Part 3

6.5K 1.1K 199
                                    

Lelaki tampan yang baru turun dari mobil sportnya tersenyum miring melihat beberapa wartawan yang sudah menunggu tamu undangan. Dia membenarkan posisi jasnya terlebih dahulu sebelum bertemu banyak orang, beberapa jam yang lalu ayahnya meminta Alex untuk menggantikan dirinya di acara ulang Tahun perusahaan milik Gavril. Dan juga Gavril mengundang Alex langsung tanpa perantara untuk menghadiri pestanya. Tapi karena ayahnya juga sedang ada acara jadi dia membagi dirinya mewakili ayahnya dan tamu undangan dari Gavril langsung.

"Selamat malam, kalau boleh tahu dari perusahaan mana?" Tanya wanita muda yang bertugas memandu tamu undangan Gavril

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Selamat malam, kalau boleh tahu dari perusahaan mana?" Tanya wanita muda yang bertugas memandu tamu undangan Gavril.

"Leksamana Group, Alexander perwakilan Pak Ridwan." Sahut Alex dengan wajah datar, tatapannya cukup tajam membuat para wartawan saling pandang. Apakah lelaki didepannya penerus Leksamana Group? Karena pada dasarnya Rekxim Group sudah dimiliki Danu yang notabennya kakak Alex.

Ridwan memang pernah menyinggung masalah penerus perusahaan Leksamana adalah anak keduanya. Tapi baru kali ini mereka melihat anak kedua Ridwan secara langsung, sebelumnya hanya mendengar berita penerus Laksamana ada diluar negeri. Menimba ilmu sejak kecil, bahkan sejak masalah bisnis Ridwan diluar negeri kedua anaknya dibawa keluar negeri.

"Gak ada yang ditanyakan? Kalau begitu. Mari, Pak Alex."

Alex tersenyum tipis dan mengangguk mendapati wajah cengo para wartawan menatapnya. Tak membuang waktu lagi Alex segera masuk loby hotel menuju ruang acara, diperjalanan dia ditemani asisten pribadinya dan sekretaris dikantor.

Tubuh tinggi tegap, langkah kaki panjang, tatapan mata tajam dan bibir satu garis lurus membuat gadis yang berada tak jauh dari Alex memperhatikannya sangat detail. Dia seperti tak asing dengan lelaki itu, tapi siapa dia? Tatapan matanya juga sangat familiar untuknya.

"Gak kenal juga," gumam Melisya sebelum berjalan memasuki lift untuk naik ke lantai dua belas. Sembari menunggu pintu tertutup, Melisya membernarkan posisi tatanan rambutnya.

Malam ini adalah malam minggu, malam dimana dia akan mengenalkan Zavy pada keluarganya dengan cara diam-diam. Tapi Zavy tak bisa, ada acara diluar kota. Sungguh ironis kisah cinta Melisya, padahal dia hanya ingin memperkenalkan siapa ayahnya yang sebenarnya karena Zavy selama ini selalu penasaran siapa orang tua Melisya. Bukan tanpa sebab Melisya tak memberitahu Zavy masalah orang tuanya. Tapi Gavril maupun Azzura berpesan, jika ada lelaki yang ingin tahu orang tua Melisya dengan status pacar berarti harus menemui mereka langsung tanpa memberitahu siapa orang tua Melisya terlebih dahulu.

"Tunggu!" Teriak lelaki muda dengan setelan jas sama seperti Alex. Melisya menahan pintu lift dan menatap lelaki didepannya sangat lembut, anggukan pelannya mempersilahkan tiga orang itu untuk masuk.

"Selamat malam, Nona." Sapa Alex sangat sopan pada Melisya.

"Selamat malam," balas Melisya sembari menunduk pelan.

"Mengenalku?"

"Tamunya Daddy waktu itu, kan?" Tanya Melisya mulai mendongak menatap Alex. Senyum manis Alex luntur mendengar jawaban itu, dia hanya mengangguk pelan dan tersenyum getir.

Krisan Kesayangan (End) Where stories live. Discover now