dua puluh enam

5.3K 278 10
                                    

Aku bikin chat Grup tenyang part ini di IG aku @ssheylaa98 kalian bisa lihat disana ya.




Happy🕊️Reading







Dua hari di Bali berjalan dengan lancar, pekerjaan mendapatkan hasil seperti yang diharapkan, dan ini adalah pagi ketiga mereka di pulau favorit para turis itu.

Sila menyibakkan selimut mendapati Mona yang sedang sibuk memasukkan kembali bajunya kedalam koper, "hari ini kita kemana, Mon?" Rio hanya memberitahu mereka tentang kerja hingga hari kedua, dan kali ini Sila tidak tau harus berbuat apa.

"Kata Pak Rio, aku sama Brian pulang pagi ini, tiket nya juga udah di beli," Mona tak mengalihkan perhatian dari barang-barangnya.

"Terus gue?" Sila menujuk dirinya.

"Gue kurang tau," Mona mengendikkan bahu, "coba kamu tanya pak Rio, mungkin kamu ada kerjaan tambahan disini."

"Gue ikut balik ajalah," Sila berdiri dari kasur.

"Kalau kerjaan udah kelar emang paling enak pulang, Sil," Tutur Mona, "tapi coba kamu tanya pak Rio aja dulu."



Sila berusaha menghubungi Rio tapi tidak di angkat. Gadis itu beranjak keluar dari biliknya dan mengetuk kamar Rio.


Tok tok!

Tok tok tok!

Sila memejamkan mata sembari merapatkan bibir, "sekali lagi gue ketok ga dibuka, gue botakin pala lu."

Tok t—

Eh, bentar bentar.

Bentar.


Kok pintunya kayak berbalut kain begini.


Sila mengangkat kepala dan membuka sebelah mata, gadis itu nyengir dengan wajah tanpa dosa, "eh, Rio." Sapanya tanpa perlu repot-repot minta maaf, "gue juga pulang pagi ini kan? Baju udah gue beresin semua lho, tinggal tiketnya aja. Mana sini bagi," Sila mengadahkan tangan.

"Siapa yang bilang kamu pulang pagi ini, Sil,"

"Lha terus?"

"Aku udah booking beberapa tempat buat kita liburan. Siang ini kita ke—"

"Stop, stop," Sila menghentikan ucapan Rio, "siapa yang mau liburan bareng lo?"

Mulut Rio terkunci rapat. Lelaki itu mengerjap, bingung harus menjawab apa.

Sila menyilangkan tangan di depan dada, "dari awal perjanjian kita ke Bali ngapain?"

"Kerja," lirih Rio.

"Terus sekarang lo ngajakin gue liburan berdua doang? Lo pikir gue mau? Hah?!" Ketus Sila yang sedikit dibuat emosi.

Rio kembali diam. Tidak terpikir Sila akan semarah ini. Apa salahnya?

"Yo, gue gadis loh ini.  Lo ngajakin gue ke luar kota dengan alasan kerjaan tapi nyatanya lo bohong. Ga sepenuhnya kita kerja, lo juga mau kita liburan bareng. Ini maksa namanya!"

"Sil—"

Mata Sila memicing, "Lo makin kesini makin pinter bohong ya? Hebat loh!"

Duh gimana nih, Rio bingung jelasinnya.

"Dan lihat! Lo mutusin segala sesuatu yang bersangkutan dengan gue pun tanpa persetujuan gue dulu," ucap Sila, "ini nih, yang gue ga suka dari lo! Kita putus juga karena sikap lo yang kayak gini kan?!

You Are My DestinyWhere stories live. Discover now