22. Bioskop Date

201 56 14
                                    

Rena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rena

Pulang sekolah ini, aku nunggu koridor agak sepi. Soalnya, aku mau kasih hadiah buat Kak Regal yang aku beli semalam. Lebih tepatnya dibeliin Papa. Aku beli sebuah jam tangan yang sekiranya cocok buat Kak Regal. Semoga Kak Regal suka sama hadiah aku.

Aku sesekali cek ponsel. Kak Regal udah jawab dan bakal turun dari lantai dua buat ketemu sama aku. Aku ambil koridor yang memang nggak ada cctv-nya. Soalnya aku malas kalau nanti kena masalah dan ketahuan ada apa-apa sama Guru PPL. Sekolahku termasuk ketat dengan peraturan soalnya.

Dari arah barat Kak Regal datang bersama dengan Ibu Guru PPL cantik yang ngajar jurusan akuntansi itu. Aku menghembuskan napas kesal. Aku juga lihat Kak Regal kelihatan risih waktu Ibu Guru cantik itu tarik almameter Kak Regal buat jalan lebih pelan.

"Regal, jangan cepet-cepet. Tunggu aku."

Aku menurunkan paperbag berisi jam tangan ketika mereka mendekat.

"Ada apa?" tanya Kak Regal.

"Kak-"

"Kok Kak? Nggak sopan ya kamu," serobot Ibu guru cantik dan aku langsung diam.

"Pak." Aku menghembuskan napas pelan. "Maaf, Pak. Nggak jadi."

Nggak tau kenapa. Aku nggak bisa bilang mau kasih hadiah buat Kak Regal ketika Ibu Guru Cantik itu langsung potong perkataanku. Aku memilih buat lempar senyuman dan pergi dari hadapan Kak Regal. Rasanya sakit banget hati aku. Dikatain nggak sopan aja aku udah hampir nangis. Dari pada aku nangis, mending aku pergi menjauh dari mereka.

Aku memilih untuk keluar dari gerbang sekolah dan jalan menuju parkiran di rumah warga. Benar aja, aku nangis sepanjang jalan aku ke sana. Nggak terlalu kelihatan, karena aku pakai masker dan poniku lumayan udah memanjang.

Aku elap air mataku di mata dan bayar parkir segera.

Pesan Kak Regal masuk waktu aku cek hp aku sebelum naik ke motor yang udah ada di samping rumah warga.

Kak Regal
Rena, kenapa tadi kamu panggil saya?

Kak Regal
Kenapa langsung pergi?

Kak Regal
Saya minta maaf

Rena
Kak Regal nggak salah apa-apa kok. Kapan-kapan aja kak kita ketemu

Kak Regal
Saya jemput kamu nanti malam. Kita jalan-jalan

Rena
Jangan! Kak Regal kan harus kerjain tugas-tugas di kelompok. Kapan-kapan aja

(Read)

Pesanku nggak dibalas. Aku udah terbiasa dengan itu. Alhasil, aku memilih buat masukin hp ke tas dan taruh paper bag isi jam tangan ke cantelan motor di depan. Setelah itu aku mengendarai motorku pulang.

Regal & Rena Where stories live. Discover now