34. Malam Bersama Regal

234 45 3
                                    

Rena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rena

Surat Persetujuan Orangtua Untuk Kemah Persami.

Aku menatap dengan tatapan tidak suka. Aku benci banget sama yang namanya Pramuka. Tapi, kalau ada absen lebih dari tiga bakal ngulang Pramuka di kelas sebelas bareng sama adik kelas sepuluh. Menyebalkan.

Sekarang aku lagi duduk di Lab. Komputer Administrasi Perkantoran atau biasa disebut BTC. Di dalam ada dua guru PPL yang sedang sharing untuk mengisi jam kosong. Salah satunya adalah Bu Zora. Dan satunya tentu saja Pak Guru Regal tercinta kelas X OTKP 3.

Aku milih buat nggak dengerin apa yang diucapin Bu Zora. Aku nggak boleh cemburu. Bu Zora dijauhin temennya. Tapi, sebelumnya Bu Zora nggak dijauhin kok sama Bu Guru PPL satunya. Ah, nggak tau deh. Aku kan nggak tau apa yang terjadi. Tapi, kepo juga sih.

Aku masukin surat kemah ke dalam tas dan kembali menggulir video asmr YouTube mukbang Korean food. Aku mute suaranya dan nonton video itu daripada dengerin Kak Regal sama Bu Zora lagi jawaban pertanyaan tentang Universitas mereka dan buka kelas curhat mendadak juga.

"Ren." Ona menjawilku waktu Kak Regal tiba-tiba berdiri di belakangku, karena dudukku emang pojok belakang.

Aku buru-buru pindahin YouTube ke word yang belum ada tulisannya sama sekali.

"Didengarkan informasinya ya," ucap Kak Regal buat aku langsung diem.

"Iya, Pak," balasku. Lalu Kak Regal senyum tipis habis itu jalan ke depan lagi.

Aku langsung pindah ke YouTube lagi. Aku juga sesekali natap ke arah depan waktu semua pada ketawa karena Bu Zora ngelawak. Aku lihat Kak Regal ketawa pelan. Tanpa sadar kedua sudut bibirku naik ke atas dan natap wajahnya yang kelihatan seribu kali lebih ganteng hari ini karena rambutnya lebih rapi. Biasanya juga rapi sih.

Tapi, hari ini Kak Regal kelihatan berbeda.

"Kalau di Universitas itu banyak cogannya nggak, Pak?" celetuk salah satunya berujung jadi bual-bualan sekelas.

"Banyak loh. Salah satunya di sini," sahut Bu Zora buat sekelas ngecie-ciein mereka kecuali aku, Ona dan Salsa. Mereka lirik ke aku. Salsa bahkan yang duduk di depanku sama Naresh sampai muter ke belakang.

Aku langsung ikut ngeciein paling keras sampai Kak Regal musatin pandangan ke mejaku.

"Jealous sih pasti," kata Ona.

Aku cuma ketawa pelan. Bahaya kalau temen-temen sekelas tahu.

"Ssttt." Bu Zora nyuruh mereka diam dan lanjutin sharing berkedok promosi Universitasnya lagi. Kalau aku nggak berminat kuliah di Universitas Kak Regal yang rata-rata jurusan pendidikan. Otak pas-pasan gini jadi guru. Yang ada aku bakal nangis bareng sama murid gara-gara nggak paham.

Sharing terus dilanjut dan aku cuma diem sambil meringis waktu lihat gurita di YouTube dipotong hidup-hidup. Aku juga nggak sepenuhnya hadap ke depan.

Regal & Rena Where stories live. Discover now