Bab 9

24.4K 2.2K 19
                                    

Selamat membaca!!

"Pagi." Ucap bayu

Riri memegang dadanya terkejut, ini masih jam 6.30 pagi dan Bayu sudah ada di luar.

Dia baru menutup pintu apartemennya dan langsung disambut sapaan dari Bayu. Padahal dia sengaja berangkat kerja lebih awal dari biasanya untuk menghindari Bayu. Dia bahkan tidak sempat sarapan tapi bagaimana bisa Bayu sudah ada di luar.

"Rambut barumu bagus, jarang-jarang kamu potong pendek." Bayu mengucapkan itu sambil mengamati rambut barunya.

Yah dia akhirnya benar-benar memotong rambutnya.

Riri memalingkan wajahnya malas melihat wajah Bayu, "Buang sial." Riri menjawab dengan ketus, sengaja menyindir Bayu.

Riri baru pertama kali potong sependek ini biasanya dia lebih memilih rambut panjang. Walaupun itu cuman omong kosong, Riri benar-benar ingin membuang kesialannya. Tapi sepertinya hal itu tidak mempan. Jika tidak, bagaimana bisa dia selalu bertemu Bayu setiap kali dia keluar dari apartemennya?

"Berarti itu berhasil, makanya kita bertemu pagi ini." Jawab Bayu tidak tahu malu.

Riri mendelik kesal, "Ngapain pagi-pagi gini udah keluar?"

"Kamu sendiri ngapain pagi-pagi gini keluar?"

"Ya, aku kerja."

"Ya, aku juga sama."

Jawaban Bayu semakin membuatnya kesal, Bayu sepertinya sengaja mempermainkannya. Padahal Bayu yang dikenalnya tidak mungkin menjadi sosok tidak tahu malu seperti ini.

"Terserah." Riri malas meladeni Bayu lagi. Sepertinya dia yang bodoh karena menanggapi Bayu. Dia masuk ke dalam lift tanpa memperdulikan Bayu yang mengikuti di belakangnya.

"Mau berangkat bareng?" Ucap Bayu yang sekarang berdiri di sampingnya.

Yang langsung dijawab oleh Riri, "Nggak."

"Okee." Ucap Bayu dengan santai.

Dia menaikan sebelah alisnya atas respon.

"Kenapa? Berubah pikiran mau ikut?" Ucap Bayu tersenyum geli.

Riri melengos mengacuhkan Bayu. Riri heran dengan dirinya sendiri sekarang, kenapa dia pikir Bayu akan memaksanya. Bukan kah bagus jika Bayu tidak memaksanya.

Ting

Ketika pintu lift terbuka di langsung pergi tanpa memperhatikan Bayu.

*****

Sore ini Riri akan bertemu model yang akan digunakan dalam iklan ini.  Graha food sudah sepakat terkait model yang digunakan, sebelumnya pak beni sudah mengurus kontrak kerja, tinggal penjelasan lebih lanjut mengenai konsep akan dilakukan Riri dan Bella.

"Udah telat 30 menit tapi kok belum ada kabar juga sih mbak?" Ucap Bella.

"Tunggu aja dulu mungkin masih macet." Riri sudah biasa dengan beberapa model yang memang kadang seenaknya saja. Mereka harusnya bertemu tadi siang tapi dirubah menjadi sore hari, tidak apa mereka bisa langsung pulang setelah ini.

Sekitar 10 menit kemudian model tersebut baru datang bersama asisten dan manajernya.

"Sorry, jalanan macet."Ucap seseorang yang sepertinya manajer dari model itu.

"Baik, tidak masalah. Perkenalkan Saya Riri Purnama tim kreatif untuk iklan ini."

"Saya Bella."

"Saya Rasti manajer dari Fellisa dan ini Indah asistennya. Bisa langsung dimulai saja ada setelah ini Fellisa pemotretan."

Bekas Luka Where stories live. Discover now