43. Damai

3.6K 320 6
                                    

Happy reading

•••

Vano mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memastikan jika pantulan wajah seseorang yang terpampang di cermin itu adalah wajahnya-ralat wajah Revano. Setelah dirasa cukup, Vano berhenti dan berakhir memandangi wajah itu tanpa kedip.

Sekarang wajah Revano terlihat lebih matang dari sebelumnya tetapi hal itu tidak meninggalkan kesan imut di wajahnya. Selain itu tubuhnya juga mulai tumbuh tinggi. Perubahan itu membuat Vano takjub.

Vano berjalan ke arah meteran yang tertempel di dinding kamarnya, dan mulai mengukur tubuhnya sendiri.

"Wah tinggiku naik sepuluh sentimeter!" teriak Vano heboh.

Sekarang tingginya sekitar 175 sentimeter. Keturunan Alldarick memang tinggi-tinggi, jadi tidak heran jika Vano tumbuh secepat ini padahal usianya masih 15 tahun.

Benar!

Vano mengalami percepatan waktu lagi.

Kali ini ia melompati waktu dua tahun. Jadi, dua tahun sudah berlalu sejak Genta meminta maaf kepada Vano pada hari itu.

Apakah Vano mengingat momen yang telah terlewati selama dua tahun ini?

Tentu saja, tidak! Sama seperti sebelum-sebelumnya, Vano tidak akan mengingat kejadian yang sudah berlalu pada saat itu.

Sebenarnya Vano juga penasaran seperti apa kehidupannya di dalam dua tahun terakhir ini.

"Aku harus bertanya kepada Re ..."

•••

"Re ...."

Re yang barus saja dipanggil langsung menyahut. "Iya Tuan?"

"Bagaimana menurutmu?"

Saat Re datang tadi, ia langsung disuguhi pernyataan tentang percepatan waktu yang dilalui Vano, karena sudah berhasil meluluhkan kakak keduanya, Genta

Jadi sekarang, Vano bertanya tentang pendapat Re tentang hal tersebut.

"Tuan Vano bisa memilih apakah ingin mengingat kejadian dua tahun yang sudah terlewat atau melupakannya." Re melanjutkan dengan serius, "Jika tuan memilih melupakannya, tuan mungkin kehilangan memori dua tahun itu secara permanen."

"Tidak perlu bertanya lagi. Tentu saja aku memilih untuk mengingatnya. Aku juga penasaran apa saja yang telah terjadi," jawab Vano dengan mantap.

Mendengar itu Re mengangguk menyetujui.

"Baiklah- Silakan pejamkan mata tuan dan kosongkan pikiran."

Vano menuruti perintah Re.

Sesudah itu sekelebat memori secara tak terduga memenuhi isi kepalanya. Setelah beberapa saat, Vano membuka kelopak matanya. Ia menatap kedepan dengan pandangan lurus.

"Tuan. Apakah anda sudah mengingatnya?"

Vano mengangguk.

Banyak hal yang sudah terjadi, tetapi semuanya berada di dalam kendali. Tidak ada masalah serius yang dihadapi oleh Vano pada masa itu.

Jadi secara singkatnya, Vano sekarang menginjak tahun ketiga di bangku Sekolah Menengah Pertama.

Hubungannya dengan keluarga Alldarick juga semakin baik. Meskipun ayahnya sibuk bekerja di usianya yang semakin tua, hal itu tidak membuatnya melupakan anak-anaknya, termasuk Vano. Sesekali Herson mengajak anak-anaknya berpergian di hari libur. Bahkan mereka juga pernah berlibur ke negara dimana Genta menjadi idol. Di sana mereka disambut dengan baik oleh Genta dan semua anggota Galaxi.

REVANO || Transmigrasi Where stories live. Discover now