25. Berusaha kabur

5.5K 421 37
                                    

Happy reading
•••

Vano menggelengkan kepalanya saat pikiran tentang dia menghajar Kelvin habis-habisan terlintas dibenaknya. Ia memandang punggung Kelvin yang sudah menghilang di balik pintu, lalu mendengus dengan dingin.

"Sialan ... Ku pikir itu nyata!"

Vano menghentakkan kakinya dengan kasar, lalu melempar tubuhnya ke kasur dengan malas. Beberapa menit setelahnya ia bangkit karena merasa bosan. Akhirnya Vano memilih untuk pergi ke balkon, guna membunuh kebosanannya.

Sesampainya di balkon, semilir angin menyambut kedatangannya. Ia mendongak dan memandang langit yang berawan, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Entah apa yang dipikirkan remaja itu. Ia hanya menunjukkan ekspresi nya yang datar. Tangannya yang memegang pembatas balkon tanpa sadar memegang gagang besi itu dengan erat.

"Akhir-akhir ini banyak kejadian yang menguras tenaga. Meskipun aku sudah tidak di bully lagi, tapi itu tidak lebih baik daripada sebelumnya.." Anak remaja itu menarik nafas dalam-dalam. Matanya setia memandang langit yang dipenuhi awan putih.

"Tapi, kabar baiknya adalah aku mempunyai teman baru lagi.. Kali ini bukan hanya satu, ada total empat orang yang mau berteman denganku. aku tidak akan kesepian mulai sekarang!"

Vano bergumam senang, tetapi ekspresi yang ditunjukkan sebaliknya.

Ia merasa hatinya sakit saat mengingat pertama kalinya ia menginjak dunia ini. Saat ia memasuki tubuh anak kecil yang bahkan belum bisa berbicara dengan benar. Anak yang diabaikan oleh ayah dan keempat saudaranya. Dibenci oleh para pelayan yang bahkan Vano tidak tahu menahu apa kesalahan yang ia lakukan. Bahkan Ia dan ibunya juga menjadi korban kekejaman Sarah. Jika saja Sarah tidak datang dan mengacaukan segalanya, Vano yakin, ibunya bisa melahirkan Vano dengan selamat. Sehingga ia tidak perlu dibenci karena kelahiran nya di anggap sial.

Tetapi takdir berkata lain, semuanya sudah terjadi seperti sekarang. Jadi, Vano hanya bisa menjalani takdirnya untuk membantu pemilik tubuh sebelumnya agar mendapatkan kasih sayang yang selalu di dambakan. Ini adalah misinya di dunia ini. Sebelumnya Vano tidak yakin bisa menyelesaikan misi tersebut, tetapi setelah lama berada di tubuh ini, ia bisa merasakan jika dirinya mampu.

Sudah ada beberapa orang di dalam genggaman Vano. Tetapi Vano tidak yakin berapa persen mereka menyukainya.

Herson? Vano sangat yakin jika ayahnya itu 100 persen luluh kepadanya dari cara Herson memperlakukan nya.

Gema? Kakak pertamanya tidak banyak menyulitkan nya di masa lalu. Dan akhir-akhir ini dia juga dekat dengannya. Jadi menurut Vano Gema 90 persen luluh.

Genta? Ah ini adalah -100 persen! Bukan tanpa alasan Vano memberinya angka minus seperti itu. Di masa lalu, Genta adalah orang yang terang-terangan mengutuk dan selalu memberikan muka permusuhan kepadanya. Dan akhir-akhir ini ia juga tidak memiliki interaksi dengan kakak keduanya itu, jadi Vano yakin rasa tidak suka Genta kepadanya tidak berkurang sedikitpun!

Devon? Sepertinya Vano hanya menjamin 50 persen dari Devon. Adalah karena kakak ketiganya itu, memiliki sikap yang aneh dan tidak bisa di tebak. Vano merasa Devon menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya terhadapnya, sikapnya juga kadang berubah-ubah jika berhadapan dengan Vano. Jadi Vano masih harus berusaha keras agar Devon sepenuhnya jatuh kedalam genggamannya.

Kelvin? Meskipun Kelvin terang-terangan membenci dan menghinanya, kadangkala Vano bisa melihat perasaan bersalah di mata Kelvin saat ia menatapnya, berbeda dengan Genta. Tapi Vano tidak yakin. Akhir-akhir ini Kelvin memang memperlakukan ia dengan baik di depan keluarganya, tetapi di belakang, ia bersikap dingin dan tidak memperdulikannya. Jadi Vano berasumsi mungkin Kelvin hanya 10,9 persen menyukainya. Karena jika Kelvin 100 persen membencinya ia tidak mungkin repot-repot untuk memperlakukan dirinya dengan baik, bahkan jika itu di depan orang berpengaruh seperti Herson.

REVANO || Transmigrasi Where stories live. Discover now