungkinan buruk yg terjadi.
Setelah memastikan kelas kosong,   semua guru segera ke ruangan kepala sekolah.  Di sana sudah ada Haechan dan Jaemin yg menunggu dengan perasaan gelisah.
Setelah semua guru masuk,  pintu di kunci.  Pak  Enhyuck, selaku kepala sekolah di sana lantas mengeluarkan tespeck yg mereka temukan.  Wajah Haechan seketika menegang.

"ini milik siapa? " tanya pak Eunhyuck dengan tatapan mengintimindasi.

"kita sudah memeriksa adik kelas kalian yg menjadi target kecurigaan kami karena mereka berada di toilet yg paling terakhir sebelum toilet di bersihkan,  dari pengakuan mereka,  kalian berdua orang terakhir sebelum mereka"

Tangan Haechan gemetar,  di bawah meja,  Jaemin menggenggam tangan Haechan,  memberikan kekuatan untuk sahabatnya.

"sebentar lagi orang tua kalian sampai,  bapak harap kalian mengaku daripada bapak memaksa dengan cara yg mungkin kalian gak akan suka"

Haechan meneguk ludahnya dengan kasar,  keringat dingin membanjiri wajah Haechan. 
Haechan melirik Jaemin, 

"itu milik saya"

Seketika senyap,  semuat mata tertuju pada Haechan saat ini.  Haechan tidak menunjukan kebohongan sama sekali,  gadis itu bicara jujur.

Tok
Tok
Tok

Seorang guru segera membuka pintu,  ternyata itu orang tuanya Haechan.  Gak lama datang juga orang tua Jaemin.

"silahkan duduk pak buk" ujar pak Eunhyuck pada kedua orang tua Haechan dan Jaemin.

"ada apa ini pak? " tanya Jongin bingung.

"alangkah baiknya kita mendengar langsung dari Haechan.

Jongin menatap Haechan "ada apa dek? "

Haechan balas menatap ayahnya "maaf karena aku mengecewakan ayah dan bunda"

Jongin dan Soyoung semakin bingung.

"a__aku hamil"

Soyoung hampir ambruk begitu mendengar penuturan Haechan,  Jongin membeku seketika.  Haechan tau orang tuanya kecewa,  dia siap menerima resikonya, apapun itu!.

❤❤❤
Di dalam mobil Jongin,  keadaan mencekam,  baik Soyoung maupun Jongin,  gak ada yg bersuara semenjak keluar dari area sekolah sang anak.  Haechan hanya menunduk di kursi belakang. 

"Turun! " ujar Jongin dingin begitu mobil sampai di rumah.

Soyoung gak menatap Haechan sama sekali. 

"duduk!" perintah Jongin.

Haechan hanya menurut.

Plak

Daritadi Soyoung sudah menahan itu,  sekarang dia sudah tidak bisa lagi mengendalikan emosinya.

"bun, tahan dulu,  suruh Renjun pulang sekarang!"

Love You kak Mark (markhyuck gs) Where stories live. Discover now