bagian empat puluh

3.8K 354 28
                                    

Sudah tiga hari setelah Haechan memberikan Mark kesempatan.  Haechan kembali ke rumah mertuanya sedangkan status Mingyu, Haechan belum tau kalau Minhyu itu sepupunya Mark. 
Mark baru pulang dari kampus,  rumahnya sangat sepi. Kemana istrinya?  Kalau kedua orang tuanya masih ada pekerjaan di kantor.

"mbok" panggil Mark.

"iya mas"

"Haechan mana? "

"Tadi ada di belakang,  ngeliat kelinci tapi tadi tiba tiba katanya kaki nya sakit"

"di kamar mungkin sekarang"

Mark segera ke kamar.  Haechan sedang duduk di kasur dengan kepala menyandar di headboard. Matanya bertatapan dengan Mark.

"kamu kenapa? " tanya Mark.

"bosan" jawab Haechan.

Perutnya mulai membesar,  aktifitasnya juga mulai terbatas,  makanya Haechan merasa bosan.  Mark meletakan tas laptop,  kunci mobil dan juga Hp nya di meja,  setelah itu menghampiri Haechan di kasur.  Tangannya tanpa aba aba langsung memijit pelan kaki Haechan.

"kata mbok kaki kamu sakit?  Gak apa apa kan? " tanya Mark khawatir.

"gak apa apa kak, katanya biasa kalau ibu hamil kaki nya pegal"

"jalan santai sekitaran komplek mau,  biar gak bosan,  atau mau kemana gitu?" tawar Mark.

Haechan tampak berbinar tapi kemudian kembali lesu,  Mark pasti lelah.

"mau tapi apa kak Mark gak lelah? " tanya Haechan ragu.

"gak,  ayo" ajak Mark sembari bangun lalu mengulurkan tangannya yg langsung di sambut Haechan.  Keduanya keluar bersama.

"mbok, nanti kalau mami sama papi pulang bilangi aku pergi ajak Haechan jalan jalan bentar, dia bosan di rumah"

"iya mas"

"pergi ya mbok" pamit Haechan.

"iya non"

Mark membukakan pintu mobil untuk Haechan, mereka memutuskan untuk jalan jalan sebentar keluar, pakai mobil karena Mark gak mau Haechan kelelahan.

"kamu lagi pengen sesuatu gak? " tanya Mark setelah mobil yg mereka tumpangi keluar dari komplek.

"gak kak"

Tapi beberapa saat kemudian Haechan tiba tiba ingin makan seblak.

"jangan pedas pedas tapi ya" peringat Mark.

"iya kak"

"mau makan di tempat? "

"iya"

Setelah sampai di tempat penjual seblak,  Haechan tiba tiba gak kepengen lagi.
Tangan mungilnya dengan cepat mencekal tangan Mark "gak jadi kak"

Padahal pelayannya sudah menyambut mereka dengan senyuman ramah,  Mark jadi gak enak saat dengan tiba tiba Haechan bilang gak jadi.

"sorry ya mbak,  istri saya lagi ngidam soalnya"

Si pelayan tersenyum maklum "iya gak apa apa mas"

Haechan sama Mark kembali ke mobil.

"jalan jalan aja kak,  tiba tiba gak kepengen makan apa apa" ujar Haechan.

"ke taman ya" ajak Mark.  Haechan mengangguk dengan antusias. 

Setelah sampai di sana,  Mark menggandeng tangan Mark,  mereka jalan satu putaran sebelum Mark mengajak Haechan untuk duduk.

"aku may beli minum dulu,  tunggu di sini ya"

Ternyata Mark gak hanya beli minum,  dia juga membeli seikat bunga mawar lalu di berikan ke Haechan.
Mata Haechan memicing,  kok tiba tiba?  Ada apa ni?  Batin Haechan.

Love You kak Mark (markhyuck gs) Место, где живут истории. Откройте их для себя