50. Hari kelulusan & Liburan keluarga

2.7K 278 7
                                    

Happy reading
•••

Hari berganti hari dan bulan berganti bulan, banyak hari yang sudah terlewati dan tak terasa hari ini adalah hari pengumuman kelulusan siswa-siswi kelas 3 di SMP-nya Vano. Di hari kelulusan ini, kepala sekolah memutuskan untuk merayakan kelulusan siswa-siswi kelas sembilan, dan serta turut mengundang orangtua atau keluarga yang bersangkutan guna memeriahkan acara.

Acara kelulusan diadakan di sebuah gedung yang tidak terlalu besar dan tidak kecil yang  dihias sedemikian rupa sehingga terlihat sangat  indah dan megah. Ada banyak kursi yang sebagian sudah diisi oleh murid dan keluarga murid yang mewakili.

Para orangtua dari siswa yang baru datang juga di sambut dengan baik serta di arahkan untuk duduk ke tempat yang sudah disediakan.

Herson yang baru saja datang bersama Devon langsung disambut oleh penerima tamu dengan sangat ramah. Beberapa siswa-siswi yang melihat kedatangan Devon berteriak heboh. Mereka memuji ketampanan Devon. Padahal Devon hanya mengenakan kemeja batik yang dipadukan celana dasar hitam dan sepatu pantofel. Tetapi aura ketampanannya tidak bisa membohongi mata siapapun yang memandangnya. Apalagi orang yang berdiri disampingnya adalah Herson. Salah satu orang terkaya yang senang berdonasi di sekolah-sekolah dan yayasan pendidikan.

"Lihat-lihat itu kak Devon, dia sangat tampan!"

"Apakah dia sudah punya pacar? Aku mau dong jadi pacar kak Devon..."

"Disampingnya ayahnya yang suka berdonasi itu kan?"

"Kamu benar. Om Herson memang baik banget."

"Iya, meski kaya raya dia suka berbagi."

"Pengen jadi anak om Herson!"

Vano yang menyaksikan kehebohan itu hanya tersenyum tipis. "Orang yang kalian puji itu adalah kakak dan ayahku," batinnya bangga.

Setelah melihat Devon dan Herson duduk dengan nyaman, Vano melambaikan tangannya antusias, yang langsung dibalas tak kalah antusias oleh kakak dan ayahnya itu. Setelah melambaikan tangannya, Devon mengedipkan sebelah matanya kepada Vano, melihat itu Vano hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

Melihat itu teman-teman seangkatan Vano saling berbisik. "Aku lupa kalo Vano adalah keluarga Alldarick."

"Benar. Betapa beruntungnya dia!"

Sebuah suara menginterupsi semua orang yang berada di ruangan itu. "Halo semuanya.., apa kabar? Selamat datang di acara kelulusan kelas 9 SMP Maripossa. Sebelumnya perkenalkan--"  Seorang wanita yang ditugaskan sebagai MC acara terlihat mulai menjalankan tugasnya. Ia menyapa seisi ruangan dengan nada semangat dan juga ramah. Orang-orang yang tadinya melakukan aktivitas masing-masing seketika menolehkan pandangan ke arahnya. Mereka juga menjawab jika di tanya. Sesekali mereka bertepuk tangan dengan antusias.

Acara kelulusan berjalan dengan lancar. Berbagai hiburan dan juga kata sambutan menambah kemeriahan di dalam ruangan.

2 jam kemudian

"Tidak terasa sekarang kita sudah berada di puncak acara. Saya tahu ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh siswa beserta orangtua yang hadir. Benar?" Murid-murid berteriak heboh. MC tersebut tersenyum dan melanjutkan, "Baiklah tanpa berlama-lama lagi. Saya akan mengumumkan lulusan terbaik tahun ini..."

"Bagi siswa yang namanya dipanggil, harap maju ke depan. Sudah siap?"

"Siap!"

"Baik ini dia lulusan terbaik kita di tahun ini. Dia adalah--"

Segera seluruh ruangan menjadi hening, murid-murid yang menunggu pengumuman terlihat menahan nafas dengan gugup.

Di kursinya Devon terlihat sedang merekam panggung dengan handphonenya. Sepertinya ia penasaran siapa yang akan menjadi lulusan terbaik.

REVANO || Transmigrasi Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora