bagian tiga puluh satu

3K 366 110
                                    

Renjun merasa gak terima atas kata kata Soo hyun yg terakhir. Meskipun Soo hyun adalah ayah kandung Mark tapi Renjun gak merasa segan sama sekali.  Dengan beraninya gadis itu mengejar Soo hyun keluar,

"Mark gak mencintai Haechan, wanita yg Mark cintai adalah aku om,  itu yg harus om tau"

Soo hyun menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Renjun.

"mereka menikah karena keadaan,  om gak bisa nutup mata tentang fakta itu,  Mark hanya mempertanggungjawab kan apa yg sudah dia lakukan ke Haechan,  kami belum putus,  dia masih kekasih aku"

Soo hyun terkekeh,  menatap Renjun dengan tatapan rendahnya.  Untung bukan gadis ini yg jadi menantunya.

"satu hal yg harus om tau,  aku sama Mark sudah berbagi ranjang bersama"

Jujur, Soo hyun merasa terkejut untuk sesaat.  Sejauh itu hubungan mereka.  Mark,  kau benar benar dalam masalah.
Perkataan Renjun nyatanya gak hanya mengagetkan Soo hyun,  tapi kedua orang tuanya juga.  Sooyoung sampai limbung, untung Jongin segera menahan wanita itu.

"om gak bisa mengancam kami,  aku sama Mark saling mencintai"

"RENJUN" teriak Jongin.

Soo hyun menyeringai "kamu bangga tidur sama suami adik kamu?"

"kamu sadar satu hal gak?  Kamu tidur sama seseorang yg bukan siapa siapa kamu,  kamu gak lebih seperti seorang wanita penghibur di dunia malam"

"aku pernah dengar,  kamu pernah bilang kalau Haechan adalah aib di keluargamu bukan?"

Soo hyun tertawa remeh "kenyataan yg sebenarnya adalah kaulah aib yg sesungguhnya di keluargamu" tambah Soo hyun dengan pedasnya.

"aku beruntung bukan kau yg Mark nikahi,  jauh dari kriteria calon menantu kami, kalaupun Mark harus pisah sama Haechan,  aku gak segan membuang Mark kalau dia masih mau mempertahankan hubungan kalian!"

"aku mengundangmu ke rumah,  mari kita buat keputusan,  siapa yg akan Mark pilih" tantang Soo hyun.

Renjun yg merasa tertantang pun langsung menyanggupi. 

Soo hyun masuk ke dalam mobilnya lalu pergi dari sana.  Setelah Soo hyun pergi, Sooyoung dan Jongin menghampiri Renjun. 
Satu tamparan mendarat di pipi kiri Renjun,  itu ulah Sooyoung. Jongin juga melakukan hal yg sama,  alih alih merasa sedih,  Renjun malah menatap kedua orang tuanya dengan murka.

"Haechan yg curi Mark dari aku,  Mark dariawal hanya milik aku bukan milik dia"

"RENJUN" Teriak Jongin.

"apa?  Ayah mau pukul aku? " tantang Renjun.

Jongin hanya membeku,  Renjun seperti bukan Renjun yg mereka kenal sekarang.

"aku sama Mark sudah tidur bareng,  Mark sudah janji bakal ceraiin Haechan kalau anaknya sudah lahir nanti, aku kek gini karena janji dari Mark"

Sooyoung menutup mulutnya,  Jongin menatap Renjun kecewa.

"ayah kecewa sama kamu kak" ujar Jongin.

Renjun seolah gak perduli,  masuk ke dalam rumah lalu mengambil kunci motor, dia akan ke rumah Mark,  semua ini harus jelas. 
Renjun memang sudah gila.

"kamu mau kemana? " tanya Jongin sembari mencekal tangan Renjun.

"memenuhi undangan om Soo hyun,  semua ini harus jelas"

Plak

"dimana otakmu?  Mark itu suami adik kamu Renjun" erang Sooyoung mulai frustasi.

"aku gak perduli,  yg aku tau Mark mencintai aku bukan Haechan"

Renjun pergi dari sana tanpa menghiraukan kedua orang tuanya yg menanggil manggil namanya. 

❤❤❤
Dee hae memanggil Haechan ke kamarnya, Haechan merasa ada yg aneh dengan mertuanya perempuannya ini. Dee hae memegang bahu Haechan "kamu percaya kan sama kasih sayang yg mami sama papi kasih ke kamu? " tanya Dee hae serius.

"mi,  ada apa ini? " tanya Haechan bingung.

Mata Dee hae berkaca kaca,  dadanya terasa tercekat. 

"jawab aja dulu Haechan,  mami mohon nak"

Haechan mengambil kedua tangan Dee hae lalu menggenggamnya dengan lembut "mi,  aku di ragukan di keluargaku,  aku yg pilih pergi tapi aku merasa di buang karena keluargaku gak berusaha membujuk aku untuk kembali ke rumah,  di sini,  di rumah ini aku merasa sangat di hargai,  aku merasakan ketulusan mami sama papi dalam menyayangi aku,  aku merasa tenang di sini mi,  terimakasih banyak"

Dee hae membawa Haechan kedalam pelukannya sebentar.

"apa kamu mencintai Mark? "

Haechan mengernyit,  kenapa tiba tiba membahas Mark.

"mami gak mau kamu terluka nak tapi mami gak mau menutupi appaun dari kamu soal Mark"

Haechan merasa deg deg'an,  ada apa ini?

Dae hae menitikan airmatanya,  Haechan gak pantas di sakiti seperti ini,  Mark bodoh,  Mark sangat jahat. 

"mi,  kok nangis? "

Dee hae memegang kedua bahu Haechan "ingat kata kata mami ini,  apapun yg terjadi,  mami gak akan nglepasin kamu nak"

Tepat setelah Dee hae menyelesaikan kata katanya,  pintu kamarnya di ketuk.  Dee hae meraih tangan Haechan.

"kalian di sini,  mana Mark? " tanya Soo hyun.

"sebentar lagi pulang pi" jawab Haechan.

"bagus,  ayo keluar,  kita selesaikan ini" ujar Soo hyun dengan tegas.

Haechan semakin di buat bingung. 

Tepat saat mereka keluar Mark tiba di rumah.  Soo hyun tersenyum ke arah Mark,  senyum yg sangat menakutkan.

"sudah datang nak" sapa Soo hyun.

Mark merasa merinding,  mendadak perasaannya gak enak.

"ayo duduk dulu,  Haechan tetap di sisi mami ya" pinta Soo hyun.

Dalam kebingungan,  Haechan hanya menurut saja,  begitu juga Mark.

"ada satu tamu lagi yg akan datang" tambah Soo hyun.

Atmosfer di dalam ruangan itu mendadak pengap,  Dee hae sampai menarik nafas berkali kali.

Bel pintu rumah berbunyi,  mbok segera ke depan untuk membuka pintu.  Dee hae semakin mengeratkan genggamannya di tangan Haechan,  Dee hae takut sebenarnya tapi mau bagaimana lagi,  Haechan harus tau semuanya.

Mark menegang saat melihat sosok Renjun,  Haechan semakin di buat bingung dengan semua ini.

"kamu datang juga rupanya, ayo bergabung" ajak Soo hyun pada Renjun.

Haechan menatap Mark dan Renjun bergantian,  gak lama seorang pria paruh baya yg di ketahui pengacara keluarga Mark masuk.

"bagaimana? " tanya Soo hyun.

"sudah beres pak,  semua sudah di urus" jawabnya sembari menyerahkan satu berkas di depan Soo hyun.

Mata Haechan membulat,  berkas cerai,  siapa yg mau cerai?  Pikir Haechan.

Soo hyun menyuruh pengacaranya untuk keluar,  mbok juga di suruh menjauh.  Soo hyun mau semua ini hanya mereka yg tau.

Soo hyun berdiri,  menatap Mark dan Renjun bergantian sebelum menatap Haechan.  Sesaat Soo hyun merasa gak tega pada Haechan,  haruskah dia tau semua ini dalam keadaan hamil seperti ini?  Ingin mundurpun gak bisa,  ini sudah berjalan.

"Haechan,  apa kau tau kalau Mark menjalin hubungan lagi dengan Renjun? "

Haechan menelan salivanya dengan kasar,  matanya bergerak gelisah,  Dee hae semakin mengeratkan genggamannya pada Haechan.

Bel kembali berbunyi,  Soo hyun berhenti sebentar,  mbok kembali ke depan,  ternyata orang tua Haechan yg datang,  bagus,  ini akan menarik pikir Soo hyun.

Bersambung...

Love You kak Mark (markhyuck gs) Where stories live. Discover now