Bab 25

26.5K 2.6K 69
                                    

Hai Semuanya!!!!

Happy Reading!!!!

Bayu menatap Riri, wanita di depannya ini mungkin bukan wanita pertama yang dicintainya. Namun setelah mencintai Riri dia tahu bahwa tidak akan ada lagi wanita lain dalam hidupnya. Bayu selalu tahu bahwa rasa yang dimilikinya pada Riri saat itu berbeda dari rasa yang dimilikinya pada Cindy. Sebelum jatuh cinta pada Riri, cinta untuknya adalah rasa yang bisa mati kapan saja. Sama seperti bagaimana cinta ayahnya untuk ibunya mati saat ibunya hamil. Dia sudah membuktikannya ketika rasa yang dimilikinya untuk Cindy juga mati begitu saja saat wanita itu menolaknya.

Dia tidak pernah merasa harus memberikan segalanya agar wanita yang dicintainya bahagia. Riri membuatnya melakukan itu semua. Bayu bukan laki-laki yang pandai bertutur manis, caranya menunjukan cintanya pada Riri hanya melalui tindakan. Bayu yang sebelumnya tidak tahu nama bunga selain mawar dan melati bahkan bisa membedakan setiap jenis anggrek hanya karena Riri menyukainya. Dia bahkan mempunyai buku mengenai cara menanam bunga-bunga itu. Raut wajah Riri yang begitu bahagia ketika Bayu menanam bunga itu untuknya menjadi alasan Bayu menanam sendiri berbagai jenis bunga di pekarangan rumah mereka.

Pernyataan cinta yang diutarakannya saat wanita itu hamil justru membuat Riri berpikir bahwa Bayu hanya mencintai calon anak mereka. Perbuatannya untuk menunjukan cintanya ternyata tidak tersampaikan dengan baik pada Riri. Andai Riri tahu bahwa ketika melihatnya berdarah di rumah sakit yang terpikir olehnya hanyalah Riri bukan bayi mereka. Saat itu yang ada dipikirannya hanyalah kemungkinan dia akan kehilangan Riri.

Jika Riri adalah ibu yang buruk, lalu bagaimana dengan Bayu?

Bayinya pasti sangat marah padanya.

"Ah, pembicaraan ini hanya akan membuat kita terluka." Riri menampilkan senyum sinis. "Mungkin aku tidak akan berhenti menyalahkan mu. Setiap kali aku merasa buruk dan terluka kamu hanya akan menjadi samsak untukku melampiaskan emosi. Aku akan terus mengungkit setiap kesalahanmu di masa lalu. Lingkaran setan itu tidak akan berhenti. Bagaimana kita bisa bersama Bayu? Apakah kita akan baik-baik saja?"

Bayu bangun dari duduknya dan menghampiri Riri, meraih bahu Riri untuk menghadapnya, kemudian berjongkok di depan Riri yang sedang duduk. Bayu menggenggam kedua tangan Riri.

"Salahkan saja semuanya padaku, bukanya memang itu salahku? Aku akan menerima semua luapan emosi mu. Berada dalam lingkaran setan itu lebih baik untukku, setidaknya kamu bersamaku. Jadi kumohon terimalah aku." Bayu meletakan kepalanya di tangan yang berada di pangkuan Riri.

**

Riri menatap laki-laki yang sedang menundukkan kepala dipangkuannya. Laki-laki ini adalah laki-laki yang pernah dicintainya. Salah. Masih dicintainya. Dan Riri tahu akan menjadi satu-satunya. Degup jantung Riri bahkan mengenali laki-laki ini. Pernikahan mereka berjalan hampir 2 tahun. Dua tahun yang menjadi bab paling bahagia dan paling menyakitkan dalam hidupnya. Riri bahkan tidak berani membuka bab selanjutnya dalam hidupnya. Dia hanya terus membaca berulangkali bab itu tanpa melangkah maju.

Hanya karena Riri berpura-pura tidak tahu, bukan berarti dia tidak menyadarinya. Dia tahu Bayu selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya. Mungkin sedari dulu. Riri hanya mengelaknya untuk membentengi diri. Mungkin sikap Bayu  itu lah yang membuatnya bertahan bersama laki-laki itu meski ada Cindy di tengah mereka

Bisikan penuh cinta, senyum bahagia, pelukan hangat, serta tatapan mata yang selalu tertuju padanya itu membuatnya bertahan. Membuatnya mengabaikan segala kebohongan Bayu padanya. Riri benar-benar bahagia saat itu. Bayinya hanya menjadi alasan, Riri jelas menyadari bahwa dia yang tidak sanggup melepaskan laki-laki itu.

Bekas Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang