27. Dia Serena Zea Mays

212 50 15
                                    

Rena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rena

Sebelum ke sekolah. Mama Nita ambil bakul jamu gendong dari penjual jamu yang cukup besar. Mama sewa dan beli jamunya juga buat properti. Aku nunggu di mobil dan sesekali ngaca. Sebenernya look emang kayak Ibu-Ibu jamu, cuma make up aku pakai Korean look yang cantik banget.

Setelah ambil bakulnya. Mama Nita masuk dan taruh bakul di bangku tengah. Habis itu kita jalan lagi ke sekolah.

Sampai di daerah sekolah, Mama Nita parkirin mobilnya di sebuah kantor. Di mana kantor itu punya teman Papa, dan Mama Nita udah bilang kalau mau parkir mobil di situ tadi malam. Karena di sekolah aku jalanan sempit dan nggak memungkinkan untuk parkir mobil. Sedangkan tempat parkir dikhususkan untuk mobil kepala sekolah, guru, dan karyawan aja.

Aku malu banget waktu masuk gang menuju sekolah sambil angkat rok sebatas tulang kering. Di sebelah aku Mama Nita bawa bakul jamu gendong dan bawa tas lumayan besar buat taruh make up. Takut kalau nanti luntur.

Sampai di sekolah, aku dan Mama Nita masuk ke ruang satu di mana ruangannya udah dikhususkan untuk make up. Di dalam sana udah banyak juga para murid yang nggak aku kenal sedang make up.

Aku ambil bangku paling ujung dan aku kirim pesan ke Ona sama Salsa supaya temenin aku di ruang satu.

“Kamu nanti tampil jam berapa, dek?” tanya Mama Nita yang kini duduk di bangku sambil buka ponselnya.

“Jam sembilan si kalau di jadwal.”

“Satu setengah jam lagi,” kata Mama Nita.

“Kak Sera di mana kira-kira ya?” tanyanya lagi.

“Dia pasti sibuk. Kak Sera kan panitia. Mama nanti di sini sampai jam berapa?” tanyaku penasaran. Katanya Mama Nita juga mau ada acara jam sebelas siang nanti.

“Sampai kamu selesai tampil. Nanti Mama langsung ke sana. Kamu nanti pulangnya pesen taksi online aja, biar gampang bawa bakulnya,” suruh Mama Nita. Aku mengangguk. Sebenarnya sih bisa aja bareng sama Kak Sera. Cuma dia pasti pulang sore banget karena harus beres-beres panggung.

“Rena!” seru Salsa waktu dia udah nemuin aku. Salsa dan Ona hari ini pakai baju batik sesuai yang diminta panitia. Mereka salim ke Mama Nita.

“Ona sama Salsa?” tebak Mama Nita. Karena yang Mama hafal cuma mereka aja.

“Iya, Tante,” balas Ona.

“Oh iya, Tante. Tadi ketua kelas sama bendahara kelas kita tanya. Buat sewa kostumnya habis berapa. Nanti mau dibayarin pakai uang kas,” ucap Salsa. Aku juga ingat tadi malam ketua kelas tanya aku sewanya habis berapa. Tapi, aku belum jawab karena udah keburu ngantuk.

“Nggak usah, udah ini. Uang kasnya disimpen aja buat makan-makan,” jawab Mama Nita.

“Jangan Tante. Rena kan perwakilan kelas,” kata Salsa.

Regal & Rena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang