15

7K 513 3
                                    

happy reading 🐣

~~~

darrel sudah akan menarik kevin agar beristirahat sejenak namun karlos menahan langkahnya.tentu jika darrel berlaku demikian kevin akan merasa sangat bodoh sampai-sampai temannya juga ikut turun tangan.

"kenapa latihan di Kevin lebih lama ya kar,pelatihnya juga terus nyuruh dia buat latihan"
galen menyadari jika kevin sudah seharusnya berhenti,namun mengapa seolah-olah pemuda itu terus ditekan untuk bisa pikirnya.karlos menggeleng acuh namun matanya tetap mengamati kevin yang kembali mendudukan diri diatas kuda.

hewan tangguh itu mulai berlari membawa kevin bersamanya, berlari mengelilingi lapangan sementara kevin memegang tali kekang kuat,dadanya berdegup kencang.sial dia takut akan terjatuh lagi!

"tenang gue gak akan menyiksa lo kuda"
rapalan kalimatnya seakan tidak berpengaruh pada hewan itu,lari kuda semakin kencang dan tiba-tiba berhenti mendadak membuat kevin terlempar cepat menghantam pagar pembatas.kevin terkapar lelah juga sakit,tubuhnya remuk bibirnya berdarah karena sempat tergigit kuat.semua orang berlari menghampiri dengan raut cemas bahkan karlos sudah mengeluarkan aura suramnya.

"minggir!"
jalannya terbuka, karlos bergegas meletakkan tangan tangan di lipatan lutut dan satu lagi dibawah punggung kevin.mengangkatnya mudah seolah tak merasakan beban berat ditangannya padahal tubuh kevin lebih berisi darinya.

kevin telak kehilangan kesadaran hingga kepalanya bersandar di dada karlos.selanjutnya dia juga harus siap menghadapi kerasnya latihan di lapangan hingga tak lagi malu seperti saat ini.

ruang perawatan yang kosong menjadi tempat berakhir kevin,dia dibaringkan diatas kasur sembari peralatan berkudanya dilepaskan oleh karlos dibantu darrel juga.
"lo urus surat izin buat dia,dan lo izinin gue len"
galen pergi setelah karlos memintanya,terkekeh geli saat lagi lagi Karlos mengkhianati perkataannya sendiri.

"gue perlu jaga kevin disini"ucap darrel membantah.tidak mungkin baginya meninggalkan sang sahabat terbaring lemah dengan orang lain, meskipun calon tunangannya sekalipun.dia tidak sepercaya itu pada karlos meskipun karlos selalu tertangkap mata membantu kevin diam-diam.

"lo harus,atau lo mau dia dapat hukuman setelah ini karena dianggap membolos?kalau gitu terserah "
karlos sangat pintar membalikkan pikiran seseorang,buktinya darrel juga terdiam memikirkan harus menjaga kevin disini atau menyelamatkan absen pemuda itu.

"tapi dia siapa yang jagain?"
petugas kesehatan memang berjaga namun tidak mungkin dia selalu mengawasi kevin setiap saat.
"gue disini"
karlos mengangguk yakin hingga darrel menghela nafas berat.dilihatnya kevin yang sedang diobati lalu setuju dengan usulan dari Karlos.

"jagain dia sampai kelas selesai, nanti gue kesini buat anterin kevin pulang"
darrel keluar meninggalkan karlos yang duduk disamping ranjang kevin,merebahkan tubuhnya di sandaran kursi sembari menatap kevin yang belum sadarkan diri.mungkin efek kelelahan juga.

seberapa keras kevin mengakui kekuatan tubuhnya namun dengan status omega tentu saja dia menjadi lebih mudah kelelahan dengan aktivitas berat seperti ini.karlos memutari ranjang rawat kevin lalu ikut berbaring di kasur sebelahnya,dia akan menunggu kevin bangun dengan beristirahat sebentar.

"keras kepala,selalu menyusahkan orang lain"
tentu ucapan karlos tidak didengar oleh kevin namun terdengar oleh petugas yang diam-diam tersenyum menatap kedua pria itu.

~~~

kevin duduk bersila diatas kasur menatap aneh pada karlos yang tertidur disebelahnya.wajah dengan rahang kuat nampak tenang berbeda saat pria itu terbangun dan berubah menyebalkan.dia tidak mau berpikir jika bajingan ini yang membawanya kesini, sangat tidak mungkin karena karlos lah orang pertama yang mengejeknya saat berlatih kuda.

"kagum sama ketampanan gue hmm?'
tak disangka pria yang dipandangi membuka suara dengan senyum mengejek tersungging dibibir tipisnya.mata setajam elang menatap tepat kemanik matanya hingga Kevin buru-buru mengalihkan pandangan,sial kenapa harus ketahuan begini batinnya meringis malu.bukan bermaksud mencari kesempatan untuk mengagumi karlos karena orang gila manapun pasti tidak akan sudi.

"tampan apaan,buruk rupa iya"
wajahnya kembali datar,kenapa sulit sekali bagi kevin mengakui dirinya tampan sementara para omega bahkan alpha pun tergila-gila dengannya.

"siapa yang bawa gue kesini?"
kevin menoleh tidak mau menatap karlos lama,dia bertanya namun memilih memusatkan perhatian pada tangannya yang terbalut kain kasa.hampir saja dia mematahkan tangannya.

"sayang kamu kenapa kok sampai masuk ruang kesehatan gini?"
suara lengkingan terdengar memekakkan telinga, seorang wanita muda melangkah cepat menghampiri karlos.belum sempat dia menjawab pertanyaan kevin namun sudah dikejutkan dengan kehadiran kekasihnya,sial kenapa dia selalu lupa jika punya pacar.

"cuma capek habis latihan,kamu gak perlu khawatir"
karlos membiarkan pacarnya,leora duduk disisi kasur.tangannya mengalung dipinggang ramping gadisnya sementara leora memeluk tubuh tegap itu.

"kelas kamu udah selesai?mau aku antar ke asrama?"
karlos menyisir rambut panjang leora dengan lembut,sesekali dia akan mengecup pucuk kepala leora gemas tanpa menghiraukan tatapan sendu kevin pada mereka.

kevin tentu ingat perempuan ini adalah perempuan yang sama yang dilihatnya didepan toko,juga perempuan yang membuatnya harus berjalan kaki kembali keasrama.mungkin karena efek kecelakaan kecil tadi membuat tubuhnya meremang dengan dada bertalu perih.seolah menemukan cahaya ditengah gelapnya malam,namun cahaya yang dikejar menuntunnya menuju jurang dalam hingga menghancurkan tubuhnya berkeping-keping.

kerongkongan tersendat tak dapat menelan saliva namun mimiknya memaksakan terlihat biasa,memamerkan raut biasa saja.

"kamu mau?"
ucap leora girang dibalas dengan anggukan kecil dari karlos.mereka berjalan menuju pintu keluar dengan bergandengan tangan seolah hanya mereka berdua yang ada disana.

"untuk pertanyaan lo,bukan gue yang bawa lo kesini dan gue gak akan pernah mau lakuin itu"
karlos berhenti sebentar,tanpa berbalik dia berucap pedas kembali menghancurkan kevin disana.setelahnya kevin benar-benar ditinggalkan sendirian termenung merasakan debaran perih yang menghujam jantungnya.

"gue kenapa sialan!kok perih gini?!"
wajahnya pucat pasi,luka ditubuh terasa berdenyut sakit namun memilih menggeleng kecil melupakan bayangan singkat saat karlos begitu memuja dirinya saat mereka menyatu dulu, meskipun juga terpaksa karena membantunya untuk meredakan panas yang sangat menyiksa.

tbc....



asmodeus(End)Место, где живут истории. Откройте их для себя