26. Emosi lea

1.2K 88 4
                                    

🧡Happy Reading🧡

Di sebuah ruangan gelap, hanya ada satu penerangan di sana menyorot tepat pada satu meja kecil dengan seorang pemuda yang berbaring di atasnya menutup mata menggunakan lengannya.

"Kunci itu sudah berada pada pewaris sah nya" ujar seseorang pemuda dari arah bagian gelap ruangan.

Pemuda yang tadinya menutup mata pun membuka matanya menatap lampu yang menyorot dirinya.
"Biarkan saja, kali ini aku sendiri yang akan bergerak"

Pemuda lain muncul dari arah pintu dan menampakkan dirinya ke arah cahaya lampu. Dia adalah zahir!
"Apa yang ingin kau lakukan pada gadis itu?"

"Hanya bermain main"

"Kau tau, dia adalah mainan yang bagus untuk di permainkan hahaha" sahut pemuda di balik kegelapan itu.

Zahir berbalik menatap pemuda di kegelapan itu kemudian tersenyum miring.
"Mempermainkan seorang putri kesayangan baldewin? Sebaiknya kau cari tau dulu seperti apa dia"

"Kenapa? Apa dia istimewa?" tanya pemuda yang terduduk di atas meja.

Zahir mengendikkan bahunya.
"Sepertinya selain seorang pemimpin pasukan utama Q.Z the secret, dia memiliki identitas rahasia yang lain"

Pemuda itu bersmirk.
"Oho! Sepertinya mainan ku ini terlampau spesial ya"

.
.
.

~Di sisi lain

"Mempermainkan ku ya... Mari kita lihat, siapa pemain yang sebenarnya"

Ceklek

Seorang gadis yang tadinya fokus pada laptopnya pun mengalihkan atensinya pada pintu ruangan.

"Bagaimana?"

"Sesuai prediksimu, mom"

Kedua orang itu adalah azeyla dan anayla. Ibu dan anak yang berasal dari keluarga ter kaku di dunia.

Saat ini keduanya tengah berada di ruang rahasia di markas cabang militer dunia.

"Bagaimana bisa prediksi mommy selalu tepat sasaran?"

Anayla berpikir sejenak mencari jawaban.
"Aku mendapat kemampuan itu dari alter ego ku zea, namun semenjak ia menarik jiwa mommy ara, dia mengalami tidur panjang"

"Bagaimana keadaannya sekarang?"

Anayla terkekeh.
"Dia sekarang berada dalam dirimu"

Azeyla terkejut menatap anayla.
"Yang bener aja"

"Bukannya itu seru?"

"Bagaimana cara membangkitkan nya?"

"Tunggu waktunya"

"Cih, penjelasan semacam apa itu?"

"Yang sopan! Apa kau ingin mati?"

"Maaf"

"Lakukan lebih tulus!"

"Maaf mommy"

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now