bagian empat

3.2K 278 8
                                    

Haechan buru buru keluar dari kamarnya saat mendengar suara Mark,  gadis itu sampai mengabaikan telpon dari sahabatnya demi melihat Mark.  Efek Mark memang luar biasa untuk seorang Haechan.

"hallo capa" sapa Haechan pada Mark.

Mark mengabaikan Haechan,  lebih memilih sibuk dengan hp nya. Renjun ke kamarnya ngambil laptop.

"mau minum apa kak?"

"gak usah! "

"gak ada minuman gak usah kak"

Mark berharap semoga Renjun cepat muncul.  Bisa gila dia kalo lama lama dekat Haechan.

"kakak suka semangka kan,  kebetulan kemarin aku beli semangka, mau di jus'in atau makan biasa aja kak? " tanya Haechan antusias.

"eh ada Mark,  Renjun mana?"

Mark segera bangun lalu salim ke bundanya Haechan "hallo tan,  Renjun ngambil laptop di kamarnya"

"Chan,  kok gak di siapin minum tamu kakaknya"

"ini lagi mau di siapin"

"yaudah tante ke belakang dulu ya,  Chan jangan lama lama minumannya"

Mark mengangguk sopan.  Setelan bundanya Haechan pergi, Haechan datang dengan jus semangka di tangannya.

"ini kak,  aku buatnya pake cinta,  semoga suka ya"

Haechan menatap Mark tanpa berkedip membuat Mark risih.

"kak Mark kok ganteng banget sih"

Gak bosan tu cewek bilang Mark ganteng, tapi faktanya memang ganteng sih.  Banyak yg mengakui itu.

"sorry Mark lama"

Renjun datang langsung duduk di sebelah Mark.

"langsung pergi yuk"

"ayo"

"ih kak Mark belum minum jus nya" protes Haechan.

"oh ini punya Mark,  aku minum boleh? " tanya Renjun.

"gak bo__

"boleh lah,  aku gak haus, kamu aja yg minum"

Haechan cemberut.

Padahal dia sudah dengan ihklas membuat jus itu untuk Mark eh malah di kasih ke Renjun.  Kesal Haechan tu.

Haechan mengekori Mark dan Renjun.

"mau kemana chan? " tanya Renjun.

"nganter calon pacar lah,  iya kali nganterin kakak,  ogah"

Renjun hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah laku adiknya ini.  Haechan yg bertingkah dia yg malu.
Jadi kasihan sama Mark.

###
Lagi lagi suara ribut kedua orang tuanya.  Ini seperti makanan hari hari untuk Mark, sampe muak.
Mark menulikan telinganya saat masuk ke dalam rumah. Rumah ini, yg dulunya tempat paling nyaman untuk Mark, sekarang malah seperti neraka. 
Mark ingin kuliahnya segera berakhir,  dia ingin secepatnya keluar dari rumah ini.  Rumah ini terlihat mewah dan nyaman tapi tidak dengan suasana di dalamnya,  lebih pantas di sebut neraka,  bahkan Mark merasa,  club lebih nyaman daripada rumahnya sendiri.

Mark membanting pintunya dengan keras.  Mengambil laptop lalu mengerjakan tugas kuliahnya di sana.

Tiba tiba hp nya berdering.  Ada pesan masuk dari Lucas.
Lucas mengajak Mark ke club,  Mark dengan buru buru mengerjakan tugasnya.  Hampir satu jam tugasnya baru selesai,  Mark mengganti baju, mengambil kunci motor dan dompet lalu keluar.  Di luar sudah senyap,  tidak terdengar lagi suara ribut kedua orang tuanya.  Mark merasa sedikit lega.


❤❤❤
Jaemin menarik Haechan untuk masuk ke dalam sebuah club. 
Ini tempat yg sangat asing untuk Haechan,  gadis itu merasa risih. Semua ini karena sepupu Jaemin yg bernama Yuta.  Katanya Yuta dan tunangannya bertengkar,  tuanngannya masuk rumah sakit,  dari info yg Jaemin dapat,  Yuta ada di club ini.   Tadi Jaemin sudah menelpon tapi yg angkat suara wanita.  Jaemin yg kesal langsung mendatangi tempat ini.  Bau alkohol begitu menusuk,  Haechan menutup hidungnya.

"Min takut" rengeknya.

"ada aku,  tenang aja"

Padahal Jaemin sendiri juga takut,  apalagi melihat tatapan lapar dari pengunjung laki laki di sana pada mereka berdua.  Haechan mencengkram lengan Jaemin dengan kuat.

"itu dia,  itu Yuta chan"

Haechan sedikit lega,  dia ingin segera keluar dari tempat ini.  Jaemin yg terlalu antusias melihat Yuta malah terpisah dari Haechan.  Jaemin sampai lupa dengan sosok Haechan saat dia melihat Yuta sedang bercumbu dengan seorang jalang di sana.  Jaemin menarik wanita itu dengan kasar lalu mendorongnya dengan kuat.  Haechan celingkukan mencari Jaemin,  badan mungilnya ke block.  Haechan panik,  tiba tiba seseorang menarik tangannya.

"kamu siapa, lepasin aku"pekik Haechan.

Haechan memekik kaget saat badannya di gendong begitu saja. 
Haechan gak tau dia di bawa kemana.

Matanya membulat saat sadar siapa orang yg menggotongnya tadi.

"kak Mark"

Mark menatap Haechan dari atas sampai bawah "segitunya lu terobsesi sama gue sampai mengikuti gue ke sini"

Haechan gelagapan,  Mark jelas salah paham.

Mark mengikis jarak antara keduanya,  Haechan takut,  Mark setengah mabuk sekarang.
Haechan baru sadar kalau mereka ada di sebuah kamar sekarang.
Haechan memejamkan mata saat sadar Mark mendekatkan wajah keduanya.

"k_ak Mark"

Haechan menahan dada Mark saat bibir Mark hendak meraup bibirnya.
Mark tersenyum remeh "jangan pura pura nolak lu,  gue tau lu suka kan gue giniin"

"ini kan yg lu mau"

Haechan meneguk ludahnya dengan kasar.  Kenapa Mark begini.

"kak Mark salah paham,  ini gak se__mmm"

Mark melumat bibir Haechan dengan kasar,  badan Haechan lemas seketika. Haechan takut.

"dengerin gue Haechan,  gue suka sama kakak lu bukan lu,  harusnya lu sadar itu"

"gara gara lu Renjun terpaksa nolak gue"

Mark mendorong badan Haechan ke kasur,  Haechan meneteskan airmata,  sakit karena baru tau satu fakta kalau laki laki yg dia cintai ternyata mencintai kakaknya. 
Dan sekarang Mark marah padanya,  Haechan takut.

Mark kembali melumat bibir Haechan,  awalnya Haechan berontak tapi tenaganya kalah kuat dengan tenaga Mark.  Malam itu, malam yg paling menyakitkan untuk Haechan. Mahkotanya di ambil dengan paksa oleh Mark.
Mark mengambil mahkota Haechan.
Setelah dua kali pelepasan,  Mark tertidur dengan pulas sedangkan Haechan malah menangis tersedu sedu malam itu.

Bersambung..

Love You kak Mark (markhyuck gs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang