52. Seno dan dea

971 72 0
                                    

🧡Happy Reading🧡

Masih bersama lea, alma, ve, diva, alin beserta zevan dkk dan sagara dkk. Tak lupa orang tua alvaro serta ayah dari anayla juga berada di sana.

Drrrrrttttt drtttttttttttt

"HP siapa tuh? Ganggu!" kesal seno.

Semua orang di sana mendelik menatap seno.

"HP lo" jawab sagara.

Seno tersentak dan langsung menatap ponsel di sebelahnya.

Drrrrrttttt drtttttttttttt

Seno berdecak kesal saat melihat nomor tidak di kenali.

Seno langsung mematikan panggilan dan meletakkan kembali ke sebelahnya.

Drrrrrttttt drtttttttttttt

"Ck siapa lagi sekarang?!" kesal brayen. Di saat seperti ini mengapa ada hal-hal tidak penting terjadi?

"Punya gue" ujar sagara.

Sagara menyerit menatap nomor tak di kenal. Sejenak ia mengingat azeyla yang dulu pernah menelponnya dengan nomor tak kenal. Ada sedikit harapan dalam hatinya berharap ini benar-benar azeyla.

Drrrrrttttt drtttttttttttt

"Mau lo angkat atau mau lo pelototin terus?" kesal lea saat sedari tadi sagara hanya terdiam.

Sagara mengangkat panggilan itu.

"Halo"

"...."

Sagara tersentak dan langsung berdiri tegak.
"ZIYAH!"

Pekikan sagara membuat semua orang reflek berdiri dan mendekat ke arahnya.

"Kenapa?" tanya valen kepo.

Sagara menatap terkejut ke arah mereka.

"Kenapa sih? Jangan bikin kita penasaran deh" alma mulai greget.

Sagara mengabaikan mereka dan malah tersenyum cerah, secerah matahari milik teletubbies.
"Kamu baik-baik aja kan? Aku kesana ya!"

"...."

"Gak usah mereka gak penting"

"...."

Sagara menatap tuan richard, nyonya vanya dan tuan Daniel sejenak.
"Yaudah deh"

"Lo ngomong sama siapa sih? Jangan bikin kita pada kepo woy" kesal farrel.

Sagara berdecak kesal.
"Bukan siapa-siapa"

"Adek gue?" tebak zevan.

Sagara mengendikkan bahunya acuh membuat semua orang menatap tajam ke arahnya.

.
.
.

~Di sisi lain

"Azeyla, dea! Sebaiknya kalian ngasih tau info ini sama yang lainnya!" ujar tika (bunda diva).

Afni (bunda alin) mengangguk setuju.
"Bener tuh, kasian loh temen-temen kalian panik nyariin kalian, mereka juga nunggu kabar terus dari kita"

Dea dan azeyla saling menatap.
"Bener juga ya!" batin keduanya.

"Mom!" panggil azeyla.

Anayla yang peka pun langsung memberi ponsel nya pada putrinya itu.

"Thanks"

Anayla mengangguk.

"Zel! Gue nelpon seno dulu ya, sekalian mau minta maaf soal kemarin soalnya dia udah sempat nahan gue buat gak masuk tapi gue memberontak hehe" ujar dea.

Dark Princess (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang