7

8.7K 578 0
                                    

happy reading 🐣

~~~

dihari pertamanya bersekolah kevin sudah dikagetkan dengan kehadiran seseorang yang berlaku menjijikkan kemarin padanya.sangat sial baginya harus satu kelas dengan pemuda sok berkuasa itu.namun untunglah darrel yang mengaku sebagai sahabatnya itu juga berada dikelas yang sama dengannya hingga tidak terlalu canggung jika harus berada dikelas.

kevin dengan serius mengikuti pelajaran tata krama hari ini, sejujurnya berada disini tidak terlalu buruk.

pukk...
setidaknya sampai punggungnya ditimpuk gulungan kertas,awalnya ingin mengabaikan saja,mungkin dari beberapa murid yang dilanda rasa bosan.namun kenapa semakin kesini gulungan kertas itu semakin bertubi-tubi menghantam tempurung kepalanya.
"hai manis...mau main sama kita?"
kalimat itu diucapkan dengan nada mengejek disertai kekehan setelahnya.apakah mereka tidak jera juga mengganggunya setelah kemarin dihantam tapak sepatu kerasnya.

"dasar kumpulan pria gila"
memang tak perlu berucap keras karena ketiga orang yang berhadapan dengannya kemarin tepat duduk dibelakang kursinya,salahkan saja darrel yang menarik tangannya asal agar duduk bersama,didepan para bajingan.

brakk...
tepat saat langkah terakhir guru yang mengajar keluar dari kelas,kursi yang didudukinya ditendang dari belakang membuat dada kevin membentur ujung meja cukup keras.pelakunya menaikkan alis seolah bertanya kenapa si bodoh ini tiba-tiba melihat padanya.

"kenapa?"
darrel menyipitkan mata, sementara kevin bersungut-sungut mengumpat kecil.
"gak,tadi ada tikus gigit kaki gue"
dia beranjak menyusul darrel yang mengangguk percaya dengan kebohongan kecilnya.kaki yang baru melangkah seketika dibawa mundur kembali untuk menghantam meja pria yang mengganggunya tadi.
"balasan lo moron!"

"kayaknya dia susah buat dibuli kar,cari yang lain aja deh"
karlos tersenyum singkat sembari menggeleng.
"yang kayak gini lebih menantang"balasnya lalu berdiri hendak mengisi perut.tatapan para omega menyertai setiap langkah yang diambil, tanpa membalas mereka dengan sebuah senyuman karena tidak ada yang menarik baginya.lain lagi dengan kedua temannya yang sibuk menebar pesona benarkah mereka golongan bangsawan?.

~~~~

semakin lama terjebak didunia ini membuat kevin semakin banyak pula mengerti hal-hal apa saja yang boleh dan dilarang dilakukan.dia tidak peduli bagaimana cara pandang murid-murid disini padanya,selama belum sampai melukai fisiknya maka sekali lagi kevin tak peduli.

jari tangannya terasa gemetar menorehkan tinta pada lembaran kertas tugas yang sudah hampir selesai.merangkum sejarah berdirinya sekolah dari berbagai sumber dan nantinya akan dipresentasikan membuat kevin harus memahami betul mulai dari akarnya.jika saja dia benar-benar lahir dari sini mungkin kevin sedikit banyaknya tau mengenai gedung elit tempatnya belajar sekarang.

"pasti selesai presentasi tugas ini gak guna lagi"
persetan dengan bahasa formal yang harus mulai dibiasakannya,dia lebih nyaman menjadi dirinya sendiri tanpa harus mengikuti peraturan aneh disini.bisa mati muda dia dikekang terus-terusan.

alat tulis yang sebelumnya tergeletak diatas meja sekarang menyamankan diri didalam ranselnya.memang kevin berencana balik ke asrama secepat mungkin,dia butuh istirahat dan melenturkan punggungnya lagi.

jika kalian bertanya kemana darrel,tentu saja pria pemalas itu sudah lebih dulu balik ke kamarnya meninggalkan dia mengerjakan tugas sendirian didalam kelas.

suasana sore berkabut memang sedikit menyeramkan, apalagi jika duduk seorang diri didalam kelas,namun rasa takut yang seperti apa jika didunia ini saja semua rasanya tak nyata.setidaknya sampai kevin benar-benar menerima tempat baru ini sepenuh hati.

tungkai kakinya semakin cepat melangkah,kuduknya terasa berat bertanya-tanya apakah ada sesuatu tak kasat mata yang bertengger disana.kevin menepis imajinasi buruk itu dan semakin cepat berlari menuju kamar asramanya.
"kenapa harus lewat lorong terus!"
genggaman tangan semakin erat pada tali tasnya,kevin menutup mata erat lalu segera berlari menyusuri lorong yang cukup gelap berharap bisa menjumpai beberapa orang.

"tugas gue kevin!"
harapannya bertemu manusia memang terkabul namun bukan jenis ini yang diharapkannya.berlari dengan kedua mata tertutup hingga menabrak seseorang yang sangat dihindarinya membuat kevin berdecih kesal.jika sudah berhadapan dengan karlos pasti tidak akan sebentar, ada-ada saja yang akan menjadi pertengkaran mereka.

"gue...gue gak sengaja sumpah"
matanya membola kala lembaran kertas milik pemuda didepannya berserakan jatuh kedalam selokan basah.
"lo harus ganti vin,nanti si karlos gak dapat nilai gimana?mau tanggung jawab lo ngomong sama orangtuanya?"
galen berucap semakin menambah rasa bersalah kevin pada karlos yang masih diam setelah berteriak marah padanya.

"lo emang selalu bawa masalah ya buat hidup gue,kenapa kemaren gak koma terus aja Lo hah?!, gak sekalian aja ikut mati kayak orangtua lo?!"

tak disangka kalimat teramat pedih diucapkan karlos tanpa beban pada kevin yang terdiam kaku.dia tau jika orangtua si tuan muda telah meninggal namun mengingat itu bukan orangtua aslinya kenapa dadanya ikut merasakan luka.
"lo gak ada hak buat nentuin gue mau mati atau gimana, dan gue peringatin jangan bawa-bawa keluarga gue sialan!"

kevin berjalan cepat meninggalkan karlos yang diliputi emosi.dia memang bersalah kala merusak tugas orang lain,namun secepat itu pula hilang kala bajingan tak tau malu itu menghina kematian orangtuanya, ralat orangtua si kevin asli.

"gue jamin lo gak bakalan betah sekolah disini vin"
karlos menggeram marah sembari menatap datar pada onggokan kertas yang tidak lagi memiliki arti,tintanya juga sudah bercampur dengan air selokan.
"gue peringatin lo berhenti kar,benci sama cinta cuma beda tipis,jangan sampai lo jilat ludah sendiri"
galen kembali menambahkan hingga karlos mendelik kesal padanya.

"gak akan ada yang berubah antara gue sam dia,gue akan usahain segala cara buat batalin perjodohan konyol itu"
galen hanya tersenyum kecil dibuatnya, menjadi sahabat paling dekat bagi karlos telak membuatnya mengerti dengan apa yang tidak terucap oleh pemuda itu.

setelah karlos memberitahukan kabar perjodohan antara dia dengan keluarga bangsawan lain membuat galen diam-diam ikut mengamati perlakuan karlos yang selalu mengorek informasi sekecil apapun tentang kevin.walauoun dulu percikan rasa suka belum tergambar jelas dimatanya namun saat kembali bertemu kevin disekolah ini membuat galen yakin jika sahabatnya telah jatuh pada pesona pemuda yang diketahui khalayak berstatus beta.

"kita lihat saja nanti,lo yang bakalan jatuh pada kevin atau malah sebaliknya"batin galen.

tbc.....









asmodeus(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang