03. Persyaratan Pacaran

361 59 4
                                    

Rena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rena

Malam ini aku buat Kak Sera terheran-heran karena tiba-tiba minta di-make up in Mama. Habis Kak Regal ngajak aku ke pernikahan temannya ternyata. Tadi dia udah izin ke Mama dan Mama ngizinin aku pergi sama Kak Regal asal pulangnya jangan sampai lebih dari jam sepuluh.

"Lihat ke atas adek," suruh Mama. Aku merem melek waktu Mama makein mascara di bulu mata bawahku. Habis itu Mama juga kasih eyeliner biar mataku kelihatan lebih hidup.

Tadi waktu Mama jepit bulu mataku butuh waktu sekitar sepuluh menit karena aku takut kelopak mataku kejepit beneran. Tapi kayaknya aku lupa kalau Mama adalah mantan MUA. Pasti udah berpengalaman. Dulu Mama masuk SMK jurusan kecantikan. Namun, saat kuliah Mama mengambil jurusan agribisnis. Dan sekarang Mama suka bercocok tanam. Mamaku si paling fleksibel.

Masak bisa, make up bisa, berkebun bisa, apapun bisa. Makannya Papa udah cinta mati sama Mama.

"Jangan diemut-emut gitu liptintnya. Ilang kan," omel Mama waktu aku nggak sengaja emut liptint. Abis rasanya manis. Dan kini Mama ganti pakai lipcream. Jujur saja aku nggak paham soal dunia permake up an. Berbeda dengan Kak Sarah dan Kak Sera yang sangat mahir untuk berdandan.

Sekolah saja aku hanya pakai sunscreen dan lipbalm kalau inget. Soalnya kalau pakai liptint dan sejenisnya ribet. Suka hilang waktu jam istirahat karena makan dan minum.

Oh ya, Kak Sarah adalah kakak tertuaku. Dia ngekos di Surabaya untuk kuliah. Kak Sarah seumuran juga kayak Kak Regal. Nah, dulu Kak Sarah deket sama Kak Regal. Mereka bestie banget. Kalau aku bestie sama Revan. Sementara Kak Sera nggak deket sama siapa-siapa. Soalnya dia galak. Ya, mungkin sesekali ngobrol-ngobrol sama Revan.

Ngobrolin masalah politik sih biasanya. Nggak ngerti ah. Otakku buntu.

"Udah, Ma?" Tanyaku.

Mama mengangguk.

Aku berdiri dan masuk ke kamar buat lihat penampilanku malam ini.

"Aigoo, cantik sekali diriku ini," ucapku. Ternyata aku cantik juga ya kalau dandan begini. Tapi, rasanya mataku pedes. Tidak apa-apa. Cantik itu butuh perjuangan.

"Dek! Udah ditungguin Regal," panggil Mama.

Aku ambil tas selempangku dan pakai flatshoes. Setelah itu aku keluar.

Kak Regal malam ini pakai kemeja batik dengan rambut yang begitu rapi. Jidatnya terlihat. Aku akui Kak Regal sangat tampan malam ini. Berasa pangeran yang turun dari surga.

Dia lihatin aku dari atas sampai bawah dan langsung nyuruh aku masuk ke dalam mobilnya.

*

Regal

Saya menunggu bocah itu lumayan lama. Tidak tahu sedang apa tapi ya cukup membuang waktu saya dua detik untuk menunggu dia. Setelah suara Mama dia memanggil. Anak itu keluar.

Regal & Rena Where stories live. Discover now