bagian empat puluh tiga

3.5K 320 13
                                    

Semenjak hamil Haechan lebih cepat tidur tapi gak dengan malam ini, gak tau kenapa.  Mendadak gak bisa tidur.  Dia sudah berbaring diatas kasur dari setengah jam yg lalu tapi matanya sangat sulit terpejam.  Haechan dengan pelan bangun lalu duduk dengan menyandarkan kepalanya di headboard. Memasuki bulan ke enam,  Haechan sekarang merasa gampang sekali kelelahan.  

Matanya menatap punggung lebar Mark yg masih sibuk di depan laptopnya.  Satu bulan terakhir ini dia selalu tidur dalam dekapan Mark, tapi sejak  empat hari yg lalu,  Mark gak melakukan itu.  Laki laki itu terlalu sibuk mengerjakan skripsinya.  
Haechan merindukan dekapan suaminya, tiba tiba saja,  mungkin bayinya.
Seolah sadar kalau Haechan sedang memperhatikannya,  Mark segera menoleh "belum tidur? " tanya Mark.

"gak bisa tidur,  gak tau kenapa "

Mark natap Haechan dalam.  Satu minggu yg lalu,  Mark menungkapkan perasaannya ke Haechan tapi wanita itu menggantungnya hingga saat ini.  Gak papa,  Mark tau Haechan butuh waktu.  Dia pernah menyakiti wanita ini,  pasti Haechan masih ragu sama perasaannya.

"kak Mark masih lama? " pertanyaan itu tiba tiba saja keluar dari mulut Haechan.

"iya, kenapa?  Kamu butuh sesuatu?"

Haechan menggeleng tapi matanya masih menatap Mark.
Mark bangun lalu menghampiri Haechan,  akhir akhir ini dia seperti orang gila karena mengerjakan skripsi,  sampai lupa dengan istrinya.

"maaf" ujar Mark.

Haechan mengernyit.

"aku sampai lupa sama kamu,  akhir akhir ini aku rasanya mau gila tapi aku harus semangat"

Tangannya mengelus pipi Haechan lalu turun ke perut buncit milik Haechan "aku mau cepat selesai biar bisa temani kamu lahiran nanti,  aku juga mau kerja di kantor papi,  aku punya dua tanggung jawab sekarang"

Haechan meraih tangan Mark lalu menciumnya beberapa saat,  setelahnya meletakan tangan Mark di pipinya "kangen di peluk kak Mark saat tidur,  aku hanya jujur tapi kak Mark jangan marah atau merasa gak enak,  lanjut aja sama apa yg kak Mark kerjain"

Mark tersenyum lembut, sekarang yg dia mau hanya membawa istrinya kedalam dekapannya,  dia juga merindukan pelukan Haechan.

"aku bisa lanjut besok lagi,  sekarang aku ngantuk banget" ujar Mark.

Mark kembali ke mejanya,  menutup laptopnya lalu mematikan lampu mejanya.  Setelah itu menghampiri Haechan di kasur.

"ayo sini aku peluk"

Haechan beringsut ke pelukan Mark dengan senyuman cerah di wajahnya.
Untuk sementara Mark memberikan lengannya sebagai bantal.  Wajah Haechan di hujani ciuman dari Mark sebelum kepalanya bersandar nyaman di lengan Mark.

"kak"

"hem"

"baby twins nya,  udah ada namanya belum? " tanya Haechan.

Haechan hamil anak kembar,  jenis kelaminnya laki laki.  Pas awal tau,  Mark sampai menangis karena terlalu bahagia.  Soo hyun apalagi, pria paruh baya itu sampai memberikan bonus ke semua karyawan di kantornya dalam bentuk syukuran atas cucunya yg masih dalam kandungan.

Mark natap Haechan "kamu sudah siapin nama belum? "

"belum,  aku nunggu kak Mark dulu,  biar sama sama kita cari namanya"

Mark diam,  membawa tangan mungil Haechan untuk dia cium.

"gak kepikiran untuk saat ini"

Mark tiba tiba tertawa "di otakku saat ini cuma mikirin istriku yg cantik"

Love You kak Mark (markhyuck gs) Where stories live. Discover now