47. Dumb!

172 46 6
                                    

Maaf sahabat, saya kemarin malam ketiduran😭 Bener2 habis pulang kuliah tepar bgt. Padahal udh selesai ngetik. Akhir-akhir ini juga sibuk banget kayak menteri. Maaf ya.

Dimaapin nggak?

Klo ada typo maafin juga yak?

“Titik lelahnya perempuan adalah ketika dia menangis sambil meneteskan bola mata,” tutur Salsa di depan rumah Rena sambil menunggu Abang Cendol di ujung gang datang ke rumah Si Jagung

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

“Titik lelahnya perempuan adalah ketika dia menangis sambil meneteskan bola mata,” tutur Salsa di depan rumah Rena sambil menunggu Abang Cendol di ujung gang datang ke rumah Si Jagung.

“Ternyata aku sekuat itu ya. Masih bisa menahan bola mata, hanya tidak bisa menahan ingusku saja,” timpal Rena sambil mencabut daun tanaman milik Mama Nita.

Sudah lewat seminggu Rena dan Regal putus. Mereka tak saling menyapa, Rena juga tidak les lagi. Dia minta ke Mama Nita untuk les di tempat yang sama seperti Ona saja. Bahkan, ketika mereka berpas-pasan di luar rumah, Rena hanya melengos tanpa menyapa. Seakan Regal tak terlihat oleh matanya.

“Ditolak kah?” tanya Ona pada Salsa. Semalam, Salsa memberanikan diri untuk menembak Satria. Namun, sepertinya balasan yang ia dapatkan tidak sesuai keinginan.

“Gua kurang apa coba? Gatel udah, menel apalagi? Cantik? Gua cantik ya anjir!” sewot Salsa dan mendapat geplakan dari Rena. Kalau Mama Nita dengar Salsa mengumpat, yang kena teot maut bertiga. Salsa menutup mulutnya.

“Hahaha, udah kita mah jomblo aja berdua,” sahut Rena.

“Dih, elu aja punya ayang. Nggak usah ngeledek gua ya Jagung!” sembur Salsa kesal.

“Udah putus,” ucap Rena bersamaan dengan pagar rumah di depannya terbuka.

“ANJING DEMI APA?!”

“Hah? Kok bisa?”

Rena membekap mulut kotor Salsa. Ia juga melirik ke arah lelaki yang mengeluarkan motor dengan pakaian rapi. Kayaknya Regal mau berangkat kuliah.

Salsa dan Ona juga ikut melirik ke arah Regal. Mereka saling bertatap-tatapan. Sementara Rena mencari topik pembicaraan. “Abangnya lama banget. Udah pengin cendol padahal. Kak Sera mau sekalian nggak?” tanya Rena cukup keras pada Sera yang kebetulan ada di ruang keluarga.

“Mau!” sahut Sera dari dalam.

Regal kembali masuk ke dalam ketika sesuatu tertinggal.

Rena tak memperdulikan lagi. Dia membuka ponsel dan mendapat notifikasi ranking kelas sudah keluar.

“Ih ranking udah keluar!” seru Rena. Salsa dan Ona merapat untuk mencari nama.

“ANJRIT BISA-BISANYA LU RANKING DUA!” seru Salsa sambil menoyor Ona yang ketawa.

“Ih babi banget, jawaban kita kan sama Oneng!” lanjut Salsa. Rena menyuruh Salsa diam.

“Kamu ranking tujuh, Sa,” kata Rena.

Regal & Rena Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon