bagian tiga puluh empat

3.3K 355 46
                                    

Mark tertatih hingga sampai di depan kedua orang tuanya,  setelah itu badannya terjerembab ke bawah, posisinya seperti orang yg sedang memohon ampun.  Kedua orang tua Haechan pulang dalam keadaan hati yg sangat hancur barusan setelah mendengar kalau Haechan mengalami keguguran,  lebih menyakitkan lagi bahwa Haechan menghadapi itu sendirian. Benar kata Soo hyun,  mereka sudah gagal menjadi orang tua. 
Sooyoung bahkan gak bisa menghentikan laju airmatanya sedari tadi.

Mark meraung di depan kedua orang tuanya,  berharap kalau apa yg dia dengar tadi hanyalah kebohongan.

"mi,  mami boleh hukum aku,  aku salah mi tapi plis,  bilang kalau apa yg aku dengar barusan itu gak benar mi"

Dee hae memundurkan langkahnya saat Mark meraih kedua kakinya lalu memeluknya dengan sangat erat.
Keadaan Mark benar benar hancur saat ini.  Menangis dengan pilu di bawah kaki Dee hae saat ini.  Soo hyun gak menatap Mark sama sekali,  dia harus merasakan buah dari kebodohannya. 

"bangun Mark,  apa yg kau harapkan dengan bersikap seperti ini hah? "

"mau kau menangis darah sekalipun,  keadaan gak akan berubah Mark,  sekarang kau tau kan gimana sakitnya kehilangan?" ujar Dee hae penuh amarah.

"KAU BODOH,  SANGAT BODOH"

"i__iya,  mi,  a__a_ku memang bo_doh" ujar Mark terbata bata karena tangisnya yg semakin menjadi.

Dee hae melirik Soo hyun,  laki laki paruh baya itu hanya menampilkan ekspresi datarnya.
Dee hae kemudian menatap Mark di bawah kakinya,  menghela nafas sebentar sebelum melepaskan lilitan tangan Mark di kakinya.  Sepasang suami istri itu meninggalkan Mark di sana sendirian dengan tangisannya yg semakin pilu.
Mark menatap sekitarnya dengan tatapan kosongnya,  bibirnya kemudian menyunggingkan senyum,  senyum yg sangat pedih.  Mark berjalan dengan kaku ke kamarnya,  setelah masuk kamar Mark meninju tembok di kamarnya berkali kali sampai kedua tangannya berdarah.  Mark gak merasa sakit sama sekali,  justru dia semakin brutal meninju temboknya.  Menangis meraung di kamarnya memanggil nama Haechan.

"PAPIII,  MAMIIII,  DIMANA KALIAN MENYEMBUNYIKAN HAECHAN? " teriak Mark.

Mark menghancurkan barang barang di kamarnya dengan brutal,  setelah itu berlari ke kamar kedua orang tuanya.  Berlutut di depan pintu kedua orang tuanya,  tatapannya memohon.

"miii" panggilnya pilu.

Hiksss

Hiksss

"piii,  dimana Haechan? "

Gak ada respon dari dalam kamar kedua orang tuanya, Mark kembali sesenggukan.

"IYA MI,  AKU EMANG BODOH,  HUKUM AKU TAPI PLIS,  IJINKAN AKU KETEMU HAECHAN" Teriaknya lagi.

"PIIII,  AKU MOHON AMPUN PIIIII"

Mark memukul badannya dengan brutal,  kenapa dada nya semakin sesak.  Rasanya sangat menyakitkan.  Harus bagaiman dia menebus kesalahannya,  harus kemana dia mencari Haechan?

Mark merasa percuma dia memohon pada orang tuanya,  itu gak akan berhasil mengingat kedua orang tuanya sangat menyayangi Haechan.
Mark bangun terus pergi ke kamarnya. Mengambil kunci mobil dan juga dompet,  tujuan pertamanya adalah Lucas. 

Lucas sangat terkejut dengan kedatangan Mark,  apalagi melihat keadaan Mark yg sangat berantakan.

"lu kenapa? "

"gue minta alamat paman Jang,  plis cas"

Tatapan itu penuh dengan mohon,  Lucas gak tau apa yg terjadi pada sahabatnya ini.

"ada apa?"

"gak ada waktu cas,  gue tau pasti paman lu tau dimana Haechan sekarang,  plis tolongin gue"

Lucas tertegun saat Mark bersimpuh di kakinya,  "bangun anjing,  kenapa jadi gini sih lu,  makanya bego tu jangan di pelihara bangsat" maki Lucas sembari menarik Mark dengan kasar untuk bangun.

"ayo,  gue anterin lu kesana"

Mark menurut,  keduanya masuk ke dalam mobil Mark lalu pergi darisana dengan Lucas yg jadi supirnya.
Dengan kecepatan penuh,  jalan yg harusnya memakan waktu sekitar dua puluh menit malah menjadi sepuluh menit.

Mark buru buru keluar dari mobil lalu memencet bel rumah itu dengan gak sabaran.
Lucas mencoba menelpon pamannya,  beruntungnya pamannya ada di rumah.
Gak lama pamannya keluar,  tatapan paman Lucas menjadi gak tenang saat melihat Mark.

"ayo masuk"

"gak om,  dimana Haechan om? " tanya Mark langsung pada intinya.

Untuk sesaat pamannya Lucas diam,  bagaimana ini?  Dia merasa di lema.  Barusan Soo hyun menelponnya,  memintanya untuk tutup mulut jika Mark kesana, tapi di sisi lain dia kasihan melihat keadaan Mark saat ini. 

Mark lagi lagi bersimpuh di bawah,  kali ini di bawah kaki pamannya Lucas.

"aku mohon om,  mami sama papi gak mau ngasitau aku,  om harapan aku,  aku yakin om pasti tau dimana Haechan sekarang"

Diam,  Lucas sampai spechless melihat keadaan Mark saat ini.  Benar benar hancur. 

"maaf Mark,  om gak tau"

Badan Mark sampai lemas,  ini kah hukuman untuknya.  Mark bangun lalu pergi ke mobilnya.

Lucas menatap pamannya, menatap pamannya dengan tatapan curiga,  sedangkan pamannya membalas tatapan Lucas dengan tatapan bersalah,  ok,  Lucas paham,  pamannya tau tapi gak mau ngasitau Mark.  Pasti perintah dari kedua orang tua Mark.
Lucas segera menyusul Mark,  "pindah,  biar gue yg nyetir"

Mark gak membalas perkataan Lucas tapi tetap menuruti perintah Lucas.  Saat pertengahan jalan menuju rumah Lucas,  hp Mark berdering.  Mark gak menghiraukan hp nya yg berdering, Lucas melirik,  nama Renjun tertera di sana.

'cewek gila' maki Lucas dalam hati.

Deringan ponsel Mark berhenti, 

Ting

Sebuah pesan dari Renjun,  bodoh amat sama privasi,  Lucas langsung membukanya pas tau itu pesan dari Renjun.

"datang ke alamat ini Mark kalau kamu mau tau dimana keberadaan Haechan"

Ting

Satu pesan lagi masuk, Lucas mengernyit,  dia tau itu dimana.  Sebuah hotel.  Lucas tersenyum miring,  tanpa pikir  panjang Lucas segera membalas pesan dari Renjun,  biarkan dia yg akan jadi Mark,  mari kita lihat apa permainan Renjun,  ini mengerikan tapi juga menarik,  berani juga cewek ini pikir Lucas.

Mark mengantar Lucas,  setelah itu dia pergi ke apartemen nya,  dia gak mau pulang ke rumah.
Begitu sampai di apartemen,  Mark gak langsung masuk,  tiba tiba teringat Haechan lagi.  Mark gak jadi masuk kedalam apartemen,  dia kembali masuk lift untuk kebawah,  mungkin dia akan tidur di mobilnya malam ini.  Mark seperti orang gila sekarang karena Haechan,  semoga gak jadi gila benaran.

Bersambung..

Love You kak Mark (markhyuck gs) Where stories live. Discover now