32. Sebuah Misi?

168 44 4
                                    

Setelah keluar dari rumah sakit dan pulih kembali, Regal sudah bisa masuk untuk mengajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keluar dari rumah sakit dan pulih kembali, Regal sudah bisa masuk untuk mengajar. Ia juga meminta maaf pada kelompoknya karena sakit tiba-tiba. Namun, mereka semua sudah memaklumi. Karena penyakit datang tidak bisa diprediksi juga.

Lelaki itu duduk di meja guru sambil mengoreksi pekerjaan para murid. Sementara murid yang lain sedang ulangan harian dan kelas menjadi hening. Regal tahu jika beberapa diantara mereka saling contek menyontek. Mereka tidak melihat google, sebab ponsel diharuskan Regal untuk dikumpulkan di meja depan.

Regal mendapati buku milik Rena. Tulisan gadis itu tidak bagus dan tidak jelek juga. Kecil-kecil dan bulat-bulat. Di belakang bukunya ia gambari Rena ❤️ Younghoon, Rena ❤️ Jungwoo, Rena ❤️ Hyunjin, dan masih banyak lagi.

Dengan iseng ia sengaja menuliskan sesuatu di belakang buku gadis yang sekarang memegang kepalanya pusing. Soal dari Regal isinya HOTS semua. Beda sama Bu Guru Kearsipan.

Selesai menuliskan sesuatu dan menilai pekerjaan pacarnya. Ia menumpuk buku gadis itu pada tumpukkan buku lainnya. Lalu lanjut mengoreksi pekerjaan yang lain.

Sampai waktu ulangan selesai.

“Selesai tidak selesai dikumpulkan,” ucap Regal membuat semua murid mendesah. Ada yang sudah selesai, ada yang belum juga. Apalagi Rena, dari sepuluh soal, dia kurang tiga soal.

“Ya Allah aku serahkan semua kepada-Mu,” ucap Rena sambil menumpuk kertas folio di meja Regal. Dia sengaja berucap keras agar guru kampret itu dengar.

“Kamu selesai?” tanya Ona pada Salsa.

“Selesai, tapi gua banyak ngarang. Gila Ren cowok lu. Padahal gua udah foto catetan di hp,” bisik Salsa ke Ona dan Rena.

“Titip tampol ya, Ren,” suruh Salsa pelan. Kemudian dia mengumpulkan tugasnya.

“Kamu, tolong dibagikan bukunya,” suruh Regal pada Naresh. Karena kebanyakan, Naresh menyenggol Ona untuk membantunya membagikan buku.

Dan karena bel istirahat berbunyi. Regal menyudahi pembelajarannya. Semua murid memberi salam padanya.

“Bisa diambil hpnya,” kata Regal. Setelah itu ia keluar dari kelas.

Rena kembali ke tempat duduknya. Dia ambil bekal dan mau makan di kantin sama Salsa, Ona, dan Naresh. Tapi dia buka buku yang dibagikan Ona dulu. Dapat delapan puluh. Setelah itu dia ke kantin duluan sama Salsa.

“Aku duluan ke kantin ya sama Salsa,” kata Rena pada Naresh dan Ona yang masih membagikan buku. Kalau misal tidak buru-buru ke kantin, nanti kehabisan tempat duduk.

“Tuh lihat. Udah gue fotoin semua rangkuman, kan bener keluar semua. Emang kampret tuh Guru, masih PPL juga!” dumal Salsa sambil buka bekal nasinya.

“Aku malah belum kejawab tiga. Yang lain juga ngarang. Kayaknya bakal dapet jelek sih. Tiga puluh kali ya?” pikir Rena.

“Kalau dia pacar gua. Udah gua ambekin seminggu anjrit.” Salsa masih saja mendumal.

Regal & Rena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang