tiga puluh delapan

5.4K 306 8
                                    

Happyreading 🕊️










Jelas saja Sila tidak percaya. Empat tahun yang lalu dia di permalukan didepan semua keluarga Mahendra, kini dia harus percaya dengan Rio? Rasanya mustahil.

Bukan ingin mengungkit-ungkit masa lalu. Tapi Sila belajar dari setiap kejadian, kalau tidak ada yang bisa di andalkan kecuali diri sendiri.

Sila tau, Rio pasti melindunginya, tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Tapi tidak ada yang tau apa yang akan terjadi sejam kedepan.

Dengan mengandalkan profesionalitas, malam ini Sila datang dengan dresscode paten setiap acara LibrOffice, hitam. Sengaja Ia memilih dress yang terkesan berani, karena bagi Sila sudah cukup Ia merasa ketakutan selama ini, sekarang waktunya untuk menunjukkan seberapa kuat dirinya kepada orang yang telah menjatuhkannya.

 Sengaja Ia memilih dress yang terkesan berani, karena bagi Sila sudah cukup Ia merasa ketakutan selama ini, sekarang waktunya untuk menunjukkan seberapa kuat dirinya kepada orang yang telah menjatuhkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sila tidak perlu memanggil makeup artist ke rumah, dia bisa mempoles diri sendiri. Hasilnya tidak terlalu mencolok namun cukup elegant.

Gadis itu meraih gawai yang berdering menampilkan nama Rio disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu meraih gawai yang berdering menampilkan nama Rio disana.

"Halo," Sila meraih tasnya dan mengunci pintu.

"Kamu jadi dateng kan?"

"Ini baru mau keluar dari appart, kenapa?" Sila menasuki lift.

"Aku jemput ya?"

"Tadi siang gue bilang apa? Nggak usah kan?"

"Nggak papa kamu berangkat sendirian?"  Ujar Rio terdengar khawatir.

"Biasa juga begini," Sila menyalakan mesin mobil.

"Oke kalau gitu. Hati-hati ya."

"Hm." Sila menutup telpon dan mulai menjalankan mobilnya.

Berharap malam ini akan baik-baik saja.

Semoga.






* * *




Semua mata tertuju padanya. Sila tau tidak ada yang salah dari dirinya, Ia menampilkan yang terbaik malam ini. Tapi memang kehadiran Sila sendiri adalah daya tarik bagi mereka.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang