46. Other Side

188 49 11
                                    

RegalRen, Ayo putus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Regal
Ren, Ayo putus

Rena
Prank! Kameranya di mana nih?

Regal
Saya serius, Rena. Mari akhiri saja hubungan tidak jelas ini

Rena
Hubungan nggak jelas?

Regal
Ya, saya selalu menganggap begitu. Kamu tidak?

Rena
Ulang tahunku masih lama, Kak. Kejutannya jangan duluan, nanti aja barengan sama kue

Regal
Setelah ini anggap saya sebagai guru les dan tetangga depan rumah saja ya

Rena
Kak, ayam McD ku rasanya langsung berubah jadi TAI setelah baca chat dari Kak Regal

“Maaf.” Regal meraup banyak oksigen setelah mengumpulkan keberanian untuk mengirim pesan tersebut.

Regal hanya ingin fokus dengan hidupnya. Ia hanya takut gagal jika fokusnya terbagi. Fokus utamanya adalah masa depan Revan. Bagaimana setelah ini menjalani hidup tanpa kompas, sebab tanpa ayah dan ibu Regal bagai kehilangan arah.

Mungkin finansial untuk tahun ini sampai Regal lulus masih mencukupi. Tapi entah bagaimana keadaan Revan dan Regal di tahun-tahun berikutnya, setelah kedua orangtuanya tiada.

“Perhiasan Mbak Indah bawa aja, Na. Itu tasnya juga, mana branded lagi,” kata Bulik Fira di dalam kamar ibu.

“Hahaha, iya ambil aja. Semasa hidup mana pernah dia bagi-bagi sama kita kan ya? Setelah nikah sama suaminya jadi jarang hubungi kita.”

Bukan tanpa alasan Ibu Indah mengurangi kontak dengan saudaranya. Sejak kecil ibu selalu menjadi tulang punggung yang diperas oleh saudaranya tanpa mendapat bagian yang layak. Orangtua ibu juga menyuruh ibu untuk mengalah pada saudara tirinya. Ya, Bulik Gina dan Bulik Fira adalah saudara tiri Ibu Indah.

Ayah Ibu Indah menikah lagi setelah ibu atau Nenek Regal meninggal dunia.

Regal hanya bisa diam sambil duduk di depan teras rumah. Suara bulik terdengar dari jendela samping. Asap rokok mengepul tinggi ketika Regal menghembuskan napasnya.

“Kasihan banget anak-anaknya. Mana yang satunya jadi cacat gitu.” Bulik Gina membuka suaranya.

“Karma itu gara-gara nggak mau bagi-bagi setelah sukses. Lupa aja mereka gimana dulu si Indah, kalau nggak kita tampung jadi gembel dia.” Bulik Fira menimpali.

Regal beranjak, namun Wahyu menahannya. Wahyu adalah anak dari adiknya ayah. Keluarga dari pihak ayah tidak sebobrok keluarga dari pihak ibu. Akan tetapi keluarga dari pihak ayah banyak yang tinggal di luar Jawa.

“Lo nggak akan bisa menang lawan mulut mereka, Gal,” ucap Wahyu menenangkan Regal yang sudah mengeraskan rahang dengan tangan terkepal.

“Tujuan lo sekarang adalah bahagiain diri sendiri dan Revan. Serta doain kedua orangtua lo agar tenang di sisi-Nya. Orang-orang kayak gitu nggak akan diam kalau belum disambit malaikat. Karena hatinya emang udah keruh,” jelas Wahyu.

Regal & Rena Where stories live. Discover now