10

8.1K 537 6
                                    

happy reading 🐣

~~~

    karlos tetap diam setelah membayar semua belanjaannya tanpa peduli kevin yang masih syok setelah kejadian lalu.amarah masih menguasai kepalanya kala teringat bagaimana kevin yang pasrah saja saat disentuh tangan kotor sepupunya.

ckkk...
"kenapa lagi lo?"
jengah dengan aksi diam karlos membuat kevin tanpa sadar meraih lengan karlos berniat meminta maaf entah dimana kesalahannya.
"apa!"
dia bicara baik-baik tapi malah dibalas teriakan, siapapun pasti tidak tahan harus dibentak begitupun dengan kevin yang ikut tersulut emosi.

"hai sayang,kamu disini juga?"
siapa lagi kali ini yang mendatangi mereka,kevin ingin sekali memaki karlos namun malah dihentikan oleh sapaan lembut gadis imut.lagi-lagi seorang wanita, tapi melihat dari kedekatan mereka tanpa canggung sudah dipastikan jika orang ini adalah kekasih karlos.

"suppresant habis"
karlos tersenyum lembut pada gadisnya tak peduli dengan orang lain yang menatap penasaran pada mereka.bagaimana dia bisa lupa jika memiliki seorang kekasih dan malah asik merecoki hidup kevin hingga lupa waktu.mereka sudah menjalin hubungan jauh sebelum kabar dijodohkan dirinya dengan pemuda bangsawan itu.

"kalau begitu bagus,kita bisa pergi sebentar bukan?"
karlos mengangguk mantap lalu meraih tangan kevin, digantungkannya dua kantong belanjaan besar dan mendorong kevin agar segera pergi.kekasihnya sudah ada disini,dia tidak membutuhkan kevin lagi.

"lo balik ke asrama sendiri,mau jalan atau pakai taksi terserah"

lihatlah kotoran ini,dia yang memaksanya ikut kesini lalu ditinggal menyedihkan tanpa sepeserpun uang.
karlos menaiki motornya lalu menggandeng tangan pacarnya agar tidak kesusahan naik keatas motor yang lumayan tinggi.kevin yang ditinggalkan hanya mengerjap kesal,bukan karena karlos pergi dengan perempuan itu tapi bajingan itu tidak meminjamkannya uang untuk naik taksi, berdoa saja agar tulang-belulangnya tidak berserakan dijalanan.

~~~

pergelangan kaki kevin terasa hampir putus saat dipaksa berjalan jauh,nasib baik dia hapal rute jalanan hingga tidak membuang energi lebih jika tersesat.
"mau aku bantu pijatin vin?kamu capek banget pasti jalan jauh"
aiden mendekati kevin yang duduk diatas kursi panjang dengan tangan memegang dua gelas minuman dingin dan sepiring kue kering untuk menemani acara menonton mereka.

kevin memaksakan agar kegiatan mereka yang tertunda kembali dilanjutkan meskipun sudah sore begini,dia hanya tidak mau ingkar janji pada aiden.
"gak,gak perlu nanti juga baik sendiri,kamu duduk sini film nya udah mau mulai"
memilih menurut,aiden ikut duduk disamping kevin yang bersandar di kepala sofa.mereka sangat cocok sebagai roommate karena memiliki kesamaan selera diberbagai hal, termasuk genre film.

barang belanjaan milik karlos masih tergeletak disamping tempat tidurnya.meskipun diharuskan berbagi kamar dengan orang lain, tapi ruangan kamar mereka tidaklah sempit dan masih terkesan mewah khas bangsawan.

"menurut kamu hantu itu masih ada dendam sama bapak gendut itu vin?"
beberapa detik menunggu jawaban kevin namun hanya suara deruan nafas yang terdengar,tanpa ada pergerakan dari kevin.

"kamu takut hantu?!...hahaha...lucunya"
saat menoleh memastikan apakah kevin masih ikut menonton bersamanya atau sudah jatuh tertidur,aiden mendapati kevin duduk dengan tubuh menegang kaku sembari menggigit bibir tak lagi fokus pada film yang berjalan.

"bukan...cuma agak..film apa ini tidak seru sama sekali,ayo kita menonton film lain saja"
memang kevin sudah mulai terbiasa berbahasa formal hanya pada aiden karena pemuda itu tidak layak jika harus mendengarkan umpatannya,kevin merasa berdosa jika aiden ikut terpengaruh nanti.

tubuhnya hendak berdiri untuk mengganti channel,jika harus membuka mata untuk melihat sihantu berwajah hancur terus,kevin tidak yakin bisa tidur nyenyak nanti malam belum lagi kakinya yang pegal.

"awwhhh...
gelak tawa aiden seketika berhenti kala kevin meringis memegang perut bawahnya.
"kenapa?perut kamu sakit?mana sini aku liat"
aiden grasak-grusuk meraih tangan kevin agar tidak menekan perutnya,dibalurkanya minyak angin disana namun kevin masih meringis ngilu.

"kamu tidur ya, mungkin karena terlalu lelah"
aiden membawa tubuh besar kevin menuju ranjangnya dan membantu pemuda itu berbaring dengan nyaman.
"kamu manis vin"
hidung aiden mengernyit kala aroma tubuh kevin semakin lama semakin berubah saja, namun dia juga mencium pheromone yang dimiliki alpha ditubuh kevin.aromanya terlalu kuat hingga aroma manis milik kevin tersamarkan.

"aku tampan Aiden"
kevin berucap lirih sebelum memejamkan mata mencoba tertidur menyisakan aiden yang masih menerka-nerka yang terjadi pada kevin.

berbeda dengan kevin yang sudah jatuh tertidur dikamarnya, pemuda yang meninggalkannya tadi baru saja sampai digedung asrama mereka setelah mengantarkan kekasihnya ke gedung asrama putri.

"gue tadi liat si kevin jalan kaki,terus bawa dua kantong besar.lo kemana kar?kan tadi kalian berdua pergi barengan?"
galen yang ingin pergi ke loker untuk mengambil buku catatan kecil yang tertinggal disana bertemu dengan karlos dipertengahan anak tangga.

memang sekilas dia mengamati calon tunangan sahabatnya yang berjalan lemas menyeret kakinya namun memilih membiarkan saja.
"gue suruh dia balik duluan,ada kencan mendadak tadi"
karlos berucap santai seolah ini bukan berita besar untuknya.kevin juga laki-laki sama sepertinya,juga pemuda itu seorang beta yang tidak akan mendapat masalah jika dibiarkan pulang sendiri.

galen hanya mengangguk mendengar jawaban karlos,dia tidak bisa melarang agar karlos berdekatan dengan kekasihnya namun galen juga tidak mendukung hubungan kedua orang itu.dia merasa jika wanita yang dikencani temannya tidak sepolos yang dikira, tapi kenapa karlos masih saja mempertahankan hubungan mereka pikirnya geli.

karlos kembali melanjutkan langkah menuju kamarnya, untuk keluarga yang berpengaruh tentu saja karlos mendapat hak istimewa disini.dia hanya tinggal sendiri diruang kamar besar tanpa harus berbagi dengan para alpha lain.sebetulnya karlos juga tidak nyaman harus memperlihatkan kehidupan pribadinya pada orang lain, terkecuali galen yang sudah menjadi sahabat sedari kecil.

"gimana kabar bocah itu?"batinnya ikut merasa cemas.

tbc...


asmodeus(End)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن